Namun anak kecil biasanya paling suka cerita fabel, Ma. Apalagi anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Cerita fabel cocok untuk anak yang sedang belajar mengenal hewan. Selain itu, cerita fabel juga memiliki banyak amanat yang dapat berdampak baik bagi perkembangan karakter si Kecil. Salah satunya adalah lewat kisah "Kelinci dan Kura-kura". Bacalah sepenggal hikayat berikut ini alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan gunung indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana. Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah Jawaban Pertanyaan Lain Tentang Ujian Nasional Pertanyaan Terbaru Pertanyaan Yang Mungkin Kamu Suka HikayatPatani ialah sastera hikayat berunsur sejarah. Hikayat ini tidak menyebut nama pengarangnya. Hikayat ini dibukukan oleh A. Teeuw dan D.K. Wyatt dengan judul Hikayat Patani, Bibliotheca Indonesia 5 pada tahun 1970 dan diterbitkan oleh Martinus Nijhoff. Cerita ini terselamat dalam beberapa manuskrip asal lain, terawal disalin oleh Hikayat mungkin kurang terdengar familier di telingamu. Hal ini dikarenakan karya sastra lama ini memang sepi peminatnya. Meski begitu, bukan berarti tidak bagus, lho. Kalau kamu ingin membaca lebih lanjut tentang contoh cerita hikayat singkat, baca selengkapnya di sini, ya!Tidak seperti cerita rakyat, hikayat mungkin terasa asing buatmu. Wajar saja, karena karya sastra ini mungkin hanya kamu pelajari di sekolah dan bahasanya sedikit susah dipahami. Tapi kalau kamu tetap penasaran ingin membacanya, mending baca beberapa contoh cerita hikayat singkat melanjutkan untuk membaca contoh cerita hikayat singkat, paling tidak kamu harus tahu pengertian hikayat. Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra lama yang berisi tentang cerita kepahlawanan yang biasanya disertai kemustahilan atau kesaktian umumnya, prosa lama ini ditulis menggunakan bahasa Melayu, tapi tenang saja karena di sini kamu akan membacanya dengan bahasa Indonesia. Nanti, kamu tidak hanya akan membaca hikayat populer yang berasal dari Indonesia, tapi juga beberapa cerita yang berasal dari Timur dongeng atau cerita rakyat, hikayat juga bersifat menghibur para pembacanya. Prosa lama ini juga mengandung nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, kamu pasti sudah tidak sabar lagi untuk membaca seperti apa contoh cerita hikayat singkat, kan? Daripada buang-buang waktu, lebih baik simak langsung artikel mengenai kumpulan hikayat pendek di bawah ini, ya! 1. Hikayat Malim Deman Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman. Untuk bertahan hidup, dia bekerja di ladang milik pamannya yang terletak di pinggir hutan. Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah yang dihuni oleh seorang janda tua bernama Mandeh Rubiah. Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik hati dan akrab dengan Malim. Dia sering mengirimi pemuda itu makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari. Bahkan, dia sudah dianggap anak sendiri oleh janda itu. Pada suatu malam, Malim Deman merasa haus saat menjaga ladang. Dia berniat untuk meminta air minum ke rumah Mandeh Rubiah. Sesampainya di pekarangan, dia mendengar suara beberapa perempuan yang berasal tak jauh dari kolam yang terletak di belakang pondok wanita tua itu. Malim mengendap-endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh bidadari sedang mandi di sana. Pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat kecantikan para bidadari. Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang itu dan disembunyikan di rumah ibu angkatnya. Ternyata, selendang yang diambil adalah milik bidadari bungsu. Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat hal itu, Malim Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di rumah Mandeh Rubiah. Bidadari itu pun kemudian diangkat anak oleh Rubiah dan dipanggil Putri Bungsu. Sejak saat itu, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh Rubiah dan menjadi akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu, kedua muda-mudi tersebut saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah tidak lama kemudian. Kebahagiaan pasangan semakin bertambah setelah dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena Malim Deman mulai gemar berjudi. Dia bahkan sering berhari-hari tidak pulang. Nasihat sang istri untuk tidak berjudi lagi pun tidak diindahkannya. Melihat kelakuan suaminya, Putri Bungsu yang sudah tidak tahan lagi hanya bisa menangis dan menjadi rindu dengan rumahnya di kayangan. Hingga pada suatu hari saat sedang mencari barang, perempuan cantik itu tidak sengaja menemukan selendangnya. Dia kemudian menyuruh seseorang untuk menyuruh Malim pulang kalau masih ingin melihat anak dan istrinya di rumah. Namun, setelah ditunggu beberapa lama, laki-laki itu tidak juga kunjung pulang. Akhirnya, Putri Bungsu memutuskan untuk pulang ke kayangan dengan membawa serta anak lelakinya tanpa menunggu sang suami. Sementara itu, Malim kembali ke rumah dengan perasaan sangat menyesal karena sudah tidak mendapati anak istrinya di rumah. Saat kamu membaca salah satu contoh cerita hikayat singkat ini, mungkin kisahnya akan mengingatkanmu dengan cerita rakyat Jaka Tarub. Memang, kedua cerita tersebut hampir sama, hanya saja latar tempatnya yang berbeda. Meskipun begitu, kisahnya tetap menarik untuk dibaca, kan? Tidak hanya menghibur, kisah ini juga mengandung nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah jangan jadikan kebohongan sebagai fondasi hubungan yang akan kamu jalani. Karena sebaik apapun kamu menutupinya, suatu hari nanti pasti akan terbongkar juga seperti apa yang dialami oleh Malim Deman pada cerita di atas. Makanya, kalau kamu tidak mau hal itu terjadi padamu, lebih baik bersikap jujur. Jika benar-benar cinta, calon pasanganmu pasti akan menerima keadaanmu apa adanya, kok. Baca juga Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Populer dan Melegenda 2. Contoh Cerita Hikayat Singkat Hang Tuah Alkisah, pasangan Hang Mahmud dan Dang Merdu mempunyai seorang anak laki-laki bernama Hang Tuah. Keluarga tersebut tinggal di sebuah desa bernama Sungai Duyung. Di daerah itu, semua orang tahu bahwa Raja Bintan yang memimpin wilayah tersebut terkenal baik dan disegani oleh rakyatnya. Mahmud pun berkeluh kesah kepada istrinya untuk mengadu nasib ke Bintan, siapa tahu nasibnya akan lebih baik. Setelah berkata tersebut kepada sang istri, malamnya Hang Mahmud bermimpi ada bulan turun dari langit dan bersinar di atas kepala Hang Tuah. Laki-laki tua tersebut kemudian terbangun menemui anaknya dan mendapati pemuda itu memancarkan bau wangi. Pagi harinya, keluarga tersebut mengadakan acara selamatan. Hari berikutnya, Hang Tuah membantu sang ayah untuk membelah kayu sebagai persediaan. Di saat yang bersamaan, datanglah para pemberontak yang akan membunuh orang-orang desa. Banyak orang panik menyelamatkan diri, tapi si pemuda masih tetap sibuk membelah kayu. Dari jauh, sang ibu berteriak panik dan menyuruh Hang Tuah untuk pergi menyelamatkan diri. Namun, sudah terlambat karena para pemberontak sudah berada di depannya. Para pemberontak kemudian mencoba untuk menusuk Hang Tuah menggunakan keris tapi dia berhasil menghindar. Lalu ketika ada kesempatan, dia mengayunkan kapak tepat ke kepala pemberontak dan akhirnya pemberontak tersebut mati. Berita Hang Tuah berhasil mengalahkan pemberontak sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri. Dia pun kemudian diundang ke istana oleh sang raja. Sebagai bentuk terima kasih, dia sering diundang untuk datang ke istana dan menjadi orang kepercayaan raja. Hal tersebut tentu saja membuat para Tumenggung dan pegawai-pegawai yang lain menjadi iri. Orang-orang iri tersebut kemudian bekerjasama untuk memfitnah Hang Tuah. Tumenggung kemudian berkata pada raja bahwa Hang Tuah merencanakan pengkhianatan terhadap kerajaan dan sedang mendekati perempuan di istana bernama Dang Setia. Setelah mendengar hal tersebut, Raja Bintan menjadi murka lalu menyuruh para pengawal untuk membunuh Hang Tuah. Namun, Allah melindungi pemuda yang tidak bersalah tersebut sehingga para pengawal tidak bisa membunuhnya. Karena tidak mau menimbulkan masalah lagi, akhirnya Hang Tuah memilih untuk mengasingkan diri ke hutan. Dari contoh cerita hikayat singkat di atas, ada beberapa nilai moral yang bisa kamu dapatkan. Salah satunya yaitu pantang menyerah dan berani seperti yang ditunjukkan oleh Hang Tuah saat menghadapi kawanan pemberontak. Mungkin keberanianmu bukanlah dalam bentuk melawan pemberontak, melainkan dalam hal lain seperti tetap berani menghadapi masalah meski ingin menyerah. Tak hanya itu saja, lewat contoh cerita hikayat Melayu singkat ini juga mengajarkan untuk tidak mudah iri dengan hasil pencapaian orang lain. Sifat tersebut nantinya tidak hanya merugikan orang lain, tapi juga dirimu sendiri. Belajarlah bersyukur dengan apa yang kamu punya. 3. Contoh Cerita Hikayat Singkat tentang Ibu Sejati Pada suatu hari, hakim pengadilan dibuat bingung oleh dua orang ibu yang merebutkan seorang bayi. Karena sama-sama mempunyai bukti yang kuat, hakim tidak tahu bagaimana caranya untuk menentukan siapa ibu kandung dari bayi itu. Akhirnya, dia pergi menghadap Raja Harun Al Rasyid untuk meminta bantuan supaya kasus tersebut tidak berlarut-larut. Raja kemudian turun tangan sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, beliau malah dibuat putus asa karenanya. Kedua wanita itu sama-sama keras kepala dan tetap menginginkan bayi itu. Kemudian, raja memanggil Abu Nawas, pria yang dikenal begitu cerdik, ke istana. Setelah mengetahui duduk permasalahannya, dia mencari cara agar nasib bayi itu tidak terlunta-lunta dan bisa bersama lagi dengan ibu kandungnya. Keesokan harinya, Abu Nawas pergi ke pengadilan dengan membawa serta seorang algojo. Abu menyuruh meletakkan bayi yang diperebutkan itu di atas sebuah meja. “Apa yang akan kalau lakukan pada bayi, itu?” tanya kedua ibu yang saling berebut itu bersamaan. “Sebelum menjawab pertanyaan kalian, saya akan bertanya sekali lagi. Adakah di antara kalian berdua yang bersedia menyerahkan bayi itu kepada ibunya yang asli?” kata Abu Nawas. “Tapi, bayi ini adalah anakku,” jawab kedua ibu itu serempak. “Baiklah kalau begitu. Karena kalian berdua sama-sama menginginkan bayi ini, dengan terpaksa saya akan membelah bayi ini menjadi dua,” jawab laki-laki itu. Mendengar jawaban tersebut, perempuan pertama sangat bahagia dan langsung menyetujui usulan tersebut. Sementara itu, perempuan yang kedua menangis histeris dan memohon agar Abu Nawas tidak melakukan hal tersebut. “Tolong jangan belah bayi itu, serahkan saja dia pada wanita itu. Aku rela asalkan dia tetap hidup,” isaknya. Puaslah Abu Nawas ketika mendengar jawaban itu. Akhirnya, dia tahu siapa ibu dari bayi itu yang sebenarnya. Lalu, dia menyerahkan sang bayi pada perempuan kedua yang merupakan ibu kandungnya. Setelah itu, Abu meminta agar pengadilan menghukum wanita yang pertama sesuai dengan kejahatannya. Hal ini dikarenakan tidak ada seorang ibu yang tega melihat anaknya dibunuh, apalagi di hadapannya sendiri. Akhirnya, masalah pun selesai dan si bayi akhirnya dapat bersatu kembali dengan ibu kandungnya. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar nama Abu Nawas. Tentu saja, pasalnya pria tersebut memang dikenal sebagai tokoh cerita yang cerdik dan lucu. Ada saja tindakan kocak yang dilakukannya untuk menyelesaikan suatu masalah, salah satunya adalah yang sudah kamu baca di atas. Terus, apa yang kamu pikirkan setelah membaca contoh cerita hikayat singkat dari Persia ini? Kamu pasti langsung teringat akan sosok ibumu dan semua pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membesarkanmu. Seorang ibu pasti tidak akan pernah tega membiarkan anaknya menderita dan berusaha bagaimanapun caranya agar anaknya bahagia. Maka dari itu, jangan lupa ucapkan terima kasih pada ibumu hari ini, ya! 4. Contoh Cerita Hikayat Singkat Putri Kemuning Alkisah, hiduplah seorang raja yang terkenal adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai sepuluh orang putri yang cantik. Anak-anak raja mempunyai nama berdasarkan warna, yang sulung bernama Putri Jambon, kemudian Putri Jingga, Nila, Hijau, Ungu, Kelabu, Biru, Oranye, Merah Merona, dan yang terakhir bernama Putri Kuning. Sayangnya, kebahagian itu kurang lengkap karena istrinya meninggal saat melahirkan si bungsu. Karena sibuk mengurusi kerajaan, raja menjadi jarang bertemu dengan anak-anaknya. Kesepuluh putrinya itu hanya dirawat oleh inang pengasuh dan mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sangat manja dan selalu bertengkar. Dari anak-anak itu, hanya si bungsu yang tidak pernah terlibat pertengkaran kakak-kakaknya dan lebih senang bermain sendirian. Pada suatu hari, raja hendak bepergian. “Ayah akan pergi sebentar lagi, apakah kalian menginginkan sesuatu?” tanya sang raja. Kesembilan anak-anaknya mulai menyebutkan barang-barang mahal, seperti perhiasan atau kain sutra. Namun berbeda dengan saudara-saudaranya, Putri Kuning pun menjawab, “Aku tak ingin apa-apa. Aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat.” Raja pun tersenyum mendengar penuturan putri bungsunya itu. Selama sang raja pergi, kelakuan kesembilan putrinya semakin menjadi-jadi. Mereka kerjanya hanya bersenang-senang dan menyuruh para pelayan dengan seenaknya. Sementara itu, Putri Kuning merasa sedih saat melihat taman tempat kesayangan ayahnya kotor karena para pelayan sibuk mengurus kakak-kakaknya. Dia lalu membersihkan taman itu sendiri. Melihat hal tersebut, kakak-kakaknya bukannya membantu, tapi malah mengejeknya seorang pelayan baru. Bahkan, mereka tidak segan untuk melempar sampah ke taman itu sehingga Kuning harus membersihkannya lagi. Keesokan harinya, sang raja pulang dan memberikan hadiah untuk putri-putrinya. Meski tidak meminta apapun, Putri Kuning tetap mendapatkan hadiah, yaitu berupa kalung berwarna hijau yang sangat cantik. Melihat hal tersebut Putri Hijau merasa iri, dia kemudian menghasut saudaranya yang lain dan mengatakan bahwa Kuning mencurinya dari saku sang ayah. Mereka berniat memberi pelajaran kepada Putri Kuning dengan merampas kalung itu. Saat merebutnya dengan paksa, mereka tidak sengaja memukul kepalanya dan menyebabkan si bungsu itu meninggal. Karena panik, mereka kemudian menguburkannya di taman dan tidak ada satu pun yang buka mulut mengenai kejadian ini. Berbulan-bulan Raja mencari putri bungsunya, tapi tidak ketemu. Hingga pada suatu hari dia tas pusara Putri Kuning tumbuh sebuah tanaman berwarna kuning dan baunya harum. Raja merawat tumbuhan tersebut dan menamainya Kemuning. Lagi-lagi dari contoh cerita hikayat singkat mengenai kehidupan kerajaan ini, kamu bisa mengambil pelajaran untuk tidak iri dengan kepunyaan orang lain. Iri hati hanya akan membuat seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan benda kepunyaan orang lain. Apalagi, jika sampai berani melakukan tindakan ekstrim seperti menghilangkan nyawa orang tersebut. Itu sama saja menghancurkan masa dirinya sendiri. Kamu tentu tidak mau seperti itu, kan? Nah, selain belajar untuk tidak iri hati, dari Putri Kuning kamu bisa belajar untuk selalu menghargai dan bersyukur atas keberadaan orangtua di dalam hidupmu. Bisa jadi hari ini ketika kamu membuka mata, mereka sudah tidak ada di sisimu lagi. Maka dari itu, bahagiakan mereka selagi masih ada. Baca juga Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya! 5. Hikayat Abu Nawas dan Rumah yang Sempit Pada suatu hari, ada seorang laki-laki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu hendak mengeluh kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang. “Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata lelaki itu. Mendengar penuturan laki-laki yang sedang sedih tersebut, Abu Nawas kemudian berpikir sejak. Tak berapa lama, sebuah ide terlintas di kepalanya. “Kamu mempunyai domba di rumah?” Tanya Abu Nawas padanya. “Aku tak menaiki domba, jadi aku tak memilikinya,” jawabnya. Setelah mendengar jawabannya, dia meminta lelaki tersebut untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menaruh di rumah. Pria itu kemudian menuruti usul Abu Nawas dan kemudian pergi membeli seekor domba. Keesokan harinya, dia datang lagi ke rumah Abu Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, nyatanya rumahku menjadi tambah sempit dan berantakan,” keluhnya. “Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Abu Nawas. Kemudian, pria itu bergegas pergi ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi. Namun, bukannya seperti yang diharapkan, rumahnya justru semakin terasa sempit. Dengan perasaan jengkel, dia pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengadu yang ketiga kalinya. Dia menceritakan semua apa yang terjadi, termasuk mengenai istrinya yang menjadi sering marah-marah karena domba tersebut. Akhirnya, Abu Nawas menyarankannya untuk menjual semua domba yang dimiliki. Keesokan harinya, kedua orang tersebut bertemu kembali. Abu Nawas kemudian bertanya, “Bagaimana keadaan rumahmu sekarang, apakah sudah lebih lega?” “Setelah aku menjual domba-domba tersebut, rumahku menjadi nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sambil tersenyum. Akhirnya, Abu Nawas dapat menyelesaikan masalah pria dan rumah sempitnya itu. Satu lagi hikayat Abu Nawas yang bisa kamu baca pada artikel ini. Contoh cerita hikayat singkat ini lucu dan menghibur, kan? Ada-ada saja kelakuan Abu Nawas untuk menyelesaikan sebuah masalah. Kira-kira, nih, nilai hidup apa yang bisa kamu ambil lewat kisah di atas? Mungkin, pelajaran yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah dipunyai. Memang, tidak ada salahnya untuk menginginkan kehidupan yang lebih baik. Namun, jika kamu memang benar-benar menginginkannya jangan hanya mengeluh saja, tapi lakukanlah sesuatu agar keinginanmu itu segera tercapai. Baca juga Kisah Nabi Sulaiman AS yang Menginspirasi serta Menarik untuk Disimak 6. Contoh Cerita Hikayat Singkat Bayan yang Budiman Pada zaman dahulu kala, di Kerajaan Azam hiduplah seorang saudagar kaya yang sudah berkeluarga bernama Khojan Mubarok. Kebahagiaan keluarga itu kurang lengkap karena belum juga dikaruniai momongan. Meskipun begitu, sang saudagar kaya tidak putus asa dan tak lelah memanjatkan doa agar harapannya segera terkabul. Penantian yang panjang itu pun berakhir, sang istri akhirnya mengandung lalu melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Maimun tumbuh menjadi seorang anak yang baik hati dan saleh. Saat usianya menginjak 15 tahun, sang pemuda dinikahkan dengan Bibi Zainab, anak dari seorang saudagar kaya. Hingga pada suatu hari, Khojan Maimun meminta izin kepada sang istri untuk pergi berlayar. Sebelum pergi berangkat, Khojan Maimun membeli seekor burung bayan jantan dan burung tiung betina. Dia berpesan kepada istrinya jika menghadapi masalah sebaiknya dibicarakan dengan kedua burung itu. Setelah beberapa lama ditinggal suaminya, Bibi Zaenab pun merasa kesepian. Hingga suatu hari datanglah seorang anak raja yang terpikat dengan kecantikan Bibi Zaenab dan berniat mendekatinya. Lelaki tersebut kemudian meminta seorang perempuan tua untuk membantunya berkenalan. Bak gayung bersambut, ternyata Zaenab juga menaruh hati pada laki-laki itu dan mereka saling jatuh cinta. Suatu malam, Bibi Zaenab akan pergi dengan si anak raja dan berpamitan dengan burung tiung. Burung tiung kemudian menasihatinya untuk tidak pergi karena hal tersebut melanggar aturan Allah SWT karena dia sudah mempunyai seorang suami. Mendengar hal itu, wanita itu marah lalu membanting sangkar hingga menyebabkan burung itu mati. Bibi Zaenab kemudian melihat burung bayan yang sedang tidur. Sebenarnya, burung bayan hanya berpura-pura tidur saja karena jika dia memberikan jawaban yang sama dengan burung tiung, maka nyawanya juga akan terancam. Saat dipamiti oleh Zaenab, burung bayan itu berkata, “Anda boleh pergi, cepatlah karena anak raja itu sudah menunggu. Apapun yang Anda lakukan, hamba yang akan menanggungnya. Apalah yang dicari manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Hamba ini hanyalah seekor burung bayang yang dicabut bulunya oleh istri tuanku.” Malam-malam selanjutnya, Bibi Zaenab kemudian sering pergi untuk bertemu dengan anak raja. Setiap kali dia berpamitan, burung bayan menceritakan sebuah kisah. Hingga pada hari ke-24, wanita itu menyesali perbuatan dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Bayan yang budiman merupakan salah satu contoh cerita hikayat Melayu klasik yang terkenal. Menurutmu, apakah kisahnya menarik? Pastinya iya, kan? Nah, ada beberapa pesan moral yang bisa kamu dapatkan setelah membaca contoh cerita hikayat singkat ini. Tidak mudah putus asa, senantiasa berdoa, dan tawakal pada Tuhan adalah salah satunya. Seperti ayah Khojan Maimun yang tidak pernah berhenti berdoa untuk diberikan momongan. Selain itu, kamu juga diajarkan untuk menegur orang yang berbuat salah. Bukan dengan cara yang kasar, tapi menggunakan cara halus seperti yang dilakukan oleh burung bayan. Baca juga Yuk, Baca Kumpulan Puisi Roman Picisan yang Bikin Baper di Sini! 7. Hikayat Perjalanan Sri Rama Mencari Sita Dewi Sudah berhari-hari Sita Dewi menghilang tidak tahu ke mana. Sebagai seorang suami, Sri Rama tentu saja kebingungan. Dia kemudian memutuskan untuk berkelana mencari sang istri dengan dibantu oleh seorang pengawalnya. Keduanya mencari keberadaan Sita hingga ke hutan. Di sana, keduanya bertemu dengan seekor burung jantan sombong yang mempunyai empat istri. Dia berseloroh mampu menjaga empat orang istri, sedangkan Sri Rama menjaga seorang saja tidak mampu. Rama tersinggung ketika mendengarnya, lalu berdoa kepada Dewata supaya burung itu tidak bisa melihat istri-istrinya. Tidak lama kemudian, burung tersebut menjadi buta. Setelah itu, Sri Rama dan pengawalnya melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan seekor bangau yang sedang minum di tepi danau. Laki-laki itu kemudian bertanya kepada bangau apakah dia melihat istrinya. Burung itu menjawab bahwa dia melihat bayang-bayang seorang wanita yang dibawa terbang oleh Maharaja Rawana. Rama merasa senang karena mendapatkan petunjuk sehingga dia mengabulkan permintaan bangau yang meminta leher lebih panjang agar memudahkannya untuk minum. Di tengah perjalanan, Sri Rama merasa haus. Dia kemudian melepaskan sebuah anak panah yang bisa memandu si pengawal untuk menemukan sumber mata tersebut membawa air yang setelah diminum ternyata rasanya tidak enak dan berbau busuk. Mereka lalu menyusuri aliran sumber air itu dan bertemu dengan seekor burung besar yang sedang sekarat bernama Jentayu. Sri Rama bertanya apa yang terjadi padanya. Jentayu pun menceritakan tentang pertarungannya dengan Rawana, lalu memberikan cincin Sita Dewi yang dilemparkan padanya sebelum jatuh ke bumi. Karena keadaannya yang sudah sangat lemah, Jentayu pun berpesan kepada Rama untuk membakar mayatnya di tempat yang tidak dihuni manusia. Tak lama kemudian, burung besar itu mati. Laki-laki itu kemudian menyuruh pengawalnya untuk mencari tempat yang tidak dihuni manusia. Sayangnya, setelah mencari ke sana ke mari, pengawal itu tidak dapat menemukannya. Akhirnya, dia memutuskan untuk membakarnya di tempat itu dan nyala api yang muncul ternyata begitu besar. Berkat kesaktiannya, Rama tidak terluka sedikitpun. Sesaat setelah api padam, Rama dan pengawalnya kembali melanjutkan perjalanan mencari Sita. Cerita Rama dan Sita mungkin sudah tidak asing lagi buatmu. Kisah cintanya yang penuh liku itu memang sangat menarik untuk dibaca. Cerita ini bisanya hanya berfokus pada penyelamatan Rama yang melawan Rawana. Tapi, di sini kamu bisa melihat bagaimana perjuangan Sri Rama yang tidak pernah berhenti sampai dia bisa menemukan istrinya. Terus, pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari contoh cerita hikayat singkat mengenai perjalanan Sri Rama ini? Salah satunya adalah untuk tidak berlaku sombong karena apa yang kamu sombongkan itu bisa diambil sewaktu-waktu, seperti apa yang terjadi pada burung jantan itu. Selain itu, apakah kamu bisa menemukan nilai moral yang lain? Baca juga Kumpulan Kata-Kata Pantun Cinta Romantis untuk Pacar, Gebetan, dan Mantan 8. Contoh Cerita Hikayat Singkat Antu Ayek Pada zaman dahulu kala di wilayah Sumatra Selatan, ada sebuah keluarga petani sederhana yang tinggal di sekitar aliran sungai. Keluarga tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik parasnya bernama Juani. Tak hanya mempunyai wajah cantik, badannya pun langsing sehingga banyak gadis-gadis lain yang iri melihatnya. Karena kecantikannya, banyak pemuda tampan yang menaruh hati dan berkeinginan untuk meminangnya. Sayangnya, tak ada satu pun pinangan yang Juani terima karena memang belum berniat untuk menikah. Orangtuanya pun sempat khawatir kalau anak semata wayangnya akan menjadi perawan tua. Namun, gadis itu mampu meyakinkan orang tuanya bahwa pria baik sesuai kriterianya akan segera datang. Hingga pada suatu hari, wilayah tersebut dilanda kekeringan sehingga kebun kopi yang dijadikan tumpuan keluarga Juani mengalami gagal panen. Akibatnya, ayah Juani pun berhutang kepada seorang rentenir kaya untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari sampai musim panen selanjutnya tiba. Lama kelamaan, hutang tersebut kian menumpuk, sang ayah pun tidak mampu untuk membayar saat ditagih. Rentenir itu kemudian berkata bahwa hutang keluarga tersebut akan dianggap lunas kalau ayah Juani mau menikahkan anak gadisnya dengan putranya. Juani terpaksa setuju untuk menikah dengan anak rentenir yang bernama Bujang Juandan demi membantu orangtuanya. Meskipun akan menikah dengan anak orang kaya, tapi hal itu tidak membuatnya bahagia. Pasalnya, lelaki itu menderita penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan di sekujur tubuhnya. Di hari pernikahan, Juani merasa tidak sanggup jika harus meneruskannya. Apalagi, sudah terbayang di kepalanya akan dicemooh banyak orang karena menolak lelaki tampan dan akhirnya malah menikah dengan pria yang berpenyakitan. Dia merasa sangat putus asa dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai yang dalam. Setelah beberapa saat, barulah keluarganya menyadari apa yang terjadi pada Juani. Sayang, semuanya sudah terlambat. Selang beberapa hari, gadis itu ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Konon, sejak kematian Juani, di sungai tersebut akan terdengar suara seorang gadis yang menangis dan sering meminta korban, terutama anak laki-laki. Ternyata, Provinsi Sumatra Selatan tidak hanya terkenal dengan penganan khasnya yaitu pempek, tapi juga sebuah kisah yang tragis ini. Bagaimana tidak? Gadis cantik yang bernama Juani itu berusaha untuk menemukan pendamping hidup yang baik untuknya, tapi malah menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Dia pun terpaksa menghilangkan nyawanya sendiri untuk menghindari pernikahan tersebut. Apakah kamu pernah mengalami hal yang sama dengan Juani yang terpaksa menerima seseorang karena keadaan? Kalau iya, nilai moral dari contoh cerita hikayat singkat ini bisa kamu renungkan. Beranilah berkata tidak jika hal tersebut memang tidak sesuai dengan kehendakmu dan bicarakanlah dengan baik-baik. Karena bagaimanapun, kamu berhak untuk bahagia dan menentukan pilihan hidupmu sendiri. Baca juga Contoh Cerita Inspiratif Singkat Sebagai Suntikan Motivasi 9. Contoh Cerita Hikayat Singkat Scheherezade & Raja Shahryar Alkisah, ada seorang raja yang begitu kejam bernama Shahryar. Setiap hari, dia menikahi seorang wanita hanya untuk dibunuh keesokan harinya. Hal ini terjadi karena sang raja pernah dikhianati oleh istri pertamanya sehingga melampiaskannya pada wanita-wanita lain. Tak pelak, hal itu membuat gadis-gadis muda yang berada di wilayah kerajaan tersebut menjadi ketakutan. Mereka tidak mau menikah dengan raja jika keesokan harinya harus kehilangan nyawa. Namun, di antara banyak gadis itu, ada seorang gadis berhati mulia bernama Scheherezade yang berkeinginan untuk menyelamatkan kaumnya. Wanita tersebut kemudian meminta restu ayahnya untuk menikah dengan raja. Pada awalnya, sang ayah tidak menyetujui hal tersebut. Dia tidak mau kehilangan putri tercintanya. Akan tetapi, Scheherezade berhasil meyakinkan ayahnya kalau dia sudah mencari cara agar tidak akan berakhir mengenaskan seperti para istri raja sebelumnya. Dengan berat hati, sang ayah pun setuju dan menikahkan putrinya pada hari itu juga. Malam harinya sebelum tidur, Scheherezade mengulur waktu agar sang raja tidak membunuhnya dengan menceritakan sebuah dongeng. Meskipun dihantui rasa takut akan respon yang diberikan, wanita itu mulai bercerita kepada raja. Tak disangka, ternyata raja menyukai kisah yang diceritakan dan menyimak dengan seksama. Saking asyiknya, raja tidak menyadari bahwa hari sudah pagi padahal cerita belum selesai. Scheherezade pun berkata akan melanjutkan ceritanya besok malam dan laki-laki yang dikenal bengis itu menyetujuinya. Pada malam berikutnya, Raja Shahryar dengan antusias mendengarkan kelanjutan cerita yang belum selesai. Laki-laki itu terlihat senang sekali dan selalu menyimak apa yang dikatakan oleh Scheherezade. Sehingga, keesokan harinya wanita itu pun belum menjalani hukuman untuk dibunuh. Hal itu juga terjadi pada malam selanjutnya, dan tanpa terasa sudah 1001 hari wanita itu bercerita kepada raja. Sang raja pun lupa akan hukuman mati yang seharusnya dijatuhkan kepada istri itu. Akhirnya, keberanian Scheherezade berbuah manis karena dia bisa menyelamatkan perempuan-perempuan lain di wilayahnya. Selain itu, dia juga berhasil mengubah raja menjadi orang yang baik dan kembali mencintai rakyatnya. Apa yang ada di benakmu setelah membaca contoh cerita hikayat kerajaan singkat di atas? Kamu mungkin akan salut dengan keberanian Scheherezade yang mau berkorban untuk menyelamatkan perempuan-perempuan lain dari kekejaman raja. Hingga dengan caranya yang unik, dia tak hanya berhasil menyelamatkan kaumnya, tapi juga membuat raja menjadi baik lagi. Melalui contoh cerita hikayat singkat ini, ada beberapa nilai moral yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya untuk tidak menjadi orang yang pendendam, berani mengambil sebuah keputusan dan menerima konsekuensinya, serta menyelesaikan permasalahan tidak hanya mengandalkan kekuatan, tapi dengan kebijaksanaan. 10. Contoh Cerita Hikayat Singkat Pengembara yang Lapar Pada zaman dahulu kala, ada tiga orang sahabat yang pergi mengembara, yaitu Kendi, Buyung, dan Awang. Selama perjalanan, ketiga orang tersebut membawa perbekalan makanan seperti beras, susu, daging, dan buah-buahan. Ketika merasa lelah, mereka berhenti sejenak untuk mengisi perut dengan bahan-bahan yang dibawanya tadi. Hingga pada suatu hari, tibalah mereka di sebuah hutan yang lebat. Mereka merasa lapar, tapi tidak bisa makan karena bekal yang dibawa telah habis, dan di sini mereka tidak menjumpai seorang pun yang bisa dimintai tolong. Sembari memikirkan sebuah solusi, mereka beristirahat di bawah pohon ara yang rindang. Kendi kemudian berkata, “Seandainya ada nasi sekawah, aku akan habiskan seorang.” Buyung yang merasa tidak kalah lapar kemudian menyeletuk, “Kalau lapar begini, ayam panggang sepuluh ekor pun sanggup aku habiskan.” Berbeda dengan kedua temannya, Awang hanya berharap ada nasi sepinggan dan lauk yang cukup untuk mengobati rasa laparnya. Tidak disangka, harapan pengembara-pengembara itu didengarkan oleh pohon ara ajaib. Pohon tersebut kemudian menggugurkan tiga daunnya yang masing-masing berubah menjadi makanan yang diinginkan tiga sekawan itu. Kendi dan Buyung merasa senang sekali menemukan makanan tersebut lalu bergegas menyantapnya. Awang juga merasa bersyukur bisa mendapatkan makanan meski tidak sebanyak kedua temannya, yang penting cukup untuk mengisi perutnya. Selesai makan, laki-laki ini memperhatikan kedua sahabatnya yang masih asyik dengan makanan masing-masing. Meski sudah makan banyak dan kekenyangan, ternyata Kendi tidak sanggup menghabiskan jatah makanannya. Nasi yang berada di dalam kawah tersebut ternyata bisa berbicara dan meminta untuk dihabiskan. Tapi karena merasa tidak sanggup lagi, dia tidak mau menghabiskan. Akhirnya, nasi-nasi tersebut marah lalu menggigiti tubuhnya. Hal serupa juga terjadi pada Buyung yang hanya mampu menghabiskan satu ekor ayam saja, lalu membuang sembilan lainnya ke semak-semak. Tak berapa lama kemudian dari semak tersebut muncul sembilan ayam jantan yang menyerangnya. Ketika melihat kejadian yang menimpa temannya, Awang tertegun dan rasanya seperti dalam mimpi saja. Sayangnya, ketika sudah sadar, dia sudah mendapati kedua temannya meninggal. Kemudian, dia melanjutkan perjalanan seorang diri. Pengembara yang lapar adalah contoh cerita hikayat terakhir yang kamu baca pada artikel ini. Meskipun pendek, tapi dari kisah tersebut ada pelajaran hidup penting yang bisa kamu ambil. Salah satunya adalah untuk berhati-hati ketika berbicara. Jangan suka sesumbar jika pada kenyataannya kamu tidak bisa membuktikan omonganmu. Kalau tidak, kamu akan celaka seperti yang terjadi pada Kendi dan Buyung. Sebaliknya, jadilah seperti Awang yang bisa mengukur kemampuan dirinya sendiri. Dengan begitu, kamu bisa membuktikan omonganmu saat nanti dimintai pertanggungjawaban nanti. Terapkan Pesan Moral dari Kumpulan Contoh Cerita Hikayat Singkat dalam Kehidupan Itulah tadi 10 contoh cerita hikayat singkat yang bisa dibaca di Kisahnya menarik dan seru untuk dibaca, kan? Semoga kisah-kisah tersebut tidak hanya menghibur, tapi juga bisa membuatmu merenung dan merefleksikan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain contoh cerita hikayat singkat, kamu juga bisa membaca artikel lain yang tidak kalah serunya, lho. Di antaranya ada anekdot, puisi cinta yang manis, pantun jenaka, bahkan cerita horor. Simak KepoGaul terus, ya! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Playthis game to review Other. Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan
Latar tempat pada hikayat tersebut yaitu latar tempat di dalam hutan rimba. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut. Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun. luasnya. Latar tempat adalah tempat berlakunya peristiwa dalam sebuah karya. Berdasarkan kutipan Setelah beberapa lamanya raja gajah berkata-kata itu, maka kedengaranlah bunyi-bunyian dan tempik sorak segala rakyat balatentara Tuan Syekh Alim di rimba, gegap gempita bunyinya, disangkanya tagar di langit; bunyinya sorak itu tiadalah berketahuan lagi. Latar Tempat Dari Kutipan Teks Hikayat Tersebut Adalah27. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah. A. Gunung Indrakila D. Hutan Rimba B. Padang Rumput C. Marga Satwa E. Kebun Binatang 28. Bahasa yang digunakan hikayat adalah. A. Bahasa Melayu B. Bahasa Jawa C. Bahasa Sulawesi D. Bahasa Banjarmasin E. Bahasa Inggris 1 bersifat imajinasi 29. Pengertian Hikayat. Hikayat berguna sebagai pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. Contoh hikayat antara lain yaitu "Hang Tuah", "Perang Palembang", dan "Seribu Satu Malam". Karena hikayat berasal dari Melayu, maka hikayat banyak ditulis dalam Bahasa Melayu. Pada hikayat penggunaan latar tempat sangat menonjol yaitu 3. dimanakah latar tempat terjadinya hikayat si miskin. 4. latar tempat dari penggalan cerita itu di atas adalah 5. latar tempat dari penggalan penggalan cerita tersebut yaitu 6. bahasa penggalan hikayat adalah 7. Latar tempat penggalan cerita tersebut adalah 8. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah…. Gunung Indrakila Padang rumput Marga Satwa Hutan rimba Kebun Binatang EI E. Iga Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma Jawaban terverifikasi Jawaban jawaban yang tepat adalah D. jawaban yang tepat adalah D. Pembahasan Pada rata-rata, hikayat berajar Jawi karena berpangkal pecah nasion Melayu. Hikayat mengobrolkan kehidupan privat kerajaan sreg zaman lalu, tetapi bersifat pralogis. Bidang tempat lega hikayat tersebut yaitu latar tempat di n domestik alas rimba. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut. Alkisah, ini hikayat orang purbakala. 10. Isi yang diungkapkan dalam penggalan hikayat tersebut adalah. A. Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan. B. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus. C. Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus. D. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus. Kunci Jawaban Soal Hikayat 1. 1. A. eksposisi pengenalan 2. D. Bacalah penggalan hikayat berikut ini ! - 13581685. faiz489 faiz489 B. Indonesia Latar tempat dari penggunaan hikayat diatas adalah. a. Gunung c. Bukit e. Kebun binatang b. Padang rumput d. Hutan Alur yang digunakan dalam penggalan hikayat tersebut adalah a. Maju c. Campur e. Mundur - Maju b. Mundur d. Maju - Mundur Orientasi merupakan bagian dari hikayat yang menjelaskan latar dalam cerita. Latar yang dimaksud mencakup latar tempat, waktu, dan suasana. 3. Komplikasi Komplikasi adalah bagian hikayat yang menceritakan kronologis cerita melalui hubungan sebab akibat. Dalam bagian ini, pembaca juga bisa memahami watak tokoh dalam cerita. 4. Evaluasi Latar adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar dalam cerita dapat diklasifikasikan menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. KBBI Latar adalah keterangan tentang waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam sebuah karya sastra. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah…. a. Gunung Indrakila d. Hutan rimba b. Padang rumput e. Kebun Binatang c. Marga Satwa 10. Karya sastra lama yang berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan seputar kerajaan disebut A. Dongeng B. Hikayat C. Fabel D. Fiksi 11. Unsur instristik dalam hikayat antara lain adalah.. Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan. 5. Penyebarannya secara Lisan. Penyebaran hikayat dilakukan secara lisan yang membuatnya dapat tersampaikan dengan cepat dibandingkan dengan menggunakan media tulisan. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah…. a. Gunung Indrakila d. Hutan rimba b. Padang rumput e. Kebun Binatang c. Marga Satwa 6. Dalam novelnya ini Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan kehidupan di dunia ini. Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia. Latar Tempat Cerita Tersebut AdalahLatar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah…. answer choices Gunung Indrakila Padang rumput Marga Satwa Hutan rimba Kebun Binatang 4. Multiple-choice 3 minutes 5 pts Q. Perhatikan pernyataan berikut; 1 bersifat imajinasi 2 mengisahkan tentang kerajaan 3 nama penciptanya tidak diketahui 4 bersifat menyindir 5 bersifat menghibur Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah… answer choices Gunung Indrakila Padang rumput Marga satwa Hutan rimba Kebun binatang Question 5 45 seconds Q. Bacalah hikayat berikut! Maka hamba raja itu pun menjunjungkan titah baginda kepada orang tua itu.
Hikayatmerupakan sebuah kisah dari zaman dahulu kala yang cukup menarik untuk diceritakan. Salah satunya adalah cerita hikayat tentang seorang pemuda bernama Jaya Lengkara. Cerita Rakyat Hikayat Jaya Lengkara. Alkisah pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar bernama Ajam Saukat. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja
LATIHAN BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER X / GANJIL Bacalah penggalan teks hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 1, 2, dan 3 !Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana. 1. Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah… a. Hikayat Gunung Indrakila b. Hikayat si Pendusta c. Hikayat Pelanduk Jenaka d. Hikayat Orang Dahulu Kala e. Hikayat Seekor Binatang 2. Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang… a. Orang pertama d. Orang keempat b. Orang Kedua e. Orang pertama pelaku sampingan c. Orang ketiga 3. Latar hikayat dalam penggalan teks hikayat di atas adalah… a. Padang rumput d. Kebun binatang b. Marga satwa e. Pantai c. Hutan rimba Cermatilah teks hikayat berikut !Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu. 4. Amanat yang terdapat pada hikayat di atas adalah… a. Basmilah jika melihat kejahatan b. Jangan menyombongkan diri c. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan d. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan e. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan 5. Bacalah penggalan hikayat berikut ! Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan hikayat di atas maka Hang Jebat berwatak… a. Pemberani d. Baik b. Sombong e. Penyayang c. Jahat Perhatikan teks hikayat di bawah ini !”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.””Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.” 6. Nilai moral yang terdapat pada teks hikayat di atas tampak pada perbuatan… a. Membantu orang yang sedang bersedih b. Menolong orang yang sedang menderita c. Mendahulukan kepentingan umum d. Menghormati orang lain e. Menegur orang dengan Bahasa yang sopan 7. Cermatilah teks berikut ! Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu. Nilai yang terdapat dalam teks hikayat tersebut adalah nilai… a. Sosial d. Budaya b. Religi e. Pendidikan c. Moral 8. Bacalah teks hikayat berikut ! Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada binatang buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing. Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa damar, hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau Abdulah Isi yang terdapat dalam teks hikayat di atas adalah… a. Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan. b. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus. c. Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus. d. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus. e. Di mana pun tikus selalu memangsa kucing. 9. Bacalah teks hikayat berikut ! Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Nilai yang terdapat dalam teks hikayat di atas adalah… a. Nilai sosial d. Nilai pendidikan b. Nilai agama e. Nilai budaya c. Nilai moral 10. Bacalah penggalan teks hikayat berikut ! Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya arkais yang digaris bawahi pada teks di atas memiliki makna… a. Diusir d. Diizinkan b. Diminta e. Diharapkan c. Diperintah Cermatilah teks anekdot berikut dengan seksama ! Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?" 11. Konjungsi yang menyatakan urutan waktu pada teks tersebut adalah… a. kemudian d. setelah itu b. lalu e. selanjutnya c. maka 12. Bacalah penggalan teks hikayat berikut dengan seksama ! Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya.“Aku hendak pergi jauh dan lama. Buah tangan apakah yang kalian inginkan?” tanya raja. “Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon.“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri Jingga. Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah… a. Metafora d. Personifikasi b. Metonimia e. Alegori c. Simile 13. Bacalah teks hikayat berikut dengan cermat ! Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas. “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah… a. Metafora d. Simile b. Personifikasi e. Metonimia c. Alegori Cermatilah teks anekdot berikut ! Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. 14. Kata-kata arkais yang terdapat pada teks hikayat di atas adalah… a. upeti, hatta d. elok, nujum b. raja, elok, nujum e. upeti, putri, nujum c. upeti, hatta, nujum 15. Perhatikan teks anekdot berikut ! Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu. Nilai yang terdapat dalam penggalan hikayat di atas adalah… a. religius d. pendidikan b. moral e. budaya c. social 16. Bacalah teks berikut ! Bahasa Indonesia sebenarnya mampu menjadi bahasa kedua ASEAN setelah bahasa Inggris. Ada banyak negara ASEAN yang menggunakan bahasa Indonesia di negaranya. Sebut saja Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam yang sudah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu di Vietnam, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sama dengan bahasa Inggris. Bahkan, di Australia, bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA. Jadi, sudah sewajarnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa internasional di kawasan ASEAN. Konjungsi yang digunakan sebagai penanda penegasan ulang tesis dalam teks eksposisi di atas adalah… a. yang d. dan b. selain itu e. jadi c. bahkan Kalimat Utama Merokok dapat Mengganggu KesehatanKalimat Penjelas 1 Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dan merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2 Asap rokok dapat menjadi polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. 3 Cukai terbesar untuk pendapatan negara adalah dari produksi rokok. 4 Kebiasaan merokok bukan saja merugikan perokok, melainkan juga bagi orang di sekitarnya. 5 Para pengusaha rokok terus bersaing untuk dapat memproduksi rokok yang bebas dari polutan. Kalimat penjelas yang tidak sesuai dengan kalimat utama teks eksposisi adalah... a. 1 dan 3 d. 3 dan 5 b. 2 dan 4 e. 4 dan 5 c. 3 dan 4 18. Cermatilah paragraph berikut ! 1Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. 2 Mereka mengganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. 3 Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. 4 Selain membaca, kegiatan menulis juga jarang dilakukan oleh para pelajar. 5 Banyak juga yang berpendapat membaca juga menimbulkan kejenuhan. Kalimat yang tidak mendukung ide pokok paragraf eksposisi di atas adalah… a. Kalimat ke-1 d. kalimat ke-4 b. Kalimat ke-2 e. kalimat ke-5 c. Kalimat ke-3 19. Cermatilah kalimat-kalimat berikut ! 1 Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat kalimat yang saling bertentangan. 2 Kohesif bermakna kepaduan. 3 Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antarkalimatnya padu atau berjalinan erat. 4 Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. 5 Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan urutan… a. 1, 3, 5, 4, 2 d. 2, 4, 5, 3, 1 b. 5, 3, 2, 4, 1 e. 2, 3, 5, 4, 1 c. 2, 3, 4, 5, 1 20. Cermatilah teks berikut ! Tenaga kerja yang menjadi andalan pada masa pembangunan ini adalah tenaga kerja yang memiliki profesionalisme, mandiri, dan kreatif. Namun, kenyataannya perbandingan penawaran tenaga kerja lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia. Seharusnya sejak pendidikan formal di SD, anak didik sudah diarahkan… Kalimat yang tepat untuk melanjutkan paragraf di atas adalah… a. Ke arah yang lebih baik lagi. b. Untuk menjadi manusia terampil, ahli di bidangnya, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mereka menjadi manusia mandiri. c. Untuk masuk ke sekolah yang jenjang pendidikannnya lebih terarah. d. Untuk menjadi calon tenaga kerja yang bersedia ditempatkan di dalam dan luar negeri. e. Untuk menjadi pekerja yang tidak materialistis. .
  • 9ugv7tllop.pages.dev/298
  • 9ugv7tllop.pages.dev/339
  • 9ugv7tllop.pages.dev/426
  • 9ugv7tllop.pages.dev/447
  • 9ugv7tllop.pages.dev/561
  • 9ugv7tllop.pages.dev/1
  • 9ugv7tllop.pages.dev/909
  • 9ugv7tllop.pages.dev/164
  • 9ugv7tllop.pages.dev/810
  • 9ugv7tllop.pages.dev/21
  • 9ugv7tllop.pages.dev/854
  • 9ugv7tllop.pages.dev/952
  • 9ugv7tllop.pages.dev/395
  • 9ugv7tllop.pages.dev/66
  • 9ugv7tllop.pages.dev/241
  • alkisah ini hikayat orang dahulu kala