surgadan neraka itu mungkin hanya bahasa metafora Web server is down Error code 521 2023-06-13 141617 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6af3570cf3b975 • Your IP • Performance & security by Cloudflare 11 Latar Belakang. Tuhan yang menciptakan bhuwana agung beserta isinya, dan juga bhuana alit. Bhuwana alit dapat bergerak atau hidup disebabkan oleh Tuhan. Tuhan atau Ida Sang Hyang Widi Wasa yang ada didalam bhuana alit disebut dengan jivatman. Sebagai umat Hindu kita percaya dengan adanya atman yang memberi hidup kepada semua makluk. Sebagai seorang muslim, kita meyakini adanya surga dan neraka sebagai tempat akhirat kita. Setiap muslim harus meyakini hal ini karena surga dan neraka adalah tempat kita akan tinggal selamanya setelah meninggal dunia. Namun, apakah benar-benar ada manfaat meyakini adanya surga dan neraka? Berikut adalah penjelasannya1. Menjadi Motivasi untuk Beribadah2. Menjaga Diri dari Perbuatan Buruk3. Meningkatkan Kualitas Kehidupan4. Memberikan Harapan dan Ketentraman5. Menjadi Pedoman Hidup6. Tabel Perbandingan Surga dan NerakaConclusionFAQs1. Apa itu surga dan neraka?2. Mengapa kita harus meyakini adanya surga dan neraka?3. Apa yang harus kita lakukan agar dapat masuk surga?4. Bagaimana jika seseorang tidak meyakini adanya surga dan neraka?5. Apa dampak dari tidak meyakini adanya surga dan neraka?Disclaimer1. Menjadi Motivasi untuk BeribadahKeimanan kita sebagai muslim harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya dengan beribadah secara konsisten. Meyakini adanya surga dan neraka dapat menjadi motivasi yang kuat untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Kita tahu bahwa setiap amal yang kita lakukan akan dibalas di akhirat, baik itu amal yang baik maupun buruk. Oleh karena itu, kita harus memperbanyak amal kebaikan sehingga dapat memperoleh pahala yang besar di Menjaga Diri dari Perbuatan BurukMeyakini adanya neraka juga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk menjauhi perbuatan buruk. Kita tahu bahwa Allah SWT sangat membenci perbuatan buruk dan akan memberikan siksa yang pedih di neraka kepada orang yang melakukan perbuatan buruk tersebut. Oleh karena itu, kita harus berusaha menjauhi perbuatan buruk dan selalu berbuat baik agar terhindar dari siksaan Meningkatkan Kualitas KehidupanMeyakini adanya surga dan neraka juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan kita di dunia. Kita tahu bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia akan mempengaruhi kehidupan kita di akhirat. Oleh karena itu, kita harus berusaha melakukan perbuatan baik di dunia sehingga dapat memperoleh tempat yang baik di surga kelak. Dengan cara ini, kita dapat meningkatkan kualitas kehidupan kita di dunia dan Memberikan Harapan dan KetentramanBelajar dan bercita-cita untuk menuju ke surga telah memberikan harapan dan ketentraman pada diri seorang muslim. Meyakini adanya surga dan neraka juga dapat memberikan ketentraman bagi orang-orang yang mengalami kesulitan, kesedihan, dan ketakutan. Mereka meyakini bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Penyayang, dan akan memberikan surga sebagai balasan bagi orang yang beriman dan beramal Menjadi Pedoman HidupMeyakini adanya surga dan neraka dapat menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim. Dengan meyakini bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk, seorang muslim akan selalu berusaha untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Meyakini adanya surga dan neraka juga dapat membantu seseorang untuk merenung dan mempertimbangkan setiap tindakan dan keputusan yang Tabel Perbandingan Surga dan NerakaSurgaNerakaTempat yang indah dan nyamanTempat yang penuh siksa dan kesengsaraanSetiap orang yang beriman akan masuk surgaSetiap orang yang melakukan perbuatan buruk akan masuk nerakaPenuh dengan kenikmatan dan kebahagiaanPenuh dengan siksaan dan kepedihanConclusionMeyakini adanya surga dan neraka sangat penting bagi seorang muslim. Hal ini dapat menjadi motivasi untuk beribadah, menjaga diri dari perbuatan buruk, meningkatkan kualitas kehidupan, memberikan harapan dan ketentraman, serta menjadi pedoman hidup. Selain itu, kita juga harus selalu berusaha untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk agar dapat memperoleh tempat yang baik di surga Apa itu surga dan neraka?Surga adalah tempat akhirat yang indah dan nyaman yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang beriman dan beramal baik. Neraka adalah tempat akhirat yang penuh dengan siksaan dan kesengsaraan untuk orang-orang yang melakukan perbuatan Mengapa kita harus meyakini adanya surga dan neraka?Kita harus meyakini adanya surga dan neraka karena surga dan neraka adalah tempat akhirat kita. Meyakini hal ini dapat menjadi motivasi untuk beribadah, menjaga diri dari perbuatan buruk, meningkatkan kualitas kehidupan, memberikan harapan dan ketentraman, serta menjadi pedoman Apa yang harus kita lakukan agar dapat masuk surga?Kita harus beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, berbuat baik kepada sesama manusia, menunaikan ibadah dengan sungguh-sungguh, dan menjauhi perbuatan Bagaimana jika seseorang tidak meyakini adanya surga dan neraka?Meyakini adanya surga dan neraka adalah bagian dari iman seorang muslim. Jika seseorang tidak meyakini hal ini, maka hal ini dapat merusak keimanan dan dapat berdampak pada perbuatan buruk yang dilakukan Apa dampak dari tidak meyakini adanya surga dan neraka?Jika seseorang tidak meyakini adanya surga dan neraka, maka hal ini dapat merusak keimanan dan dapat berdampak pada perbuatan buruk yang dilakukan ini hanya bertujuan sebagai informasi dan bukan sebagai pengganti nasihat medis, hukum, atau keuangan. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau kerusakan yang timbul akibat tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.

Diaberfirman, ”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 30). 2.Bahwasanya para malaikat diciptakan untuk semata-mata taat kepada Allah. Artinya:Dan kepada Allah sajalahbersujudsegalaapa yang berada di langitdansemuamakhluk yang melata di bumidan (juga) para ma]aikat, sedangmereka (malaikat

Jakarta - Apakah hewan kurban masuk surga dan neraka? Para ulama dalam tafsirnya sepakat, hewan kurban memiliki peran penting dalam membawa kebaikan kepada manusia, namun mereka tidak memiliki penghisaban surga atau neraka. Itu artinya, pandangan mayoritas di antaranya hewan kurban tidak masuk surga dan neraka. Lalu, tentang hadis Imam Muqatil yang menyebut ada 10 hewan yang akan masuk surga, disebut hadis yang lemah. Dalam buku berjudul "Qur'an & Answer 101 Soal Keagamaan Sehari-hari" oleh M. Arifin, riwayat tersebut cenderung lebih dekat kepada kebohongan daripada kebenaran. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda "Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah menyembelih hewan qurban, sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya." HR. Ibn Majah dan Tirmidzi Meski hewan kurban tidak masuk surga, benar bahwa hewan kurban bisa membawa keberkahan pada hari pembalasan. Selain itu, dalam hadis lain disebutkan setiap satu lembar bulu hewan kurban akan menjadi satu kebaikan bagi orang yang berkurban. Berikut ulas lebih mendalam tentang apakah hewan kurban masuk surga, Kamis 8/6/2023.Usai salat Ied, waktunya pemotongan hewan kurban dilakukan untuk langsung disalurkan ke kaum dhuafa yang membutuhkan. Antrean panjang hingga penggunaan bahan alami pengganti plastik menjadi bagian dalam pelaksanaan penyaluran hewan kurban kali Masuk Surga dan NerakaSapi dipajang sebagai hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha di pasar ternak di Sanaa, Yaman, Rabu 14/7/2021. Saat Idul Adha, umat muslim mengorbankan berbagai hewan seperti sapi, unta, kambing, dan domba. MOHAMMED HUWAIS/AFPApakah hewan kurban masuk surga? Menurut pendapat mayoritas ulama, hewan kurban tidak masuk surga dan tidak masuk neraka. Dalam buku "Qur'an & Answer" yang disusun oleh Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an PSQ, terdapat hadits dari Aisyah yang menyebutkan hewan kurban akan datang pada hari kiamat kepada orang yang menjadikannya sebagai kurban, dengan tanduk, bulu, dan kukunya yang utuh. Hal ini menunjukkan bahwa hewan kurban memiliki peran penting dalam menyaksikan dan membawa keberkahan pada hari pembalasan. Selain itu, dalam hadits lain disebutkan setiap satu lembar bulu hewan kurban akan menjadi satu kebaikan bagi orang yang berkurban. Artinya, hewan dapat membawa kebaikan dan mengurangi bahkan menghilangkan keburukan manusia. Itu artinya, hewan kurban tidak hanya memberikan manfaat dagingnya sebagai sumbangan kepada yang membutuhkan. Melainkan juga secara spiritual membawa kebaikan bagi orang yang berkurban. Ditegaskan kembali tentang apakah hewan kurban masuk surga dalam buku "Ensklopedia Kiamat" yang diterjemahkan oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar. Menurut pandangan Syekh Muhammad yang dikutip dalam buku tersebut, tidak ada penghisaban surga atau neraka bagi hewan, termasuk hewan kurban. “Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, Jadilah tanah.’ di saat itulah, orang kafir mengatakan, Andai aku menjadi tanah.’” HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani Meskipun demikian, seluruh hewan di akhirat akan dikenakan qisas. Qisas bagi hewan di akhirat yaitu keadilan bagi hewan yang tidak bertanduk yang telah ditanduk oleh hewan bertanduk semasa di dunia. Hal ini menunjukkan adanya prinsip keadilan di akhirat yang melibatkan semua makhluk Allah, termasuk hewan. Dalam tafsir Ibnu Jarir, Allah akan menegakkan qisas antara semua makhluk-Nya, termasuk hewan, disebutkan. Pada hari pembalasan, hewan-hewan yang tidak memiliki tanduk akan memperoleh pembalasan dari hewan-hewan bertanduk. Dalam proses ini, keadilan Allah akan terwujud sehingga tidak ada kezaliman yang belum terbalaskan. Setelah semua kezaliman terpenuhi, Allah berfirman kepada binatang, "Jadilah tanah." Hal ini menunjukkan bahwa pembalasan terhadap hewan kurban akan terjadi dalam kehidupan akhirat sebagai bagian dari sistem keadilan yang sempurna dari Allah. Pada kesimpulannya, hewan tidak akan masuk surga dan neraka. Hadis 10 Hewan Masuk Surga LemahApakah benar 10 hewan akan masuk surga? Dalam buku berjudul "Qur'an & Answer 101 Soal Keagamaan Sehari-hari" oleh M. Arifin, mengenai ada riwayat hadis yang mengatakan ada 10 hewan yang akan masuk surga, termasuk unta Nabi Sholeh AS dan kambing pengganti Nabi Ismail AS. Namun, menurut Arifin, riwayat tersebut cenderung lebih dekat kepada kebohongan daripada kebenaran. Menurut Imam Muqatil, kesepuluh hewan tersebut diantaranya Unta Nabi Sholeh AS Anak sapi Nabi Ibrahim AS Kambing Nabi Ismail AS Sapi Nabi Musa AS Ikan paus Nabi Yunus Keledai Uzair Semut Nabi Sulaiman AS Burung Hud-hud Ratu Bilqis Anjing pemuda Al Kahfi Ashabul Kahfi Unta Nabi Muhammad SAW M. Arifin berpendapat tiap hewan di dunia ini tidak akan masuk surga ataupun neraka pada hari penghisaban kelak. Pendapat ini menekankan bahwa peran hewan kurban lebih kepada membawa kebaikan bagi manusia daripada menghadapkan mereka pada surga atau neraka. Dalam buku berjudul "Dahsyatnya Hari Kiamat" oleh Ibnu Katsir, mengenai hadits yang disebutkan dalam buku tersebut menunjukkan seluruh hewan yang ada di dunia akan dibangkitkan dan dikumpulkan pada hari kiamat. Namun, mereka hewan-hewan dikumpulkan bukan untuk pembalasan atas pahala dan hukuman, melainkan untuk menyaksikan aib manusia. Setelah itu, binatang-binatang tersebut kembali menjadi tanah yang akan diembuskan ke wajah anak Adam yang berbuat maksiat selama di dunia. Hal ini memberikan gambaran bahwa hewan-hewan akan menjadi saksi atas perbuatan manusia, tetapi tidak secara langsung terlibat dalam pembagian surga atau neraka. Kesimpulannya, meskipun terdapat pandangan yang berbeda-beda, hewan kurban memiliki peran penting dalam memberikan manfaat dan kebaikan kepada umat manusia. Meskipun tidak secara langsung masuk surga atau neraka, hewan kurban dapat membawa keberkahan dan mengurangi keburukan manusia.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beberapaorang menganggap sepele masalah akidah padahal akidah merupakan hal prinsip yang sangat penting. Banyak yang belum menyadari pentingnya aqidah dalam kehidupan. Padahal tanpa akidah yang benar tindakan ibadah bisa tertolak, dan tak mendapat pahala, segala tindakan dan amal perbuatan menjadi sia-sia. Sangat fatal akibatnya. Teks Jawaban Ahlus sunnah wal jama’ah telah bersepakat bahwa surga dan neraka keduanya adalah makhluk yang sekarang sudah ada, Ahlus sunnah masih dalam keyakinan ini, sampai muncul ahli bid’ah, lalu kemudian mengingkarinya. Di antara nash Al Qur’an yang menunjukkan dasar ini adalah firman Allah –Ta’ala- terkait dengan surga أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ آل عمران/ 133 “Telah disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. QS. Ali Imran 133 Dan firman-Nya yang lain سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ الحديد/ 21 “Berlomba-lombalah kamu kepada mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. QS. Al Hadid 21 Dan terkait dengan neraka أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ البقرة/24 ، وآل عمران/ 131 “Telah disediakan bagi orang-orang kafir”. QS. Al Baqarah 24 dan QS. Ali Imran 131 Firman Allah yang lain إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا * لِلطَّاغِينَ مَآبًا * لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا * لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا * إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا *جَزَاءً وِفَاقًا * إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا * وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا * وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا * فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا النبأ/ 21 - 30 . “Sesungguhnya neraka Jahannam itu padanya ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya, dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab”. QS. An Naba’ 21-30 Baca juga Syarah Thahawiyah 2/614. Kedua Terdapat banyak hadits bahwa neraka –na’udzubillah min dzalik- sudah ada sekarang, di antaranya adalah Dari Ibnu Umar berkata “Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda إِذَا مَاتَ الرَّجُلُ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَالْجَنَّةُ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَالنَّارُ، قَالَ ثُمَّ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ الَّذِي تُبْعَثُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ البخاري 3240 ، مسلم 2866 “Jika seseorang telah meninggal dunia, maka akan ditawarkan kepadanya tempat duduknya pada pagi dan sore hari, jika ia termasuk ahli surga maka surga, dan jika ia termasuk ahli neraka maka neraka, ia berkata “Lalu dikatakan “Ini adalah tempat dudukmu yang kamu akan dibangkitkan kepadanya pada hari kiamat”. HR. Bukhori 3240 dan Muslim 2866 Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda setelah selesai shalat رَأَيْتُ فِي مَقَامِي هَذَا كُلَّ شَيْءٍ وُعِدْتُمْ، حَتَّى لَقَدْ رَأَيْتُنِي أُرِيدُ أَنْ آخُذَ قِطْفًا مِنَ الْجَنَّةِ حِينَ رَأَيْتُمُونِي جَعَلْتُ أُقَدِّمُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا، حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ، وَرَأَيْتُ فِيهَا ابْنَ لُحَيٍّ، وَهُوَ الَّذِي سَيَّبَ السَّوَائِبَ رواه البخاري 1212، و مسلم 901 “Aku telah melihat dari tempat ini semua hal telah dijanjikan kepada kalian, bahkan aku telah melihat diriku ingin mengambil sepotong dari surga pada saat kalian melihatku, maka aku maju. Dan aku telah melihat neraka sebagiannya telah menghancurkan sebagian lainnya, pada saat kalian melihatku maka aku mundur, dan aku telah melihat Ibnu Luhai berada di dalamnya, dan dialah yang telah meninggalkan jejak saibah”. HR. Bukhari 1212 dan Muslim 901 Dan di antara hadits-hadits yang paling jelas yang menunjukkan bahwa surga dan neraka adalah makhluk dan keduanya sudah ada sekarang, dari Abu Hurairah dari Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda لَمَّا خَلَقَ اللهُ الجَنَّةَ وَالنَّارَ أَرْسَلَ جِبْرِيلَ إِلَى الجَنَّةِ فَقَالَ انْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَجَاءَهَا وَنَظَرَ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعَدَّاللهُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَرَجَعَ إِلَيْهِ، قَالَ فَوَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا، فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالمَكَارِهِ، فَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهَا فَانْظُرْ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَرَجَعَ إِلَيْهَا فَإِذَا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالمَكَارِهِ، فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خِفْتُ أَنْ لاَ يَدْخُلَهَا أَحَدٌ!! قَالَ اذْهَبْ إِلَى النَّارِ فَانْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، فَإِذَا هِيَ يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا، فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلَهَا، فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ، فَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهَا، فَرَجَعَ إِلَيْهَا فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لاَ يَنْجُوَ مِنْهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا رواه الترمذي 2736، وقال هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . “Ketika Allah telah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril ke surga dan berfirman “Lihatlah surga itu dan kepada semua yang telah Aku siapkan bagi penghuninya !”, Nabi berkata “Lalu Jibril mendatanginya, melihatnya, dan melihat ke semua yang telah disiapkan bagi penghuninya lalu ia kembali kepada Allah dan berkata “Demia Keagungan-Mu, tidaklah seseorang yang telah mendengarnya kecuali telah memasukinya, lalu Dia menyuruhnya dan akan diraih dengan hal-hal yang tidak disukai oleh nafsu”, ia pun kembali kepada-Nya dan berkata “Demi Keagungan-Mu, aku telah khawatir tidak seorang pun yang akan memasukinya !!”. Dia Allah berfirman “Pergilah ke neraka, lihatlah dan lihatlah apa yang telah Aku siapkan bagi penghuninya !”, bahwa neraka itu sebagiannya menunggangi sebagian lainnya saling bertautan, lalu ia kembai kepada-Nya dan berkata “Demi Keagungan-Mu, tidaklah seseorang mendengarnya kecuali akan memasukinya”, lalu Dia menyuruhnya untuk diraih dengan syahwat, Dia berfirman “Kembalilah ke sana !”, ia pun kembali dan berkata “Demi Keagungan-Mu, aku khawatir tidak ada seroang pun yang lulus kecuali mereka akan memasukinya”. HR. Tirmidzi 2736 dan berkata “Ini adalah hadits hasan shahih” Dari Abu Hurairah dari Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda قَالَتِ النَّارُ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأْذَنْ لِي أَتَنَفَّسْ، فَأْذِنْ لَهَا بِنَفَسَيْنِ، نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ، وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ، فَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ بَرْدٍ، أَوْ زَمْهَرِيرٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ، وَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ حَرٍّ، أَوْ حَرُورٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ رواه البخاري 536 ،مسلم 617 “Neraka berkata “Ya Rabb, sebagianku memakan sebagian lainnya, maka izinkanlah aku bernafas, lalu diizinkan untuk bernafas dua kali, satu nafas pada musim dingin, dan satu lagi pada musim panas, maka tidak lah kalian mendapatkan cuaca dingin atau dingin sekali maka hal itu dari nafas Jahannam, dan tidaklah kalian mendapati cuaca panas atau panas sekali maka hal itu dari nafas Jahannam”. HR. Bukhori 536 dan Muslim 617 Ibnul Qayyim berkata “Para sahabat Nabi, para Tabi’in, para pengikut Tabi’in, Ahlus sunnah dan hadits semuanya, para ulama fikih, ahli tasawuf san zuhud mereka semuanya masih mempunyai keyakinan seperti itu, maksudnya meyakini bahwa surga dan neraka itu ada sekarang dan menetapkannya, mereka berdalil dengan nash-nash Al Qur’an dan Sunnah, dan apa yang telah diketahui dengan mudah dari para Rasul semuanya dari awal sampai akhir, karena mereka semuanya mengajak ummat kepadanya, mengabarkannya, sampai kemudian muncul Qadariyah dan Mu’tazilah yang mengingkari bahwa surga dan neraka sudah diciptakan sekarang. Oleh karenanya para ulama Salaf telah menyebutkan di dalam akidah mereka, bahwa surga dan neraka keduanya adalah makhluk, para penulis telah menyebutkan bahwa makalah ini adalah makalah ahlus sunnah dan ahlu hadits semuanya, mereka semuanya tidak berbeda pendapat”. Hadi al Arwah 11 Ibnu Abi al Izz berkata “Adapun syubhatnya orang yang berkata bahwa surga belum diciptakan, kalau saja surga telah diciptakan sekarang, maka sudah bisa dipastikan bahwa pada hari kiamat nanti akan hancur semuanya, dan akan hancur semua yang ada di dalamnya dan mati, berdasarkan firman Allah –Ta’ala- كل شيء هالك إلا وجهه القصص 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 كل نفس ذائقة الموت آل عمران 185 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. QS. Ali Imron 185 Jawabannya adalah Bahwa jika yang dimaksud dari ucapan kalian, bahwa sekarang ini surga belum ada, karena adanya tiupan terompet dan bangkitnya manusia dari alam kubur, maka hal ini batil, tertolak dengan banyak dalil sebelumnya, dan dalil-dalil serupa yang belum disebutkan. Dan jika yang kalian maksud adalah bahwa penciptaannya belum sempurna semuanya dari apa yang disiapkan bagi para penghuninya, dan bahwa Allah masih memperbaharuinya sedikit demi sedikit, dan jika orang-orang yang beriman telah memasukinya, Allah menambahkannya lagi dengan hal-hal lainnya, maka hal ini tidak bisa dibantah, dalil-dalil kalian ini menunjukkan sampai di sini. Adapun alasan kalian dengan firman Allah كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ الْقَصَصِ 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 Maka kalian berangkat dari kesalahan pemahaman kalian dari makna ayat tersebut, dan menjadi dasar kalian bahwa surga dan neraka belum diciptakan sekarang, -sama dengan dasar saudara-saudara kalian bahwa keduanya akan hancur, rusak dan semua penduduknya akan mati !!, kalian juga saudara-saudara kalian belum mendapatkan taufik terkait dengan pemahaman ayat tersebut, yang mendapatkan taufik dalam masalah ini adalah para imam dalam Islam, di antara ucapan mereka adalah “Segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk rusak dan hancur maka akan binasa, sementara surga dan neraka itu telah diciptakan untuk menjadi kekal tidak untuk dihancurkan, demikian juga dengan Arsy, karena menjadi atapnya surga. Dan dikatakan juga “Kecuali kerajaan-Nya”. Dan dikatakan juga “Kecuali yang Dia kehendaki oleh-Nya”, dan dikatakan juga “Sungguh Allah telah menurunkan كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ الرَّحْمَنِ 26 “Semua yang ada di bumi itu binasa”. QS. Ar Rahman 26 Para Malaikat berkata “Penduduk bumi akan hancur dan mereka berobsesi untuk menjadi kekal, lalu Allah telah memberitakan bahwa penduduk langita dan bumi semuanya akan mati, lalu berfirman كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ الْقَصَصِ 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 Karena Dia adalah Maha Hidup dan tidak mati, maka setelah itu para malaikat meyakini bahwa mereka juga akan mati. Sungguh mereka mengatakan demikian ini karena menggabungkan antara nash-nash yang pasti yang menunjukkan akan kekalnya surga dan neraka juga, yang akan disebutkan sebentar lagi in sya Allah”. Syarh at Thahawiyah 2/620 Ketiga Adapun firman-Nya وإذا الجحيم سعرت التكوير 12 “Dan apabila neraka Jahim dinyalakan”. QS. At Takwir 12 Artinya adalah telah dinyalakan lalu dipanaskan, maksud dari kata sa’ara adalah pada hari tersebut ditambah suhu panasnya, kita berlindung kepada Allah dari neraka, bukan berarti bahwa sebelumnya neraka itu padam lalu dinyalakan dan dipanaskan pada hari kiamat”. Baca Tafsir Thabari 24/150 Al Qurthubi berkata “Telah dinyalakan dan dipanaskan untuk orang-orang kafir, dan ditambahkan suhu panasnya”. Tafsir At Thabari 19/235 As Sa’di berkata “Telah menyalakannya lalu di panaskan, dan apinya menyala-nyala tidak seperti itu seblumnya”. Tafsir as Sa’di 912 Maksud dari ayat yang mulia tersebut, bahwa neraka –na’udzubillah- ditambahkan suhu panasnya pada hari kiamat, dan dipersiapkan untuk para penghuninya, dan merupakan seburuk-buruk tempat bagi mereka, dan seburuk-buruk tempat singgah bagi penduduknya. Sebagaimana firman Allah –Ta’ala- وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا الإسراء/ 97. “Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat diseret atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya”. QS. Al Isra’ 97 Maksudnya, setiap kali mau padam maka ditambahkan suhu panasnya –na’udzubillah- Wallahu A’lam
2 Dalil-Dalil tentang Qa«± dan Qadar. Allah Swt. menjelaskan tentang Qa«± dan Qadar, melalui iman-irman- Nya, dan juga dalam beberapa hadis Rasulullah saw.,di antaranya menyatakan: Kelas XII SMASMKMA 24 a. Dalil al-Qur±n 1 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran takdir.”. Q.S. al-Qamar54:49 2 “Tidak ada suatu
By Senin, 01 Maret 2021 pukul 921 amTerakhir diperbaharui Selasa, 02 Maret 2021 pukul 722 amTautan Ahlus Sunnah Meyakini Adanya Surga dan Neraka adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 17 Jumadal Akhirah 1442 H / 30 Januari 2021 M. Ceramah Agama Islam Tentang Ahlus Sunnah Meyakini Adanya Surga dan Neraka Sesungguhnya surga dan neraka sudah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla. Keduanya adalah makhluk yang kekal abadi tidak akan binasa. Surga disediakan bagi wali-wali Allah yang bertakwa, sedangkan neraka adalah hukuman bagi orang yang bermaksiat kepadaNya, kecuali yang mendapatkan rahmatNya. Kenikmatan surga tidak dapat dibayangkan oleh manusia, begitu pula siksa neraka merupakan siksa yang besar, sangat dahsyat dan sangat mengerikan. Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah sepakat bahwa surga dan neraka adalah makhluk Allah yang sudah diciptakan. Kemudian timbul firqah Mu’tazilah dan Qadariyah yang mengingkari pendapat tersebut. Mereka berpendapat bahwa keduanya surga dan neraka akan diciptakan Allah pada hari Kiamat nanti. Pendapat tersebut merupakan pendapat yang sesat karena mengingkari dalil-dalil yang sudah jelas. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan bahwa surga telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ dan neraka telah disediakan untuk orang-orang kafir أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِيْنَ . Ini menunjukkan bahwa surga dan neraka sudah diciptakan. Mengenai surga, Allah Ta’ala berfirman وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” Ali Imran[3] 133 Dan mengenai neraka, Allah Ta’ala berfirman وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang kafir.” Ali Imran[3] 131 Ayat-ayat yang menjelaskan bahwa orang yang masuk surga akan kekal di dalamnya selama-lamanya, di antaranya Firman Allah Ta’ala جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا “Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya…” Al-Bayyinah[98] 8 Sedangkan di antara ayat-ayat yang menjelaskan tentang kekalnya orang-orang kafir di dalam neraka adalah firman Allah Ta’ala إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَّا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا “Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api neraka yang menyalaNyala, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, mereka tidak akan mendapatkan pelindungan dan tidak akan mendapatkan pertolongan.” Al-Ahzab[33] 64-65 Orang-orang kafir dan munafik akan masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya selama-lamanya. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ “Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Allah melaknat mereka, dan mereka menapatkan adzab yang kekal.” QS. At-Taubah[9] 68 Adapun orang-orang beriman dari umat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang masuk neraka dengan sebab perbuatan dosa-dosa besar dan maksiat yang mereka perbuat, maka mereka tidaklah kekal di dalam neraka. Mereka akan keluar dari neraka dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda يَخْرُحُ مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ اْلإِيْمَانِ. “Akan keluar dari neraka orang yang di dalam hatinya masih ada seberat dzarrah dari iman.” HR. Tirmidzi dan Ahmad Juga sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam لَيَخْرُجَنَّ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِيْ مِنَ النَّارِ بِشَفَاعَتِيْ يُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمِيُّوْنَ. “Sungguh satu kaum dari ummatku akan keluar dari neraka dengan sebab syafa’atku, mereka disebut jahannamiyyun para mantan penghuni neraka Jahannam.” HR. Tirmidzi Bagaimana pembahasan lengkap Ahlus Sunnah Meyakini Adanya Surga dan Neraka? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini. Download Mp3 Kajian Tentang Ahlus Sunnah Meyakini Adanya Surga dan Neraka Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk membagikan link download kajian tentang “Ahlus Sunnah Meyakini Adanya Surga dan Neraka” ini melalui Facebook, Twitter atau yang lainnya. Jazakumullahu khoiron. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook
Surgadan neraka adalah dua makhluk Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Sebagai seorang muslim kita harus mengimaninya. Kita yakin bahwasanya surga dan neraka itu ada dan tidak akan pernah binasa. Setiap insan yang beriman tentu ingin menikmati keindahan surga dan takut terjerumus dalam siksa neraka.
Abstract Ajaran tentang akhirat juga merupak pokok ajaran agama-agama Ibrahimik dan kepercayaan yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat ditelusiri, misalnya pada bangsa Mesir Kuno, yang telah ada jauh sebelum Islam muncul, adalah bangsa yang dianggap pertama kali yang meyakini adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Bagi al-Ghazali surga dan neraka adalah tempat manusia di kehidupan akhirat. Surga baginya tempat yang penuh kesenangan sedangkan neraka tempat penuh siksaan dan kesengsaraan.
Dikatakankepadanya, “Apakah kamu sedang mengingat surga dan neraka? Jangan menangis karena takut neraka dan rindu surga. Pendapat yang shahih menurut ahli ilmu adalah bahwa manusia harus meyakini adanya siksa kubur dan tidak usah mempermasalahkan mengenai bagaimana bentuk siksa kubur itu. 8 Manfaat dan Keutamaan Sedekah. 14 Juli 2022
Jakarta Umat muslim dunia meyakini adanya surga dan neraka sebagai konsekuensi atau pembalasan segala amal perbuatan manusia selama hidup di bumi. Jika selama hidup banyak melakukan kebaikan serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan maka ganjarannya masuk surga. Begitu juga sebaliknya, manusia akan masuk neraka jika banyak berbuat jahat semasa hidup. Namun demikian, ada suatu hadis yang menyebutkan bahwa neraka kebanyakan dihuni oleh kaum wanita. Beda Hari Lebaran Idul Fitri, Muhammadiyah Pernah Singgung Pentingnya Kalender Islam Global Tak Ada Halalbihalal, ASN Pemprov DKI Jakarta Langsung Bekerja Usai Cuti Lebaran Hadis tersebut diketahui berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Beliau besab kebanyakan kaum wanita ingkar atas perbuatan suami. Dari hadis tersebut, lantas muncul pertanyaan siapa saja sebenarnya yang masuk dalam kategori penghuni surga dan neraka? Melansir melalui NU Online, Imam Bukhari pernah mencantumkan dalam bab khusus yakni terdapat satu hadis yang mengungkapkan alasan mengapa wanita menjadi mayoritas dari penduduk neraka. Hadis tersebut tak lain merupakan sabda Rasulullah yang diucapkan kepada beberapa Sahabiyah atau sahabat perempuan. "Rasulullah Saw bersabda 'Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian kaum perempuan.' Kemudian para perempuan itu bertanya, 'Mengapa ya Rasulullah?' Rasul pun menjawab, "Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami." Golongan awal umat Islam pun lantas mengalami perdebatan antara kaum laki-laki dengan wanita mengenai perkara penduduk surga. Seperti diungkapkan oleh Ibnu Sirin mengutip hadis riwayat sahabat Abu Hurairah ra. "Dari Ibnu Sirin, ia bercerita bahwa laki-laki dan perempuan bertikai perihal jenis mana di antara mereka yang paling banyak menghuni surga. Mereka lalu bertanya sahabat Abu Hurairah ra, ia berkata, Nabi Muhammad saw bersabda seperti hadits riwayat Ibnu Ulayyah sebelumnya dari Abu Hurairah ra," HR Muslim.
9 Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu orang yang mempunyai keyakinan bahwa sebagian manusia diberikan keleluasaan untuk keluar dari sya’riat (ajaran) Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana Nabi Khidir dibolehkan keluar dari sya’riat Nabi Musa Alaihissallam, maka ia

Ajaran tentang akhirat juga merupak pokok ajaran agama-agama Ibrahimik dan kepercayaan yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat ditelusiri, misalnya pada bangsa Mesir Kuno, yang telah ada jauh sebelum Islam muncul, adalah bangsa yang dianggap pertama kali yang meyakini adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Bagi al-Ghazali surga dan neraka adalah tempat manusia di kehidupan akhirat. Surga baginya tempat yang penuh kesenangan sedangkan neraka tempat penuh siksaan dan kesengsaraan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Menurut Al-Ghazali, surga dan neraka adalah tempat manusia di kehidupan akhirat. Surga adalah tempat yang penuh kesenangan, sedangkan neraka tempat penuh siksaan dan kesengsaraan Hanafi, 2017. Menurut Efa Ida Amaliyah, ada empat pesan moral dalam Al-Qur'an tentang hari kiamat, yaitu mengubah pandangan hidup duniawi materialistik menjadi pandangan hidup yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia sebagai kesenangan yang sementara, mendorong manusia beraktivitas positif beramal saleh. ...Muhammad Muchtar LubisMuslimah MuslimahMuhammad Rifai HarahapThe knowledge that must be known and studied by a Muslim is the science of monotheism, knowing Allah Almighty, the Prophet Muhammad, and Islam, this knowledge will save the world and the hereafter. The research objective was to analyze the concept of science according to Muhammad bin Abdul Wahhab in the book of contents Al-Ushul Ats-Tsalatsah. A qualitative approach with the type of research library research and discourse analysis techniques. The research findings show that the knowledge according to Muhammad bin Abdul Wahhab is divided into three. First, knowing Allah, namely knowing Allah is the Rabb who must be worshiped to carry out orders and stay away from His prohibitions, and not associate with Allah. Knowing Allah through His signs of power, namely night, day, sun, and moon, as well as His creation, namely the seven layers of heaven and earth. Second, knowing the Prophet Muhammad, knowing his lineage, age, place of birth and place of migrating, his 23 years of prophetic life, and the purpose for which he was sent. Third, knowing Islam, namely surrendering to Allah by affirming Him, freeing oneself from shirk, and knowing the three levels of Islam, namely Islam, faith, and Ihsan. There are five pillars of Islam, six pillars of faith, and ihsan have one Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Konsep Ilmu; Muhammad Bin Abdul Wahhab. AbstrakIlmu yang wajib diketahui dan dipelajari seorang muslim adalah ilmu ketauhidan, mengenal Allah swt., Nabi Muhammad saw. dan agama Islam, ilmu inilah yang akan menyelamatkan di dunia dan akhirat. Tujuan penelitian menganalisis konsep ilmu menurut Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitab matan Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research dan analisis teknik wacana discourse analysis. Temuan penelitian bahwa ilmu menurut Muhammad bin Abdul Wahhab terbagi tiga. Pertama, mengenal Allah yaitu mengetahui Allah adalah Rabb yang harus diibadahi melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, serta tidak menyekutukan Allah. Mengetahui Allah melalui tanda kekuasaan-Nya yaitu malam, siang, matahari dan bulan, juga ciptaan-Nya yaitu tujuh lapis langit dan bumi. Kedua, mengenal Nabi Muhammad saw., mengetahui nasab, umur, tempat kelahiran dan tempat hijrah, kehidupan kenabiannya selama 23 tahun, serta tujuan ia diutus. Ketiga, mengenal Islam yaitu berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya, membebaskan diri dari kesyirikan dan mengetahui tiga tingkatan agama Islam, yaitu Islam, iman, dan ihsan. Rukun Islam ada lima, rukun iman ada enam dan ihsan memiliki satu rukun. Kata Kunci Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Konsep Ilmu; Muhammad Bin Abdul Wahhab... Dengan tujuan, melakukan pengadilan atas segala perbuatan yang telah dilakukan manusia selama hidup di dunia. Sehingga apa yang telah manusia perbuat selama di dunia ini yang akan menjadi penentu kelayakan hidup mereka di akhirat kelak Hanafi, 2017. ...Lufi NurfadhilahThe purpose of this research is to examine the thoughts of Mulla Shadra and al-Ghazali on a condition of body and soul after death. This paper is a literature study, using qualitative methods, and Islamic philosophy as an umbrella theory. The findings in this study are that both offer each other three concepts of physical resurrection and there are differences in views on Mulla Shadra and al-Ghazali regarding physical resurrection. On the basis of this, the researchers concluded that body and soul will be resurrected after death according to Mulla Shadra and al-Ghazali and the resurrected body is the old body which is material according to al-Ghazali, while for Mulla Shadra it is the new immaterial body which is the imagination of the human psyche.... Moreover, such magical occurrence of having a sign of hell that happens to Kiai Tawakkal is contradictory to the fact that he is a kiai, which is an expert in Islam that is usually spiritually close to Allah. So he is not supposed to be awarded hell, a place where bad people is punished in the afterlife Hanafi, 2020. The neraka or hell writing is also a magical element, but Gus Jakfar as a Muslim believes in the supernatural aspect of life and the relation between humans' fate/destiny and their behavior or deeds. ... Muhammad Rizqy Al-MubarokTya Asih Dayu PurwitasariRekno Wulandari PambudiGus Jakfar won the best short story in Kompas daily in 2004. This short story by Gus Mus tells of the story of a character named Gus Jakfar who has the privilege of forseeing other people’s fate just by looking at signs’ kasyf. Later, Gus Jakfar stopped seeing signs after his trip to meet Kiai Tawakkal. The phenomenon of seeing precognitive signs cannot be rationally understood by modern knowledge. The study of Gus Jakfar in the present article adopts magical realism from Wendy B. Faris’ perspective as a theoretical framework to examine kasyf as a defocalization narrative in short stories. The method of this study is descriptive analysis. The evidence to support the analysis includes words, phrases and sentences in the short story that are relevant to magical realist perspective, particularly in relation to the five elements of magical realism and defocalization. The analysis and description are carried out after collecting pieces of evidence from the short story. The analysis in this study shows that Gus Jakfar has the five characteristics of magical realism in it. From the five characteristics reflected in the text, there is an element called kasyf that is found to be an attempt of defocalization which is presented by the author using a mirroring technique. Kasyf in this short story is depicted from three perspectives. Although modern rationality has influenced people's identities, the pesantren tradition has not been abandoned. In this context, the kasyf phenomenon is understood as an alternative source of magical knowledge beyond the modern rational Bey ArifinH. Bey Arifin, Hidup sesudah Mati, Jakarta C. V. Kinta, 1991, h. HastingsJames Hastings, Ensiclopedia of Religion and Ethics, vol. V, New York, 1912, h. 376-379Hari Akhir Menurut Al-Qur'an, hSayid QutubSayid Qutub, Hari Akhir Menurut Al-Qur'an, h. 27-29Akhirat Ragam Pandangan dari Klasik hingga ModernJane Idelman SmithMautKiamat BarzakhJane Idelman Smith, Maut, Barzakh, Kiamat, Akhirat Ragam Pandangan dari Klasik hingga Modern, Jakarta Serambi, 2004, h. Ulang Posisi Al-Ghazali dalam Sejarah TasawufNoer Kautsar AzhariKautsar Azhari Noer, "Mengkaji Ulang Posisi Al-Ghazali dalam Sejarah Tasawuf", Paramadina, Vol. I, No. 2, 1999, h. 164Menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an Memahami al-Qur'an dengan Metode, terj. Rofiq SuhudMuhammad Abdul HalimMuhammad Abdul Halim, Menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an Memahami al-Qur'an dengan Metode, terj. Rofiq Suhud Ujung Berung Nuansa, 2008, h. Ihyā' 'Ulūm al-Dīn, h. 519. Lihat M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian Kematian, Surga dan Ayat-ayat Tahlil, Jakarta Lentera Hati, 2001, h. 156. Lihat juga H. Oemar Bakry, Tafsir Rahmat, Jakarta Mutiara, 1984, h. 1069H Bey ArifiH. Bey Arifi, Kehidupan Sesudah Mati, Jakarta CV. Kinta, 1991, h. al-Qur'an dengan al-Qur'an Memahami al-Qur'an dengan Metode, terj. Rofiq Suhud Ujung Berung NuansaAbdul Halim MuhammadHalim Muhammad Abdul, Menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an Memahami al-Qur'an dengan Metode, terj. Rofiq Suhud Ujung Berung Nuansa, 2008HastingsJamesHastings. James, Ensiclopedia of Religion and Ethics, vol. V, New York, 1912

18 Mengimani dan meyakini adanya Mizan (Timbangan amal manusia di akhirat kelak). 19. Mengimani dan meyakini ada dan telah adanya surga dan neraka, serta menolak anggapan muktazilah yang mengatakan bahwa surga dan neraka tidak ada dan tidak akan pernah ada. 20. Mengimani dan meyakini bahwa Allah SWT dapat dilihat oleh penduduk surga di
Home Tausyiah Selasa, 30 November 2021 - 1559 WIBloading... Surga dan neraka sudah ada pada saat ini. Namun apakah keduanya sudah berpenghuni atau belum ada perbedaan pendapa. Foto/Ilustrasi A A A Surga dan neraka banyak disebut di dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW . Lalu, apakah pusat kenikmaan dan kesengsaraan ini sudah ada pada saat ini? Jika sudah ada, adakah penghuni surga dan neraka itu? Baca Juga Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha ketika ditanya hal itu menjawab tegas, surga dan neraka sudah ada pada saat ini. Jawaban ini didasarkan pada Al-Qur'an. Mengenai neraka, Allah SWT berfirmanوَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ“Dan takutlah akan naar yang dipersiapkan bagi orang-orang kafir” [ QS Ali-Imran 131 ] Dan mengenai surga, Allah Ta’ala إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa” QS Ali-Imran 133 Baca Juga Bukan hanya itu. Hadis Nabi SAW juga mengisyaratkan bahwa surga dan neraka sudah ada. Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim serta lainnya mengenai kisah gerhana matahari bahwa Nabi SAW bangkit untuk sholat, lalu diperlihatkan surga dan neraka kepada beliau. Beliau menyaksikan surga sehingga ingin meraih satu tanda darinya, kemudian ternyata beliau tidak melakukannya. Selanjutnya beliau melihat neraka, dan beliau melihat bahwa di dalam neraka tersebut terdapat Amru bin Luhay Al-Khaza’i’ menjulurkan ususnya keluar dari perutnya dan ia menjulurkannya ke dalam api neraka. Karena dialah orang yang mula-mula memasukkan kemusyrikan ke dalam tubuh bangsa Arab. Dengan demikian dia memperoleh bagian dari adzab yang menimpa orang-orang yang datang setelahnya yang mengikuti tindak kemusyrikannya. Nabi SAW juga melihat seorang wanita sedang diadzab gara-gara seekor kucing yang diikatnya hingga mati, tidak diberi makan dan tidak pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri. "Ini semua menunjukkan bahwa surga maupun neraka sekarang ini sudah ada," ujar Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Hadits tersebut juga menjadi dasar yang berpendapat bahwa surga dan neraka sudah ada penghuninya pada saat ini. Hadits lainnya yang menjadi dasar adalah dari Imran bin Husain dari Nabi SAW beliau bersabdaاطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ“Aku mendatangi surga maka kulihat kebanyakan penduduknya adalah para faqir dan aku mendatangi neraka maka aku lihat kebanyakan penduduknya para wanita.”HR Al Bukhari Baca Juga antara surga dan neraka ahli surga ahli neraka neraka siksa neraka Artikel Terkini More 14 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
.
  • 9ugv7tllop.pages.dev/867
  • 9ugv7tllop.pages.dev/740
  • 9ugv7tllop.pages.dev/675
  • 9ugv7tllop.pages.dev/977
  • 9ugv7tllop.pages.dev/52
  • 9ugv7tllop.pages.dev/584
  • 9ugv7tllop.pages.dev/548
  • 9ugv7tllop.pages.dev/597
  • 9ugv7tllop.pages.dev/413
  • 9ugv7tllop.pages.dev/118
  • 9ugv7tllop.pages.dev/999
  • 9ugv7tllop.pages.dev/897
  • 9ugv7tllop.pages.dev/407
  • 9ugv7tllop.pages.dev/73
  • 9ugv7tllop.pages.dev/579
  • apakah manfaat meyakini adanya surga dan neraka