MAKALAH KELOMPOK Keanekaragaman Makhluk Hidup Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA1 Dosen Pengampu Setyo Eko Atmojo, M. Pd. Disusun Oleh 1. M. Ichsanudin 14144600181 2. Nur Ihsani Rahmawati 14144600186 3. Aji Saraswanto 14144600188 4. Dian Pertiwi 14144600193 5. Okta Rina Dwi Surya S. 14144600205 6. Riana Asti Fitriani 14144600213 7. Nurmiati 14144600214 Kelas A5-14 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta Jl. IKIP PGRI Sonosewu Yogyakarta 55182 2015 KATA PENGANTAR i Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”Keanekaragaman Makhluk Hidup”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari. Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ”Keanekaragaman Makhluk Hidup”. Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, April 2015 Penulis, ii DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................................................i Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii Daftar isi ...................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1 C. Tujuan ............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-ciri Makhluk Hidup ................................................................................................2-4 B. Klasifikasi Makhluk Hidup ..........................................................................................5-13 C. Tingkat Organisasi Kehidupan ........................................................................................13 BAB III PENUTUP Kesimpulan ..................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................15 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya, ayam di Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama. Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antar spesies yang berbeda terdapat keanekaragaman. Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ciri-ciri makhluk hidup? 2. Bagaimana klasifikasi makhluk hidup? 3. Apa sajakah tingkat organisasi kehidupan? C. Tujuan 1. Untuk memahami ciri-ciri makhluk hidup. 2. Untuk memahami klasifikasi makhluk hidup. 3. Untuk memahami tingkat organisasi kehidupan. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup 1. Bergerak Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain. 2. Peka Terhadap Rangsang iritabilitas Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang iritabilitas. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin. 3. Memerlukan Makan nutrisi Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat 2 makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya. 4. Bernafas respirasi Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paruparu, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru. 5. Tumbuh dan Berkembang Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran yang makhluk hidup irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan. 6. Berkembangbiak reproduksi Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiaksebagai berikut Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan 3 yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh. 7. Adaptasi Adaptasi adalah hidup kemampuan untuk menyesuaikan diri makhluk terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik. 8. Regulasi Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 9. Ekskresi Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan karbondioksida melalui insang. 4 mengeluarkan B. Klasifikasi Makhluk Hidup Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya. Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar sedikit persamaan ciri ke yang beranggotakan kecil banyak persamaan ciri. Untuk setiap katagori atau tingkat takson diberi nama tertentu, yaitu - dunia regnum/ kingdom/ kerajaan - devisi/ filum devisio/ phylum - kelas classis - bangsa ordo - suku/ family famillia - marga genus - jenis species Para ahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu dunia tumbuhan dandunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia monera, protista, fungi, plantae tumbuhan dan animalia. 1. Monera Ciri-ciri monera adalah uniseluler bersel tunggal, sel prokariotik tidak memiliki membran inti, seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel, dan memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh bacteri dan algae biru 2. Protista Makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti selnya bersifat eukariot. Bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai 5 jamur. Biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-Iayang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau. Jenis Protista ada 3 yaitu a. Protista Menyerupai Tumbuhan Ganggang atau Algae Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki kiorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis. 1 Filum Euglenaphyta Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau pant. 2 Filum Ganggang Hijau Chiorophyta Ganggang yang mengandung kiorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Hidup di air tawar, seperti air kolam, airdanau, ataupUi air sungai. 3 Filum Ganggang Pirang atau Keemasan Chrysophyta Ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan diatom. Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora. Secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. 4 Filum Ganggang Merah Rhodophyta Merupakan makhluk hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena mengandung klorofil, juga mengandung zat warna merah fikoetirium. Hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput, bersel banyak dan berbentuk lembaran. Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. 5 Filum Ganggang Api Pyrrhophyta Sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar dan berkembang biak dengan cara membelah diri. b. Protista Menyerupai Hewan Protozoa Merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa hidup di air tawar selokan, panrit, sungai, dan waduk, air laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jhasad yang 6 mati. Dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi. Macam-macam Protista yang menyerupai Hewan. 1 Rhizopoda atau Sarcodina Mempunyai alat gerak berupa kaki semu pseudopodia. Salah satu contoh Rhizopoda adalah Amoeba. Bentuk tubuh dapat berubah-Ubah, Bersel satu dan hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung makanan. Dengan kaki semunya dapat menangkap dan mengambil makanan. Berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis. 2 Kelompok Flagellata atau Mastigophora Mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk flagela. Flagellata dapat hidup bebas di dalam air atau sebagai parasit pada makhluk hidup lain. 3 Kelompok Ciliata Mempunyai alat gerak berupa rambut getar cilia. Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air. 4 Paramaecium caudatum Adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kirakira 250 mikron, mempunyai sitostom celah mulut pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner dan secara seksual dengan konjugasi. 5 Kelompok Sporozoa Tidak memiliki alat gerak. Hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain. Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah plasmodium malariaedan plasmocilum vivax. Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara seksual dengan pembentukan garnet. c. Protista Menyerupai Jamur 7 Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur- tubuh dan cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi. 1 Filum Jamur Air Oomycota Dinding sel berupa selulosa. Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat. Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupadua buah flagel. 2 Filum Jamur Lendir Mycomycota Bentuk tubuh seperti lendir plasmodium yang merupakan assa protoplasma tidak berdinding. Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak. Struktur tubuh vegetatif menyerupai amoeba, berbentuk seperti lendir, tetapi cara berkembang biaknya menyerupai fungi. Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif dilakukan menyerupai amoeba. Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah. 3 Acrasiomycota Jamur Lendir Bersekat Dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat plasmodium membesar dan intisel membelah sel individu tetap terpisah dan saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. 4 Myxomycota Jamur Lendir Tidak Bersekat Merupakan jamur lendir yang tidak bersekat Berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. 3. Fungi jamur Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof saprofit, parasit, dan mutual.Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. 8 Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi. a. Zigomycotaa. Mempunyai hifa yang tidak bersekat. Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhanatau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe. b. Ascomycota Uniseluler atau multiseluler sebagian besar. Mempunyai hifa yang bersekat. Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh Saccharo-myces cereviceae bahan pembuat minuman beralkohol. c. Basidiomycota Multiseluler. Hifa bersekat. Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada tumbuhan atau manusia. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea jamur merang. d. Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh Aspergillus wentii pembuatan kecap, tauco. 4. Plantae tumbuhan Merupakan organisme multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari selulosa, mempunyai plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok divisi, yaitu Thallophyta dan Tracheophyta. 9 a. Thallophyta Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta. 1 Algae ganggang Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu Chloropyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. 2 Bryophyta Lumut Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya mengalami pergiliran keturunan metagenesis yang menghasilkan generasi penghasil gamet gametofit dan generasi penghasil spora sporofit. Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Hepaticeae Lumut hati Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, terdapat lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Musci Lumut daun Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup ditempat-tempat basah, berkelompok. b. Tracheophyta Tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut bagian-bagian tubuh terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah 1 Pterydophyta Tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air danzat makanan. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem, dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. 10 2 Spermatophyta tumbuhan berbiji Memiliki bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga. Dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu Gymnospermae biji terbuka. Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Dibagi menjadi 4 kelas, yaitu – Cyadinae, contoh Cycas rumphii pakis haji. – Coniferae, contoh Agathis alba damar. – Gnetinae, contoh Gnetum gnemon melinjo. – Ginkyonae, contoh Ginkgo biloba. Angiospermae biji tertutup. Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung lembaga dan cadangan makanan. Dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil. 5. Animalia hewan Merupakan organisme multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat bergerak/berpindah tempat. Animalia amerupakan organism multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu a. Avertebrata Merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu 1 Porifera 11 Merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh Niphates digitalis, Clathrina. 2 Coelenterata Struktur tubuh lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel yang memiliki alat penyengat. Contoh ubur-ubur. 3 Nemathelminthes Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan yang lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh cacing perut. 4 Annelida Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh Lumbricus terrestris cacing tanah. 5 Mollusca Merupakan kelompok hewan bertubuh lunak, tubuh dilindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh bekicot. 6 Arthropoda Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, dan perut. Mempunyai rangka luar yang keras kutikula. Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh jenis laba-laba. 7 Echinodermata Hewan berkulit duri Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan laut. Contoh bintang laut. b. Vertebrata 12 Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas a Pisces, contoh ikan louhan. b Amphibia, contoh katak. c Reptilia, contoh komodo. d Aves, contoh penguin. e Mamalia, contoh kera. C. Tingkatan Organisasi Kehidupan o Biosfer adalah keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya. o Ekosistem adalah interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan dengan lingkungan hidupnya. o Komunitas adalah hubungan antara kelompok species yang berbeda. o Populasi adalah kelompok individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas. o Species adalah kelompok individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara fertil. o Individu adalah satu atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik. o Sistem organ ada pada organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja pada fungsi yang spesifik. o Organ pada organisme multiseluler. Kelompok sel-sel atau jaringan yang membentuk satu fungsi bagi tubuh. o Jaringan pada organisme multiseluler. Kelompok sel yang menunjukkan fungsi spesifik. o Sel adalah unit dasar semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik DNA dan RNA, membutuhkan energi kimia dan sebagainya. o Organela adalah subunit dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai suatu sistem. o Molekul, atom dan partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam biokimia. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Tumbuhan memerlukan makanan untuk melakukan aktifitasnya untuk bergerak tumbuh dan berkembang biak, dan setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri bergerak, peka terhadap rangsang, memerlukan makanan, bernafas, tumbuh dan berkembang biak, adaptasi, regulasi dan ekskresi untuk melangsungkan peri kehidupan. 14 DAFTAR PUSTAKA Sugiarto, Teguh. Eny, Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Pusat Perbukuan. 15
Disusun Oleh Kelompok 7 1. ADELLA MAIRA AMELIA 1910130220014 2. RAUDAH 3. HAYATUNNISA 1910130220009 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa ilmu, pengetahuan, dan kesempatan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah ilmu dan pengetahuan mata kuliah ilmu alamiah dasar pokok bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu dan teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya dan saran perbaikan sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik, rapi, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
BiogeografiIndonesia menjadi 3 kawasan, yaitu kawasan Indonesia Barat, zona peralihan (kawasan wallace) dan kawasan Indonesia Timur (Australian). 2. Biogeografi di Indonesia dipengaruhi oleh adanya factor penghalang/penghambat persebaran organisme, yaitu fisiografi, iklim, tanah, makhluk hidup, dan isiolasi geografi yang menyebabkan fauna dan
Makhluk hidup adalah segala sesuatu yang hidup di bumi, mulai dari bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan menarik untuk dipelajari. Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya di bumi. Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup sangatlah besar. Di bumi ini, terdapat sekitar 8,7 juta spesies makhluk hidup yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan. Namun, jumlah sebenarnya diperkirakan bisa mencapai jutaan spesies lagi yang belum ditemukan. Salah satu contoh keanekaragaman makhluk hidup adalah tumbuhan dan hewan. Terdapat ribuan jenis tumbuhan dan hewan yang tersebar di seluruh bumi. Masing-masing memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda. Ada tumbuhan yang berbunga, berduri, berdaun lebar, dan sebagainya. Sementara itu, ada hewan yang bersisik, berbulu, berlendir, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis Makhluk Hidup Makhluk hidup dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu. Berikut adalah beberapa jenis makhluk hidup 1. Hewan Vertebrata Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Kelompok ini terdiri dari mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan. Setiap kelompok memiliki ciri khas yang berbeda-beda. 2. Bakteri Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mereka tersebar di seluruh bumi dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. 3. Tumbuhan Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Mereka memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Persebaran Makhluk Hidup Makhluk hidup dapat ditemukan di seluruh bumi, dari kutub utara hingga kutub selatan. Namun, persebarannya tidaklah merata. Beberapa daerah memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang lebih tinggi daripada daerah lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, topografi, dan sejarah geologis. Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah salah satu daerah dengan keanekaragaman makhluk hidup yang paling tinggi di bumi. Di daerah ini, terdapat ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang hidup bersama-sama. Beberapa contohnya adalah harimau, orangutan, dan berbagai jenis burung yang indah. Gurun Gurun adalah daerah yang sangat kering dan tidak memiliki banyak sumber air. Meskipun demikian, terdapat beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di sana. Beberapa contohnya adalah kaktus, ular, dan burung merpati gurun. Lautan Lautan adalah daerah yang sangat luas dan mengandung banyak sekali keanekaragaman makhluk hidup. Di laut, terdapat berbagai macam ikan, cumi-cumi, kepiting, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga makhluk hidup seperti paus dan hiu yang sangat besar. Konservasi Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Namun, sayangnya banyak spesies yang terancam punah akibat ulah manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Taman Nasional Taman nasional adalah salah satu upaya konservasi yang dilakukan oleh manusia. Di taman nasional, makhluk hidup dilindungi dan dijaga agar tetap hidup dan berkembang biak dengan baik. Beberapa contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Pendidikan Lingkungan Pendidikan lingkungan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Dengan pendidikan lingkungan, diharapkan manusia lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan tidak melakukan tindakan yang merusak ekosistem. Kesimpulan Keanekaragaman makhluk hidup di bumi sangatlah besar dan menarik untuk dipelajari. Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, sayangnya banyak spesies yang terancam punah akibat ulah manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari Teori Harold Urey berbagai molekul zat di atmosfer didukung kondisi sebagai berikut : a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah DasarSemester 2 Tahun Akademik 2017/2018. Dosen Yanto Heryanto, Disusun oleh Kelompok 4 Syarahfina Nurul Hidayat 117040255 Septya Kuswara 117040268 Nurul Toyibah 117040273 Rahayu Ika Pratiwi 117040280 Kelas 1-J PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TAHUN AKADEMIK 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat tiada habisnya kepada seluruh umat-Nya terutama kepada kami tim penyusun makalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah untuk mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Yanto Heryanto, yang telah membimbing kami pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dan untuk seluruh anggota kelompok atas kerja samanya yang kompak dalam menyelesaikan tugas ini serta kapada pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan demi terselesainya makalah ini. Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada kata yang dapat kami ucapkan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari penulisan makalah ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun demi penulisan makalah selanjutnya. Harapan kami semoga apa yang kami sajikan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh pihak yang membaca. Dan semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada setiap hamba-Nya yang mau selalu berusaha dan belajar. Cirebon, 6 Mei 2018 Penyusun Kelompok 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………. 1 Latar belakang…………………………………………………………………………………….. 1 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………… 1 Tujuan Manfaat……………………………………………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 3 Biosfer Dan Makhluk Hidup………………………………………………………..3 Biosfer……………………………………………………………………………………………3 Makhluk Hidup……………………………………………………………………………….3 Asal Mula Kehidupan Dimuka Bumi……………………………………………………… 5 Keanekaragaman Makhluk hidup dan Klasifikasi Makhluk Hidup……………… 7 Keanekaragaman Makhluk hidup………………………………………………………. 7 Klasifikasi Makhluk Hidup……………………………………………………………….. 7 Penyebaran Makhluk Hidup………………………………………………………………….23 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………30 Kesimpulan………………………………………………………………………………………..30 Saran…………………………………………………………………………………………………30 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….31 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut, dengan suatu system yang disebut klasifikasi. Klasifikasi makhluk hidup memudahkan para ilmuwan untuk mempelajari banyaknya makhluk hidup yang beranekaragam di bumi. Dasar klasifikasi makhluk hidup ini adalah karena adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri,mengelompokkan dan mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, selain itu juga dapat mempermudah untuk memberikan penamaan ilmiah terhadap suatu individu. Di berbagai lingkungan dapat dijumpai keanekaragaman makhluk itu meliputi variasi bentuk, ukuran, warna dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Ada hewan atau tumbuhan yang mirip satu sama lain, ada juga yang berbeda sama sekali. Semua ini disebabkan oleh asal mula atau marga dari mana mereka berasal, jenis tanah dimana mereka hidup, cuaca, dan masih banyak faktor lain yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup ini. Oleh karena itu, perlu adanya materi pelajaran yang membahas masalah keanekaragaman makhluk hidup beserta persebarannya. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup? Bagaimana asalmula kehidupan di muka bumi? Apa yang dimaksud keanekaragaman dan pengklasifikasian Makhluk Hidup? Bagaimana persebaran makhluk hidup? Tujuan Masalah Mengetahui hubungan biosfer dan makhluk hidup. Mengetahui bagaimana asal mula kehidupan di muka bumi. Mengetahui keanekaragaman makhluk hidup dan mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup. Mengetahui persebaran makhluk hidup. BAB II PEMBAHASAN Biosfer dan Makhluk Hidup. Biosfer Biosfer merupakan lapisan kehidupan yang ada di bumi, dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Biosfer mencakup seluruh organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk memungkinkan kelangsungan sistem pendayagunaan energi dan daur ulang energi. Sistem ini berjalan karena adanya aliran energi dari matahari ke dalam sistem biosfer yang selanjutnya kembali ke ruang angkasa. Bakal biosfer terbentuk ± 2250 juta tahun lalu, di mana setelah bumi mengalami pendinginan dan terbentuklah benua, danau, sungai dan lautan. Biosfer terdiri dari tiga lapisan yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Atmosfer udara Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Lithosfer tanah Terdiri atas dua kata, lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Hidrosfer air Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi yang membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap, dan lain-lain. Makhluk Hidup Tubuh makhluk hidup terdiri dari satu sel atau banyak sel. Sel merupakan satu unit kehidupan. Pada dasarnya di bumi ini ada dua makhluk hidup, yaitu tumbuhan dan hewan flora dan fauna. Sel tumbuhan dan sel hewan secara morfologis berbeda. Sel dapat melakukan pembelahan secara langsung amitosis atau tidak langsung mitosis. Sel kelamin gamet diperoleh dengan pembelahan sel secara reduksi Meiosis. Perkembangbiakan makhluk hidup tergantung kepada jenis organismenya,ada yang berkembang biak secara aseksual kuncup/tunas/vegetatif/amitosis, dan spora atau secara kawin seksual dengan persatuan gamet-gamet. Suatu benda dikatakan hidup sebagai makhluk hidup bila memiliki ciri-ciri Bernapas ,dimana setiap makhluk hidup melakukan pertukaran gas dalam tubuhnya untuk memberikannya energi. Makanan, diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Bergerak, dimana makhluk hidup mampu berpindah tempat dari satu titik ke titik lain. Pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa. Berkembang biak, melakukan reproduksi untuk memberikan keturunan. Mengeluarkan zat sisa dimana makhluk hidup mengeluarkan hasil metabolisme/zat-zat yang tidak di perlukan oleh tubuh, yaitu seperti Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja feses melalui anus. Beradaptasi, makhluk hidup mampu menyesuaikan dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain Hewan/Manusia Bergerak melakukan gerak pindah tempat. Cara memperoleh makanan Tidak dapat membuat makanan sendiriheterotrof . Bahan yang dimakan berupa zat organik. Pertumbuhan Hanya sampai batas usia tertentu Tumbuhan Bergerak Tidak dapat berpindah tempat sendiri. Cara memperoleh makanan Dapat membuat makanan sendiri autotrof, Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik Pertumbuhan Tumbuh terus menerus sampai mati. Asal Mula Kehidupan Di Muka Bumi Sebelum makhluk hidup muncul di permukaan bumi yang ada hanya bakal biosfer lingkungan fisik saja.Para pakar membuat hipotesis tentang kehidupan di bumi yaitu ribuan juta tahun yang lalu atmosfer Bumi terdiri dari sejumlah gas yang selanjutnya berubah menjadi molekul-molekul penyususnan protein dengan bantuan radiasi kilat/ sinar ultraviolet. Gabungan protein tersebut menjadi sesuatu yang hidup yang disebut bubur asal Koesela dkk, 2003. Kehidupan di bumi ini ada yang berpendapat dimulai sejak zaman purba arkeozoikum, yaitu organisme sederhana secara revolusioner mengalami perubahan yang lebih kompleks/ modern pada masa sekarang. Hampir sekitar 600 juta tahun yang lelu, kehidupan di Bumi hanay berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya. Sebelum organisme hidup multiseluler muncul, terjadi ledakan keanekaragaman hayati secara cepat, tetapi secara periodik terjadi pula kepunahan secara besar akibat aktivitas Bumi, iklim dan luar angkasa. Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Ada beberapa teori tentang asal mula kehidupan di Bumi, yaitu Teori Cosmozoa Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di Bumi ini datang dari bagian alam semesta lain. Diduga suatu benda yang berat telah menyebarkan benda hidup yang berupa partikel-partikel kecil. Teori ini berasumsi abenda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini. bhidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antarbenda angkasa ke bumi Teori Pfluger Teori ini menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, selanjutnya dari materi itu mengandung karbon dan nitrogen, ter, terbentuk senyawa cyanogen CN. Senyawa CN terjadi pada suhu yang sangat tinggi, kemudian terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup. Teori Moore Teori ini mengatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang sangat kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai, maka selanjutnya muncullah kehidupan. Teori Allen Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi seperti keadaan saat ini, beberapa reaksi terjadi seperti energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi, Interaksi antara N, C, H, O, dan S dalam genangan air di muka bumi, akan membentuk zat-zat yang difusi dan berakhir terbentuknya protoplasma benda hidup. Teori Transedental Teori ini menyatakan bahwa benda atau makhluk hidup itu diciptakan oleh tuhan di luar jangkauan sains/ ilmu pengetahuan. Manusia, tumbuhan, dan hewan telah hidup di planet bumi sejak jutaan tahun yang lalu. Ketiganya saling ketergantungan satu sama lainnya dalam suatu sinergi kehidupan yang kompleks. Keragaman makhluk hidup sengaja diciptakan Tuhan dalam bentuk yang kompleks dan rumit. Semuanya diciptakan dalam suatu proses dan waktu yang tepat dan disusun dari komponen yang seimbang dan akurat. Teori Modern Asal mula kehidupan di bumi berdasarkan hipotesis atau teori modern, ada beberapa pendapat antara lain Generatio Spontanea = abiogenesis Sebelum abad ke-17 orang beranggapan bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan/ dengan sendirinya. Contoh Ulat/belatung muncul dari bangkai tikus/hewan yang mati, cacing muncul dengan sendirinya dari lumpur, dan lain-lain. Paham ini disebut abiogenesis yaitu makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup. Paham ini dicetuskan oleh Aristoteles. Omne Vivum Ex Ovo Fransisco Redi 1626 – 1597 M bangsa Italia, seorang ahli biologi membuktikan bahwa ulat dan bangkai tikus berasal dari telur lalat yang diletakkan pada bangkai tikus tersebut. Dengan demikian, asal mula kehidupan adalah telur atau Omne vivum ex ovo, jadi bukan muncul dengan sendirinya. Omne Ovo Ex Vivo Lazzaro Spallanzani 1729 – 1799 M, bangsa Italia membuktikan bahwa jasad renik/ mikroorganisme yang mentebabkan kaldu busuk, bila ditutup rapat setelah dipanaskan sampai mendidih, tidak terjadi pembusukan. Kesimpulannya adalah telur harus ada jasad hidup lebih dahulu. Maka muncul teori Omne Ovo Ex Vivo atau telur berasal dari makhluk hidup. Omne Vivum Ex Vivo Louis Pasteur 1822 – 1895 M, bangsa Perancis, sarjana kimia melanjutkan percobaan Spallanzani. Dengan percobaan mikroorganisme, tumbuh kehidupan yang baru kemudian dikenal dengan Omne Vivum Ex Vivo atau biogenesis. Akan tetapi, asal mula kehidupan kembali jadi masalah, yang belum terjawab sampai sekarang. Walaupun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu tumbul di Bumi, bukan dari angkasa luar. Cosmozoa Ada pendapat lain yaitu makhluk hidup di Bumi ini asal-usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang di Bumi mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke Bumi lalau berkembang biak. Pendapat ini dianggap tidak realistik dan lemah kebenarannya. Teori Uray Harold Uray 1893 M bangsa Amerika seorang ahli kimia, mengatakan bahwa atmosfer Bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana, amoniak, hidrogen dan air. Zat-zsat ini merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup lainnya. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur-unsur tersebut mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk adalah sama dengan virus yang ada sekarang. Zat itu berjuta-juta berkembang menjadi berbagai jenis organisme. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk hidup Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup/ hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Orang juga sering menyebut keanekaragaman hayati adalah kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekayaan berbagai kehidupan di bumi ini, mulai organisme bersel tunggal satu sampai tingkat tinggi. Selain itu keanekaragaman hayati dapat dipakai sebagai ukuran kesehatan biologis. Sebagai gambaran yang mudah adalah kalau kita sedang ada di pekarangan ada tanaman pisang, mangga, jambu air, nangka, ada rumput bayam, kunyi, luntas dan lain-lain. Lalu hewannya ada semut, belalang, kupu-kupu, kambing, sapi, ayam, itik, rayap dan sebagainya. Di laut ada rumput laut dan jenis tumbuhan lain yang hidup di laut. Ini menunjukkan adanya keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Makhluk Hidup Dunia Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi karena adanya mekanisme evolusi. Evolusi adalah perubahan secara perlahan dan berlangsung terus. Pemikiran tentang adanya evolusi kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan antar spesies makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya gradual sangat mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Oleh karena itu, hanya keturunan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan mampu bertahan. Walaupun demikian, generasi yang telah beradaptasi dengan segala perubahan fisiknya tetap membawa sifat-sifat pokok dari induknya. Ada beberapa teori evolusi antara lain Lanmarck Evolusi disebabkan karena adanya adaptasi. Contoh leher jerapah menjadi panjang Darwin Evolusi disebabkanoleh seleksi alam. Contoh oleh karena adanya seleksi alam, maka jerapah yang berleher panjang yang mampu terus hidup, sedangkan jerapah yang berleher pendek punah. Weisman Evolusi merupakan masalah genetika. Jadi, evolusi adalah seleksi alam terhadap faktor genetika. De Vries Evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang ada di muka bumi ini dari masa ke masa perlahan-lahan akan berubah bentuknya ke bentuk lainnya, sehingga setiap jenis makhluk hidup memperlihatkan kecenderungan untuk bervariasi. Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Variasi adalah hasil adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Berikut ini dicantumkan beberapa gejala adaptasi Homolog Dua organ alat tubuh dikatakan homolog jika mereka mempunyai asal secara embriologik yang sama. Misalnya alat gerak ekstremitas ikan paus dan kuda adalah homolog. Homologi ini dipakai sebagai ukuran kekerabatan makhluk hidup. Analogi Dua organ dikatakan analog bila mereka menunjukkan fungsi yang sama. Misalnya, insang ikan dan paru-paru kadal, fungsinya sama yaitu sebagai alat bernafas. Dua organ ini dikatakan analog. Ada satu kaidah evolusi yang mengatakan bahwa kesamaan struktur dari makhluk hidup yang bukan bersumber dari satu nenek moyang memiliki persamaan fungsi. Secara singkat dapat dikatakan “persamaan struktur, persamaan fungsi”. Homoplasi Dua organ dikatakan homoplastik bila mereka memiliki persamaan bentuk walaupun asalnya berbeda tidak homolog. Gejala homoplastik adalah hasil akibat dari adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya kaki belakang belalang dan kaki belakang kuda. Transformasi Dua organ atau lebih dikatakan menunjukkan gejala transformasi bila mereka adalah homolog tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Misalnya, sirip depan ikan paus untuk berenang dan berbentuk dayung, sayap burung untuk terbang dan berbentuk kipas, dan tangan manusia untuk memegang dan berbentuk tongkat. Konvergensi Dua atau lebih makhluk hidup dikatakan berkonvergensi bila mereka berbeda dalam jenis, tetapi struktur atau bentuk badannya sangat mirip. Persamaan struktur ini adalah akibat dari adaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, amati dan bandingkan semua hewan laut, yang bersama-sama hidup disuatu lautan. Bentuk tubuhnya sama semua seperti kapal selam. Bandingkan bentuk tubuh ikan hiu, ikan paus, anjing laut, semua ikan pisces , dan lumba-lumba. Semua bentuk tubuhnya streamline seperti kapal selam. Artinya, ujung depan dan ujung belakang lancip. Divergensi Adalah gejala yang menunjukkan struktur yang bervariasi, walaupun meraka sama-sama berasal dari satu nenek moyang, satu sumber. Inipun adalah akibat dari adaptasi terhadap lingkungannya. Perhatikan perbedaan struktur antara kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, kanguru, dan sapi. Bentuk tubuhnya struktur sangat bervariasi berbeda-beda walaupun mereka semua termasuk mamalia hewan menyusui. Inilah yang disebut gejala divergensi. Filogeni Adalah sejarah perkembangan filum atau takson makhluk hidup menggambarkan sejarah keturunan atau silsilah semua makhluk hidup yang sekarang masih ada, misalnya variasi struktur pada filogeni kuda. Ontogeni Adalah sejarah perkembangan satu individu. Misalnya variasi struktur pada ontogeni manusia. Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah makhluk hidup guna memudahkan mempelajari keanekaragmannya. Dari waktu ke waktu semakin bertambah banyak spesies organisme yang ditemukan, sehingga manusia melakukan klasifikasi/ pengelompokan berdasarkan ciri khas yang dimiliki organisme tersebut. Dunia makhluk hidup saat ini dibagi menjadi dua, yaitu dunia tumbuhan dan hewan. Para ahli guna mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, menggunakan suatu sistem yang disebut klasifikasi. Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Pengelompokan makhluk hidup didasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku dan lain-lain. Tata Nama Makhluk Hidup Pembuatan Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi dan cara perkembangbiakan. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah selesai diklasifikasi, makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang digunakan pada saat ini adalah sistem tata nama biner binomial nomenclatur yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahsa latin, terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis memakai huruf besar kapital dan pada kata kedua ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis miring. Contohnya jagung Zea mays tikus Rattus argitiventer, dan lain-lain. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan oleh Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdomkerajaan, filum keluarga besar, class kelas, ordo bangsa, familisuku, genus marga, dan spesies jenis. Urutan kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri semakin khusus dan perbedaan semakin kecil. 1 Klasifikasi Klasik Aristoteles, seorang filosof Yunani membagi makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar, yaitu tumbuhan dan hewan. Tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan perawakan yaitu rumput-rumputan, semak dan pohon. Sebaliknya hewan dikelompokkan berdasarkan tempat hidup yaitu golongan hewan air, darat dan terbang. Sistem klasifikasi ini hanya bersifat empirik dan hanya berdasarkan pengamatan belaka. John Ray menyusun suatu system klasifikasi dengan mendefinisikan apa yang disebut jenis. John Ray mengatakan bahwa jenis itu adalah sekelompok individu sejenis yang bersumber dari satu nenek moyang. Metode klasifikasi Ray menunjukkan kombinasi empiris dan pengetahuan teoritik hipotesis tentang jenis. Corollus Linnaeus, mengembangkan sistem klasifikasi Ray. Linnaeus mendefinisikan jenis sebagai sekelompok organisme yang menunjukkan satu tipe ideal tertentu. Sistem Linnaeus mengelompokkan jenis-jenis yang mirip menjadi satu kelompok yang lebih besar, yang disebut marga. Marga yang mirip ditempatkan ke dalam kelompok yang besar yaitu famili suku. Famili yang mirip ditempatkan ke dalam satu filum, dan filum-filum yang mirip ditempatkan dalam satu Kingdom kerajaan. Sistem Klasifikasi Linnaeus memberi dua kata untuk tiap nama jenis organisme. Sistem pemberian nama dengan dua kata dikenal dengan nomenklatur binomial. Setelah zaman Linnaeus, banyak biologiwan yang melakukan pengamatan pada organisme dalam usahanya menyusun sistem klasifikasi yang lebih cermat. Pengertian jenis pasca Linnaeus adalah sekelompok organisme yang memiliki kesamaan struktur dan dapat saling kawin dengan menghasilkan keturunan yang fertil subur. 2 Klasifikasi Modern Klasifikasi modern adalah klasifikasi yang berdasarkan teori evolusi dan berpegang pada asumsi bahwa bentuk- bentuk makhluk hidup berubah sepanjang waktu geologis. Teori evolusi menjelaskan dengan cara yang lebih baik terhadap klasifikasi biologi daripada teori- teori masa lampau. Teori evolusi dapat menjelaskan keanekaragaman makhluk hidup dan variasi terhadap tipe ideal. Teori evolusi dapat menjelaskan bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup purba adalah nenek moyang makhluk hidup masa kini. Walaupun klasifikasi modern bersandar atas teori evolusi namun para biologiwan masih menggunakan persamaan struktur untuk dapat menjelaskan cara makhluk hidup itu berevolusi. Sistem Klasifikasi Kingdom Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu Ancient Time, BC . Ahli filosof Yunani, Aristoteles 384-322 BC mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkanoleh Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan. 1 Sistem Dua kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya. 2 Sistem Tiga Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866. Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya. 3 Sistem Empat Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Monera Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956. Kelemahannya adalah masih terdapat makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan kedalam keempat kingdom ini seperti fungi Mycota. Mycota memiliki perbedaan karakter yang cukup unik, ukurannya bervariasi ada yang menyerupai prostista namun bukan protista, cara makan dan pencernaan berbeda dengan tumbuhan maupun hewan. Selain itu kelemahan lainnya juga terdapat pada kingdom monera karena di dalam kingdom monera masih terdapat perbedaan yang cukup berarti dalam klasifikasi kingdom. Kelebihan sistem ini adalah melengkapi kingdom sebelumnya, yaitu dengan mengelompokan monera sebagai kingdom tersendiri, karena organisme mikroskopis ini tidak memiliki inti sel atau termasuk jenis prokariotik dan berbeda dengan protista, animalia, dan plantae. 4 Sistem Lima Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Monera Kingdom Fungi Dunia Jamur Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969. Kelemahannya adalah belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya. Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumnya . 5 Sistem Enam Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Mycota Dunia Jamur Kingdom Eubacteria Kingdom Archaebacteria Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Kelemahan sistem ini pada dasarnya tidak ada, namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera. Perbedaan yang cukup signifikan didalam kingdom monera ini melahirkan kingdom baru yang disebut kingdom eubacteria dan kingdom archaebacteria. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya eubacteria. Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai eukariota dibanding saudaranya prokariotik. Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera membelah menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria. 6 Sistem Tujuh Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Protozoa Kingdom Chromista Kingdom Eumycota Kingdom Eubacteria Kingdom Archaebacteria Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot 2 Empires, Chatton 1937 dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa protista, Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria. Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini adalah lebih detail. Lahir kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya. Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin mengelompokan organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka makin besar pula tingkat kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat. Dari sekian banyak sistem klasifikasi kingdom. Sistem 5 Kingdom yang paling banyak digunakan oleh para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan pakan. Adapun klasifikasinya sebagai berikut Monera Monera adalah makhluk hidup uniseluler bersel tunggal, sel prokariotik tidak memiliki membran inti, dan berkembang biak secara aseksual. Bakteri Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik, tak berklorofil, tetapi ada yang berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. ukuran bakteri sangat kecil hanya berupa mikron. 1 Bentuk Berdasarkan bentuk, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu a Kokus bulat. Contoh Staphylococcus aureus penyebab radang paru-paru b Basil batang. Contoh Bacillus Anthracis penyebab antraks c Spiral Berbengkok-bengkok. Contoh Treponema Pallidum penyebab sifilis 2 Jenis Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen a Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Contoh Nitrosomonas b Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen dalam hidupnya, contohnya Clostridium tetani 3 Cara mendapatkan makanan a Bakteri heterotrof, makanan yang diperoleh dari organisme lain b Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Contoh Escherichia c Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh Mycobacterium tuberculosis d Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri e Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh bakteri hijau biru f Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh bakteri hidrogen 4 Perkembangbiakan Bakteri Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan tak kawin dilakukan dengan membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya. Sedangkan kalau secara kawin, bakteri dapat berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir ke sel yang lain. Ganggang hijau biru Cyanobacteria Cyanobacteria tidak semuanya bersel satu uniseluler, memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidupnya di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi pH = 4. Contoh Spirulina dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein Alga biru berkembangbiak dengan cara membelah diri dan fragmentasi. Alga yang bersel satu membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya. Sedangkan Alga yang berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori. Protista Ciri-ciri protista adalah eukariotik memiliki membran inti, uniseluler atau multiseluler bersel banyak dan autotrof atau heterotrof. aProtista yang memiliki ciri-ciri sperti hewan protozoa Protista yang memiliki ciri seperti hewan adalah 1 Rhizopoda, bergerak dan menangkap makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh Entamoeba histolitycapenyebab disentri 2 Flagellata, bergerak dengan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan atau manusia. Contoh Trypanosoma evansi penyebab penyakit surra pada hewan ternak 3 Ciliata, hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak dengan menggunakan rambut getar silia. Contoh Paramecium caudatum 4 Sporozoa, tidak memiliki alat gerak dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh Plasmodium penyebab malaria bProtista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan ganggang /algae 1 Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, emmpunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan memiliki flagel. Contoh Euglena 2 Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel dan mampu bergerak aktif. Contoh Ceratium cProtista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur fungi 1 Myxomycota jamur lendir Myxomicota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk masa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh Physarium, dan lain-lain 2 Oomycota jamur air Oomycota hidup bebas, makanan diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau di kolam. Berproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Adapun secara aseksual menghasilkan zoospora yaitu spora yang mempunyai dua flagela yang dapat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh Saprolegnia menempel pada tubuh ikan sebagai parasit Fungi Ciri-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof saprofit, parasit dan mutual. Hidup di tempat-tempat lembab, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak lichenes. Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup dan fragmentasi. Adapun secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiosporan. Berikut ini beberapa contoh fungi/jamur aZigomycota Ciri-cirinya 1 Mempunyai hifa yang tidak bersekat 2 Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secra aseksual dengan spora 3 Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah dan sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada yang hidup sebagai parasit. Contohnya Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe bAscomycota Ciri-cirinya dalah 1 Uniseluler atau multiseluler sebagian besar 2 Mempunyai hifa yang bersekat-sekat 3 Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak 4 Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Adapun secara aseksual dengan konidiospora 5 Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh Saccharomyces cereviceae bahan pembuat minuman beralkohol cBasidiomycota Ciri-cirinya adalah 1 Multiseluler 2 Hifa bersekat 3 Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak 4 Umumnya seperti saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang hidup parasit pada tumbuhan atau manusia 5 Reproduksi aseksual dengan cara membentuk konidiospora, sedangkan seksual dengan cara menghasilkan basidiospora. Contoh Volvarella volvacea jamur merang dDeutromycota Dinamakan juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui. Contoh Aspergillus wentiipembuatan kecap, tauco. Plantae Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki cirri eukariotik dan multiseluler. Organisme ini dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok divisi, yaitu Thallophyta dan Tracheophyta. aThallophyta Thallophyta bagian tubuhnya sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta 1 Algae ganggang Tumbuh di tempat basah, multiseluler, berbentuk benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Tapi ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Adapun secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Clorophyta alga hijau, Chrystophyta alga keemasan,Phaetophyta alga cokelat dan Rhodophyta alga merah. Berikut adalah kelompok ganggang beserta manfaatnya Golongan Pigmen Dominan Manfaat Clorophyta Klorofil Kloroplas berbentuk spiral dikonsumsi sumber makanan baru, untuk Proein Sel Tunggal PST Rhodophyta Fikoeritrin Untuk agar-agar Phaetophyta Fukosantin Penghasil asam alginate yang dimanfaatkan dalam industri kosmetik, makanan, obat-obatan dan tekstil Chrystophyta Karoten Bahan gosok, penyekat, filter dan campuran pembuatan dinamit 2 Bryophyta lumut Bryophyta hidup pada tempat yang lembab, bagian tubuhnya menyerupai daun, batang, dan akar., melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam hidupnya mengalami pergiliran keturunan metagenesis yang menghasilkan generasi penghasil gamet gametofit dan generasi penghasil spora sporofit. Spora dihasilkan oleh sporangium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu a Hepaticeae lumut hati Tumbuh secara horizontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh Marchantia. b Musci lumut daun Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh Sphagnum fimbriatun. c Tracheophyta Tumbuhan yang memiliki pembuluh angku, tubuhnya terdiri dari akar, batang dan daun sejati. Fungsi akar sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Tracheophyta terdiri dari 1 Pterydophyta Memiliki daun, batang dan akar sejati dan tidak berbunga. Akar berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta memiliki pembuluh angkut xilemfloem, mengalami metagenesis, seperti tumbuhan terdiri dari empat divisi, yaitu Psilophyta paku purba, Lycophyta paku kawat, Spenophyta paku ekor kuda, dan Pterophyta paku sejati. 2 Spermatophyta tumbuhan berbiji Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benang sari dan yang menghasilkan gamet betina adalah putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio atau lembaga calon tumbuhan baru. Spermatophyte dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu a Gymnospermae tumbuhan biji terbuka Tidak memiliki bunga sesungguhnya dan biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan betina. Gymnospermae terbagi menjadi empat kelas yaitu Cyadinae, contoh Cyas rupmhii pakis haji ;Coniferae, contoh Agathis alba damar; Gnetinae, contohGnetum gnemon melinjo ; Ginkyonae, contoh Ginko biloba. b Angiospermae tumbuhan biji tertutup Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga pada angiospermae ada yang lengkap ataupun tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji terbungkus oleh bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang, memiliki kandung lembaga embrio dan endosperma cadangan makanan.Angiospermae berdasarkan keping daun lembaga menjadi kelas dikotil dan monokotil. Animalia Multiseluler, bersifat heterotrof dan aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu aInvertebrata Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, terdiri dari Sembilan filum, yaitu 1 Protozoa hewan bersel satu Protozoa berukuran 3-1000 mikron, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata, harus menggunakan mikroskop. Hidup bebas di air atau hidup parasit pada hewan lain. Perkembangbiakannya dengan cara vegetative membelah diri dan generative konjugasi. Alat gerak hewan dari filum protozoa adalah dengan kaki semu pseudopodium, rambut plasma cilia atau bulu cambuk flagellum. Contoh Euglena bergerak denganflagellum; Amoeba bergerak dengan pseupodium danParamecium bergerak dengan cilia. Filum protozoa terdiri dari dua subfilum dan lima kelas. Anggotanya ada kurang lebih jenis, subfilum Plasmodroma kelas Mastigophora, Sarcodina, Sporozoa dann subfilum Ciliophora kelas Cilliata dan Suctoria. 2 Porifera hewan berpori-pori Filum porifera hidupnya sebagai hewan akuatik dan melekat pada sesuatu benda seperti batu, cangkang, atau benda lain. Tubuh berpori-pori, melalui pori-pori, air masuk kedalam suatu rongga dalam yang disebut rongga kloaka. Hewan kelompok porifera tidak mempunyai tentakel atau sungut atau alat gerak yang lain. Filum ini terdiri dari tiga kelas. Kelas Calcarea, mencajup jenis-jenis yang ada di laut, tubuh berbentuk silindris, spikula lurus, berjari tiga atau empat dari bahan kapur. Contoh Leucosolenia botryoides. KelasNoncalcacera hexactinellida dan demospongia mencakup jenis yang dinding tubuhnya mengandung spikula dari bahan silikon, serabut atau campuran keduanya. Salah satu contoh Euplectella subarea. 3 Coelenterata Hidup bebas atau melekat dan berupa hewan-hewan akuatik. Tubuh memiliki sebuah rongga yang disebut ronggagastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernaan dan sekaligus sebagai alat peredaran. Berdasarkan struktur tubuhnya ada dua tipe, yaitu hydroid dan medusa. Hydroidyang sederhana adalah Hydra dan yang kompleks adalah misalnya batu karang. Adapun medusa, yang sederhana misalnya Hydromedusa dan yang lebih kompleks adalahscyphomedusa, dimana tubuhnya berbentuk lonceng dengan mulut pada bagian bawah. Terdiri dari tida kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, danAnthozoa. Kelas Hydrozoa, hidup di berbagai habitat seperti air tawar, air payau, dan air laut. Daur hidup mengalami polip dan medusa, tidak menghasilkan rangka kapur, dan tubuhnya transparan. Salah satu contoh Hydra viridis. Kelas Scyphozoamencakup hewan yang hidup di laut, di mana alah satu ujungnya melekat pada salah satu benda. Daur hidup mengalami polip dan medusa. Contohnya antara lain Aurellia sp. Kelas Anthozoa terdiri dari hewan-hewan yang tubuhnya berbentuk silindris dan melekat tetap atau sementara dengan salah satu ujungnya yang berbentuk jaringan yang disebutdiscus. Hidup di laut dan tubuhnya menghasilkan rangka kapur, sehingga dapat membentuk batu karang. Daur hidup hanya berbentuk polip. 4 Platyhelminthes cacing pipih Anggota filum ini berupa cacing yang bertubuh pipih, lunak, hidup di air, di tanah-tanah yang lembab atau berupa parasit pada hewan dan tanaman. Terdiri dari tiga kelas yaitu turbellaria, trematoda, dancestoda. Kelas turbellaria mencakup cacing pipih, bertubuh lunak, hidup bebas dalam air atau di daratan yang lembab. Salah satu contohnya Euplanaria maculate. Kelas Trematodamencakup cacing pipih atau gilik bertubuh lunak, hidup parasit pada ikan atau hewan air. Salah satu contohnya adalahFasciola hepatica cacing hati. Kelas Cestoda mencakup cacing pipih yang hidup parasit. Salah satu contohnya adalah cacing pita Taenia solium. 5 Nemathelminthes cacing gilik Cacing yang termasuk dalam filum ini adalah yang bertubuh tidak bersegmen, langsing dan gilik. Hidup parasit pada hewan dan tanaman atau hidup bebas dalam air atau tanah yang lembab. Terdiri dari tiga kelas yaitu Nematoda, Nematomorpha dan Acanthocephala. Kelas Nematodameliputi cacing gilik berbentuk memanjang, berwarna putih atau merah. Salah satu contohnya adalah Ascaris cacing perut. Kelas Acanthocephala memiliki tubuh memanjang, hidup parasit pada usus vertebrata. Contoh Filicollis botulus. 6 Annelida Filum ini meliputi cacing gilik yang tubuhnya bersegmen, memiliki alat gerak atau tidak. Ada lima kelas, yaituArchiannelida, Polycaeta, Oligochaeta, Gephyrea, ini akan dibahas secara singkat tiga kelas penting saja. Kelas Polychaeta, terdiri dari cacing yang tubuhnya bersegmen, dengan alat-alat gerak berupa rambut-rambut kaku. Contohnya adalah Nereis virens cacing pantai. KelasOlygochaeta merupakan cacing hermaprodit dan tidak memiliki parapodia. Contoh cacing dari kelas ini adalah cacing tanah. Kelas Hirudinae, mencakup cacing yang tubuhnya pipih bersegmen, contohnya Hirudo medicinalispacet. 7 Mollusca Terdiri dari lima kelas, yaitu Ampineura, Scaphoda, Pelecypoda, Gastropoda dan Chepalopoda. Tubuh berbentuk bilateral simetris, tidak bersegmen, pada umumnya tertutup cangkang dari bahan kapur. Kelas Amphineura, meliputi hewan yang berubuh simetris bilateral, menyerupai cacing, kepala tidak jelas, mantel tidak berkembang. Contoh Chiton squamosum. Kelas Scaphopoda tubuhnya bilateral simetris, memanjang terbungkus dalam cangkang dan terbuka pada kedua ujungnya. Contoh Dentalium dentale. KelasPelecypoda tubuhnya simetris, tertutup oleh dua keping cangkang, tanpa kepala. Contoh Anodonta. Kelas Gastropoda,mencakup jenis hewan yang tubuhnya asimetris berbentuk spiral. Cangkang ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Contoh Buccinum. Kelas Chepalopoda, mencakup hewan yang tubuhnya bilateral simetris. Tubuh ada yang tertutup cangkang dan ada yang tidak. Contoh Octopus bimaculatusgurita, ikan tinta Sepia officinalis, dan lain-lain. 8 Echinodermata Filum ini hidupnya di laut. Tubuh terdiri dari sepuluh bagian utama secara radial seperti roda. Lima bagian berupa jari-jari dan sisanya yang lima bagian terletak diantara jari-jari. Echinodermata memiliki lima kelas yaitu Crinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, dan Crinoidea mencakup hewan yang sebagian atau seluruh hidupnya melekat pada dasar laut dengan satu tangkai. ContohAntedon/Metacrinus. Kelas Asteroidea, mencakup jenis bintang laut. Bentuk tubuhnya berjari lima lebih dan bisa kurang. Salah satu contohnya adalah Asterias forbesi. KelasOphiuroidea meliputi jenis bintang ular laut. Bentuk tubuh menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan-lengan sangat panjang dan lentur. Hewan ini bergerak dengan lengan-lengan menyerupai gerakan ular. Salah satu contohnya adalahOphiolepis annulosa. Kelas Echinoidea, mencakup jenis landak laut. Tubuhnya berbentuk bulat atau seperti cakram karena lima jari-jari tubuhnya tidak memanjang dan sumbu tubuhnya pendek. Salah satu contohnya adalah Salamacis sphaeroides. Kelas Holoturoidea, meliputi hewan teripang atau mentimun laut. Sumbu badab panjang, sehingga tubuh memanjang dan sejajar dengan permukaan tanah. Kadang-kadang bentuknya menyerupai cacing. Salah satu contohnya adalah Tyone briareus. 9 Arthropoda Jenis hewan yang termasuk filum ini adalah kelompok serangga, laba-laba, lipan, dan udang. Tubuh bersegmen-segmen dan umumnya tubuh dibedakan menjadi tiga yaitu kepala caput, dada thorax dan perut abdomen. Ada lima kelas, yaitu Insecta, Arachnoidea, Onychophora, Myriapoda, dan Crustacea. Kelas Insecta serangga terdiri dari spesies, ada yang berguna lebah, serangga penyerbuk, ulat sutra, dll dan ada yang menjadi hama belalang, wereng, kwangwung, ulat bulu dll. KelasArachnoidea mencakup jenis hewan yang tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen, tidak memiliki antena. Salah satu contohnya adalah akarina atau tungau. Kelas Onychopora, mencakup hewan dengan ciri-ciri kombinasi antara cacing annelida dan artropoda. Permukaan tubuh tidak tampak adanya segmentasi. Pada kepala terdapat satu pasang mata sederhana. Satu pasang antena. Salah satu contohnya Peripatus eiseni. Kelas Myriapoda, mencakup lipan dan luwing, hidup di darat, tubuh terdiri dari kepala dan badan. Badan tersusun atas sejumlah segmen yang serupa. Kelas Crustacea, mencakup hewan yang hidup dalam air, bernapas dengan insang, mempunyai dua pasang antena, tungkai biramus ujungnya bercabang dua. Contohnya adalah udang windu, udang galah, dll. bVertebrata Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang, terdiri dari beberapa kelas. 1 Kelas Agnatha Yang termasuk kelas ini adalah ikan yang memiliki cirri tubuh berbentuk gilik, panjang; berkulit halus tanpa sisik; mulut tanpa rahang; berbentuk lingkaran; insang terletak dalam kantong. Contoh Myxin lutinosa, Petromyzon marinus, dan lain-lain. 2 Kelas Chodrachthyes Kelas ini mencakup ikan-ikan bertulang rawan, dengan cirri-ciri kulit bersisik plakoid atau tanpa sisik, celah insang 1,5 atau 7 pasang, dengan atau tanpa tutup insang; tanpa gelembung udara atau paru-paru. Contoh Squalus acanthias. 3 Kelas Osteichthyes Mencakup jenis ikan bertulang sejati dengan cirri memiliki rahang, mempunyai sirip-sirip berpasangan, mempunyai satu pasang lubang hidung. Terdiri dari empat ordo. Salah satu contoh adalah ikan gabus Ophiocephalus striatus. 4 Kelas Amphibia Kelas ini merupakan bentuk peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan terrestrial. Cirinya kebiasaan hidup yang masih suka air, bahkan sebagian besar perlu air untuk bertelur. Telur setelah menetas menjadi berudu dalam air dan bernapas memakai insang. Adapun hewan dewasanya hidup di darat. Kelas Amphibia memiliki tiga ordo. Salah satu contohnya adalah katak. 5 Kelas Reptilia Kelas ini anggotanya berdarah dingin, bernapas dengan paru-paru, tubuh terttutup oleh sisik-sisik, tengkorak, berartikulasi dengan vertebrata. Terdiri dari empat ordo. Contohnya kura-kura, badak, buaya, dan ular. 6 Kelas Aves burung Memiliki cirri khas yaitu berbulu, berdarah panas homoioterm. Suhu tubuh relative tetap, biasanya lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Dilihat dari segi evolusi, nenek ,oyang burung adalah reptile. Terdiri dari 13 ordo. Beberapa contoh adalah burung puyuh, burung hantu, burung elang, bangau putih, dan lain-lain. 7 Kelas Mamalia hewan menyusui Kelompok hewan ini termasuk pada tingkatan tertinggi, dan hidup di darat. Memiliki rambut, kelenjar susu mamae yang menghasilkan cairan sebagai bahan makanan bagi anaknya. Ada 10 ordo, beberapa contoh adalah tikus, kelinci, kera, badak, gajah, harimau, sapi, kerbau, kijang, dll. PENYEBARAN MAKHLUK HIDUP Penyebaran Makhluk Hidup Studi mengenai penyebaran spesies makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang berasal dari satu tempat, selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada daerah tersebut. Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata , dimana daerah tropis memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator. Penyebaran hewan 1 Penyebaran Hewan di Dunia Berdasarkan persamaan fauna hewan pada daerah tertentu , maka geografi hewan di duna ini dikelompokan menjadi enam , yaitu aEropa dan Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut peliartik. Hewan penghuninya, antara lain biso dan rusa rein. bAfrka dan Arab disebut Etiopian, hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan gorila. cAustralia dan sekitarnya , disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru ,koala, dan wombat. dIndia sampai Indonesia, disebut Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india, dan kerbau. eDaerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison, rusa rein Caribau. fDaerah Amerika Selatan disebut Neotropikal. Hewan yang menghuni yaitu tapir, monyet howler. 2 Penyebaran Hewan di Indonesia aWilayah Indonesia barat Oriental Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental Asia seperti kera,gajah, harimau,kerbau liar , babi hutan , dan rusa. Adapun ciri-ciri hewan oriental, antara lain Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng , harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit,bahkan hampir tidak ada. Terdapat berbagai macam kera , misalnya bekantan , tarsius, orang utan. Terdapat hewan endemik, seperti badak bercula satu, binturungArtictis binturong, monyetPresbytis thomari, tarsius Tarsius bancanus,kukang Nyeticibus coucang. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung yang endemik misalnya jalak bali Leucopsar nothschili, elang jawa, murai mengkilatMyophoneus melurunus , elang putih Mycrohyerax latifrons Indonesia bagian barat wilayahnya meliputi 1 Sumatra, dihuni oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir,badakbercula dua,harimau,siamang,dan orang utan. 2 Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau, dan badak bercula satu. 3 Kalimantan, dihuni oleh badak bercula dua, macan tutul,orang utan,beruang madu dan kera berhidung panjang. bWilayah Indonesia Timur Australia Indonesia bagian timur Papua,maluku,Sulawesi,dan Nusa Tenggara dihuni oleh hewan/fauna tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok kasuari,burung nuri,parkit,cendrawasih,merpati jambul dan beberapa hewan berkantung misalnya kanguru,wallabi,dan kanguru pohon. Ciri-ciri hewan d Indonesia Timur adalah mamalia berukuran kecil, banyak hewan berkantung, tidak dijumpai spesies kera,dan memiliki berbagai jenis burung beragam warna. Papua memiliki 110 spesies mamalia termasuk 14 spesies mamalia berkantung ,misalnya kanguruDendrolagus ursinus danDendrolagus inustus, kaskus Spilocus maculatus,bandicot dan oposum. Di Papua juga terdapat 27 spesies hewan pengeratrodentia dan 17 diantaranya merupakan spesies endemik. Koleksi burung terbanyak dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira ada 320 jenis dan setengah diantaranya merupakan spesies endemik. Burung cendrawasih yang terdapat di Papua dan beberapa pulau di Maluku. Di Nusa Tenggara, khususnya di Pulau Komodo,Padar,dan Rinca ditemui reptilia terbesar,yaitu komodo. Komodo adalah reptilia purba yang sampai saat ini masih bertahan hidup. cWilayah Indonesia Tengah Peralihan Alfred Russel Wallace, tahun 1856 datang ke Indonesia, Wallace menemukan perbedaan yang mencolok fauna di beberapa daerah di Indonesia Waktu itu Hindia Belanda. Pada waktu berkunjung ke Bali dan Lombok, melihat perbedaan hewan di kedua tempat tersebut. Di Bali, dijumpai banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang ada di Asiaoriental , sedangkan di Lombok hewannya mirip dengan Australia. Oleh karena itu,kemudian Wallace membuat garis pemisah memanjang dari Selat Lombok ke utara melewati Selat Makasar dan Filipina Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Indonesia dibagi menjadi dua zoogeografi dengan batas garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makasar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok, sehingga memisahkan wilayah oriental temasuk Sumatra,Jawa, Bali, dan Kalimantan dengan wilayah Australia Sulawesi,Irian, Maluku,Nusa Tenggara Barat,dan Timur. Setelah Wallace, Weber ahli zoologi Jerman juga mengadakan penelitian tentang penyebaran hewan d Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan di daerah Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokan menjadi hewan kelompok Australia. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sfat-sifat seperti halnya hewan-hewn di daerah oriental. Akhirnya Weber mengatkan bahwa fauna di Sulawesi merupakan fauna peralihan,kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pe,batas antara wilayah oriental mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia , tetapi juga ada keraMacaca dari Oriental. Hewan lainnya yang ada di Sulawesi adalah burung maleo,berbagai jenis kupu-kupu , anoa,babi rusa , dan primata primitif Tarsius spectra. Penyebaran Tumbuhan Berdasarkan kemampuan adaptasi tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi utama,yaitu 1 Vegetasi Dataran Rendah Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan Indonesia. Daratan rendah meliputi daerah yang memiliki ketinggian 0-700 m di atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan bakau,hutan rawa air tawar ,hutan tepi sungai ,hutan sagu dan hutan rawa gambut. 2 Vegetasi dataran Tinggi Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan ketinggian 700-1500 m di atas permukaan air laut. Komunitas vegetasi yang berkembang antara lain tumbuhna paku-pakuan,tumbuhan bunga,tumbuhan membelit,dan tumbuhan lumut. 3 Vegetasi Gunung atau Monsun Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya adalah daun tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim hujan Hadisumarto,1997. Selain vegetasi di atas, Indonesia memili dua bioma dunia, yaitu hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis ternyata mempunyai keanekaragaman flora/tumbuhan sangat tinggi,yaitu flora ini meliputi tumbuhan yang terdapat di Sumatra, Kalimantan,dan lainnya. Tumbuhan yang terkenal khas Malesiana adalah Raflesia arnoldi, hidup parasit melekat pada akar atau batang tumbuhan memanjat Tetrasigma. Penyebaran raflessia meliputi Jawa, Kalimantan, Sumatra,Aceh,Bengkulu, dan Malaysia. Di hutan tropis Indonesia,memiliki keanekaragaman hayati ± 300 kali lebih besar bila kita bandingkan dengan hutan iklim sedang. Teori Penyebaran Manusia Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di dunia 1 Teori pertama, menyatakan bahwa antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern Homo sapiens muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat menggantikan spesies manusia yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of Africa”.’ Sejak lama para ilmuan yakin bahwa Etiopia dan Tanzania merupakan asal tempat tinggal nenek moyang manusia modern. Dengan adanya bukti DNA terbaru African Eve yang diperkirakan adalah nenek moyang manusia berumur 150 ribu tahun lalu besar kemungkinan pernah hidup disana. Studi genetik menunjukan bahwa manusia tertua berdasarkan DNA nya berasal dari Afrika Timur. Termasuk populasi tertua seperti Sandawe, Burunge, Gorwwa, dan orang-orang Dattog yang hidup di Tanzania. Penemuan para peneliti menjadi bukti bahwa terdapat variasi genetik yang tinggi atau terjadi keanekaragaman genetik antara mitochondrial DNA dari individu berbeda dalam populasi tersebut. Mitochondrial DNA tersebut diturunkan melalui garis keturunan Ibu. Menurut pakar genetika Dr. Spencer Wells, Afrika Timur merupakan rumah asal manusia. Adapun menurut Profesor Ult Gullenstenpakar biologi molekul- Universitas Uppsala Swedia, agar para saintis tidak gegabah mengklaim silsilah DNA tertua berasal dari Afrika Timur. Tishkoff telah mngumpulkan sampel mitochondria DNA manusia Tanzania ternyata etnik Burunge dan Gorawwa bermigrasi dari Etiopia ke Tanzania dalam kurun waktu 500 tahun terakhir. Sehingga menurut Tishkoff, Etiopia bisa jadi menjadi wilayah manusia modern Anonim,2003 Fosil tengkorak yang ditemukan di desa Herto, sekitar 170 km dari Adddis Ababa- Etiopia tidak sama persis dengan tengkorak manusia yang hidup saat ini. Ukuran meraka lebih besar, lebih panjang, dan tulang alisnya tebal. Hal ini menunjukan kalau mereka manusia modern pertama yang hidup berdampingan dengan Neandertal. Neandertal adalah manusia yang tinggal di gua lebih dari 130 ribu tahun lalu. Dengan demikian, Neandertal berbeda dengan Edaltus yang hidup 160 ribu tahun lalu. 2 Teori kedua menyatakan bahwa manusia modern muncul secara bersamaan di Afrika,Eropa, dan Asia dari satu pendahulu Homo erectuss yang meninggalkan Afrika kurang lebuh 2 juta tahun yang lalu. Masa Kehidupan Manusia 1 Masa Berburu Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia bermasyarakat, yaitu sejak manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas tidak ada ikatan ,semuanya tersedia di alam semesta dengan bebas dan di gua-gua. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari , manusia berburu, mencari ikan,mengambil buah-buahan, daun-daunan di hutan. 2 Masa Berternak Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang semula hidup dengan berburu,mencari ikan , lama kelamaan manusia mengerti bahwa binatang yang diburu ada yang dapat dipeliharan dan dapat berkembang biak. Dengancara memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu berburu,bila membutuhkan daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak. 3 Masa Bercocok Tanam Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia menanan tanaman dari biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui bahwa tanaman yang dimakan dan diberikan pada hewan piaraan dapat dibudidayakan. Pada masa ini manusia mulai bertempat tinggal dengan membuat rumah dari daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini manusia memiliki peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari alam sekitarnya. 4 Masa Kerajinan Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu berocok tanam,maka manusia melakukan pengolahan tanah untuk muncul dalam pikirannya untuk mebuat alat pertanian,seperti cangkul,sabit,bajak,gergaji,pisau,dan lain-lain. Dengan munculnya mebuat peralatan,maka disebut masa kerajinan. 5 Masa Industri Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari memerlukan barang-barang dari hasil industri,baik dari industri kecil,menengah maupun besar. 6 Masa Komputer dan Telekomunikasi Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi. Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia bisnis ,perusahana,perbankan,pendidikan,kesehatan,pemerintahan,dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha menerapkan teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing. 7 Prose Penyebaran Dari Afrika Homo sapiens Edaltus berpencar ke Eropadan Asia,kemudian ke benua komunitas tersebut berkembang dan berarti orang tuabahasa Afar. Mereka unik,yaitu memiliki kedekatan dengan manusia modernAnonim,2003 Faktor Penyebab Penyebaran Bagi makhluk hidup yang hidup di darat, air merupakan faktor penghambat penyebaran water barrier. Sebaliknya,makhluk yang hidup di air,daratan merupakan faktor penghambat penyebaranland barrier. Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah daratn yang sempit menjadi penghambat filter/saringan penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selat Panama merupakan filter penghambat bagi makhluk hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya,kepulauan dapat berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara Eurasia dan Australia Dewiki dan Yuniati,2006. Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita tidak boleh melupkan bahwa faktor variasi genetik hsil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat menentukan variabilitas. Persebaran Bioma di Dunia Dunia hewan hidup di seluruh dunia,dari kutub yang dingin hingga gurung yang panas. Mereka telah beradaptasi secara khusus terhadap habitat alaminya. Bioma Hutan Hujan Hutan hujan tropis yang ada di sekitar khatulistiwa,adalah rumah bagisetidaknya separuh spesies tumbuhan dan hewan dunia. Iklimnya hangat dan lembab sepanjang tahun. Bioma Pegunungan Pegunungan ada di sseluruh benua, di daerah hangat maupun dingin. Suhu semakin dingin di daerah yang semakin tinggi. Habitat seperti hutan , dataran berumput dan tanah berbatu ada di pegunungan. Puncak beberapa gunung tertutup es dan salju sepanjang tahun. Hewan yang ada di habitat ini harus tahan dengan udara gunung yang dingin dan menusuk. Kutub Kawasan Kutub ada di kedua ujung bumi, Arktik di utara dan Antartika di selatan. Suhu beku, angin sedingin es, serta musim dingin yang panjang dan gelap menjadikan kawasan kutub sebagai habitat tak ramah. Akibatnya,hanya sedikit hewan yang hidup di sana. Hutan Konifer Kawasan hutan konifer yang luas membentang di wilayah utara Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Pohon-pohonnya kebanyakan berdaun jarum,seperti pinus dan cemara. Makanan dan perlindungan cukup tersedia bagi hewan yang hidup di sana. Padang Rumput Padang rumput meliputilebih dari seperempat permukaan Bumi. Padang rumput adalah dataran luas terbuka dengan curah hujan yang hanya cukup untuk menumbuhkan rumput. Bioma ini menyediakan makanan bagi hewan,seperti antelop,zebra,bison,dan singa. Hutan Gugur Hutan gugur yang beriklim ramah dan lembab, banyak terdapat di bagian selatan hutan konifer. Hutan gugur subtropis ditumbuhi oleh pepohonan berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada musim gugur, seperti pohon oak,mapel, dan beech. Hutan ini tampak tandus dan mati pada musim dingin. Namun, pada musim panas kaya akan kehidupan liar seperti rusa, rubah dan burung. Gurun Gurun adalah tempat terkering di Bumi. Pasir,batu, dan kerikil banyak terdapat di sana. Hanya hewan paling tangguh yang bisa bertahan hidup. Beberapa hewan mengembangkan beragam cara adaptasi terhadap kondisi gurun. Laut Lebih dari dua pertiga permukaan Bumi tertutup laut. Kehidupan luar paling beragam seperti ikan,spons, dan kerang-kerangan ada di sekitar terumbu karang di laut tropis. BAB III PENUTUP Kesimpulan Keanekaragaman makhluk hidup atau biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam memengaruhi sifat makhluk hidup. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman makhluk hidup. Namun disamping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup misalnya penghijauan reboisasi , pembuatan taman kota dan pemuliaan. Persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, kesuburan tanah, sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata. Sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini. Saran Penulis mengharapkan dari makalah ini bisa menambah wawasan. Harapan yang lebih besar yakni bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di bumi ini, terlebih lag i flora dan fauna yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, maka akan terjaga keanekaragaman hayati di Bumi ini. Pemanfaatan keanekaragaman makhluk hidup bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Harapan lain yang tidak kalah penting adalah untuk pembaca khususnya calon guru SD agar mampu menguasai materi keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya agar mampu menyampaikan materi ini pada peserta didiknya dengan baik sehingga anak didiknya dapat mengaplikasikan di kehidupannya. DAFTAR PUSTAKA Ramdhani,Fahriyah. 2012, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2141 WIB. Diambil dari Rolina,Ida. 2015, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2146 WIB. Diambil dari Yusman,Dja, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2132 WIB. Diambil dariTelahdisebut dalam sunah Nabi saw, bahwa bilangan para Rasul yang diutus oleh Allah ada 124000 Rasul, adapun yang disebut dalam al Quran hanya 25 sesuai dengan firman Allah "Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu" al-Ghafir, 78.
MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar ol
.