Merekatidak mengajari kami tentang kebenaran dan esensinya. Mereka tidak mengajarkan kita bahwa agama adalah milik Allah SWT. Alquran mengatakan bahwa agama adalah milik Allah, tetapi mereka tidak mengajarkan hal itu kepada kita. Surah Al-Mu'min; 14: " لَهُ ٱلدِّينَ" "Iman-addin adalah milik-Nya" SUFI, BERDO’A DAN BERDZIKIR DENGAN UNTAIAN SAJAK DAN SYAIR-SYAIRAl-Qur`ân merupakan kitab hidayah petunjuk menuju kebaikan dan keselamatan bagi manusia di dunia dan akhirat. Melalui petunjuknya, hamba-hamba Allâh Azza wa Jalla yang dinaungi taufik-Nya memperoleh hidayah menuju jalan terbaik dalam setiap segi kehidupan, dalam soal keyakinan aqidah, ibadah dan siapa saja yang bertamassuk komitmen dengannya, niscaya akan mendapat petunjuk dan orang yang berjalan di atas niscaya beruntung. Sebab, ia merupakan pintu hidayah paling besar dan jalan keselamatan paling agung. Allâh Azza wa Jalla berfirmanاِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙSesungguhnya al-Qur`ân ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar [al-Isrâ/179]Demikian juga, petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits-haditsnya, sangat penting bagi umat. Sebab melalui hadits-haditsnya yang juga wahyu dari Allâh Azza wa Jalla , beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjabarkan ayat-ayat al-Qur`ân, menjelaskan dan menerangkannya. Juga membawa hukum tersendiri yang tidak disinggung oleh al-Qur`ân. Dalam ucapan-ucapannya yang mulia, beliau dianugerahi Allâh Azza wa Jalla dengan jawâmi’ul kalim, perkataan-perkataan padat lagi ringkas, namun bermuatan makna yang luas lagi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaبُعِثْتُ بِجَوَامِعِ الْكَلِمِAku diutus dengan jawâmi’ul kalim HR. al-Bukhâri dan MuslimApabila hal ini telah terpahami, maka menjadi kewajiban seorang Muslim untuk mengetahui dan menyadari betapa pentingnya doa-doa yang bersumber dari al-Qur`ân dan Hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam . Dan dalam doa-doa tersebut – tidak diragukan lagi- mengandung segala kunci pembuka kebaikan dan penutupnya, dalam permulaan dan akhirnya, secara lahir dan batinnya. Ditambah dengan adanya keindahan, kesempurnaan dan kerapian teks-teksnya. Juga akan mendatangkan perwujudan cita-cita yang tinggi dan tujuan-tujuan yang agung, serta kebaikan yang sempurna di duna dan akhierat. Dan ingat, karena bersumber dari wahyu, maka akan terjaga dari kekeliruan, kesalahan dan penyelewengan. Allâh Azza wa Jalla telah memilihkan bagi nabi-Nya doa-doa terbaik, ringkas, dan memenuhi segala hajat dzikir dari al-Qur`ân dan Hadits shahih “Yang diperintahkan bagi seorang Muslim adalah berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla sesuai dengan apa yang disyariatkan agama dan berdoa kepada Allâh Azza wa Jalla dengan doa-doa ma`tsur yang datang dari al-Qur`ân dan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang shahih. Karena itu, wajib atas seorang Muslim mengikuti ittibâ’ apa yang telah disyariatkan Allâh Azza wa Jalla dan apa yang telah dicontohkan Nabi-Nya”. [1]Dzikir dan wirid dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sudah dapat dipastikan jauh lebih afdhol dan lebih bermanfaat daripada wirid produk manusia biasa, senantiasa bebas dari pelanggaran tauhid, pasti berbahasa baik, fasih dan benar, dan memenuhi hajat hidup manusia, di dunia dan Ulama Islam mempunyai perhatian untuk senantiasa mengaitkan umat dengan doa dan wirid dari al-Qur`ân dan Hadits, lantaran kandungannya yang sempurna, terjaga dari kesalahan dan bebas dari al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, ” Menjadi kewajiban orang untuk menggunakan doa dari Kitâbullâh dan Hadits yang shahih, dan meninggalkan selain itu. Ia tidak boleh mengatakan, “Saya pilih wirid ini saja yang berasal dari si A. sebab Allâh Azza wa Jalla telah memilihkan bagi nabi dan para wali-Nya dan mengajarkan kepada mereka bagaimana saat berdoa”. [2]Tentang keutamaan doa dan wirid dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang diajarkan Allâh Azza wa Jalla kepadanya, Qâdhi Iyâdh rahimahullah berkata, “…Terkumpul padanya doa beliau tiga unsur penting pengetahuan yang benar tentang tauhid, pengetahuan yang benar tentang bahasa Arab, dan niat baik untuk mencurahkan segala kebaikan terhadap umat. Maka, tidak seyogyanya bagi siapapun berpaling dari doa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam . Sebagian orang telah terperdaya oleh setan dalam masalah ini, setan telah menghimpun bagi mereka sekumpulan orang jelek yang membuat-buat doa dan dzikir tertentu bagi mereka, akibatnya mereka ini sibuk dengannya sehingga melupakan mengikuti doa dan wirid Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam berdoa”.[3]Simak komentar Imam Mâlik rahimahullah terhadap orang yang berdoa kepada Allâh dengan lafazh , “Ya Sayyidi wahai Dzat Yang menguasaiku” Hendaknya ia berkata, “Ya Rabbi”, sebagaimana yang diucapkan para nabi dalam doa-doa mereka”.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Seharusnya manusia berdoa dengan doa-doa yang disyariatkan yang datang dari al-Qur`ân dan Sunnah Hadits. Sesungguhnya doa-doa itu yang bersumber dari keduanya tidak diragukan lagi tentang keutamaan dan kebaikannya, dan itu merupakan jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah diberi kenikmatan oleh Allâh Azza wa Jalla dari kalangan para nabi, shiddiqin para pecinta kebenaran, syuhâdâ orang-orang yang mati syahid dan kaum shalihin. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. [4]“Perhatikanlah – semoga Allâh Azza wa Jalla melindungimu- bagaimana para Ulama itu ingin selalu mengaitkan manusia dengan doa-doa para nabi, dan doa dari al-Qur`ân serta doa-doa yang ma’tsur dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam . Sesungguhnya itulah doa yang paling pantas untuk dilantunkan dan yang paling utama untuk digunakan dalam berdoa. Dan barang siapa berdoa dengannya, ia berada di atas jalan yang lurus, jalan yang aman, aman dari ketergelinciran, dan ia akan meraih setiap kebaikan dan keutamaan di dunia dan akherat”. [5]Salah satu contoh produk Dzikir berformat syairإِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا – وَلاَ أَْقْوَى عَلَى نَارِ الْجَحِيْمِ فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ- فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِWahai Ilahku, aku tak pantas mendapatkan surga Firdaus, Akan tetapi aku pun tidak kuasa menahan panasnya neraka Jahim Maka anugerahilah aku taubat dan ampuni dosa-dosaku, Sesungguhnya Engkau Maha Mengampuni dosa-dosa besarSebagian orang memang sudah terbiasa mendengarkan, menghafal dan kemudian mengamalkan bacaan-bacaan sajak dan syair-syair tersebut sebagai wirid atau membacanya pada momen-momen tertentu. Sudah tentu, dengan mengharap pahala dan ganjaran dari Allâh Azza wa Jalla , menggapai surga dan selamat dari neraka. Bisakah ini diterima?Masih banyak contoh lain, seperti syair-syair yang dibaca sebelum adzan, syair-syair yang memuat asmaul husna, termasuk yang termuat dalam buku-buku yang dibaca dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam , dan syair-syair lainnya yang biasa Ajaran ini Bila mencermati teks dzikir’ di atas, dua untai bait syair yang cukup sangat populer di sebagian masyarakat. Dilantunkan jamaah sholat Jum’at dengan panduan imam masjid sebagai bagian tak terpisahkan dari dzikir-dzikir bakda shalat Jum’at. Dua bait syair ini hanya sekedar contoh yang dipraktekkan di lapangan, dipilih lantaran pelantunannya di hari yang mulia, hari Jum’at, dan di tempat yang mulia, masjid, dan mengiringi dzikir bakda sholat Jum’at, disertai harapan diwafatkan dalam keislaman. Tak habis pikir, mengapa disertakan dalam ibadah sholat Jum’ yang menyusunnya, tidak sepantasnya menjadi pelengkap dzikir usai shalat Jum’at. Memang membaca syair bukan perkara terlarang dalam syariat. Dahulu, seorang Sahabat pernah melontarkan syair di dalam masjid dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengetahuinya tanpa menegur. Akan tetapi, apakah Sahabat itu melantunkannya dalam rangka secara khusus untuk berdzikir dan beribadah? Jawabannya, jelas tidak. Mengapa dua bait syair di atas senantiasa dibaca seolah-oleh hukumnya sangat ditekankan?. Anggap saja dzikir dengan produk syair boleh, mengapa bukan syair orang lain, apakah tidak ada syair yang lebih baik darinya?.Hukum berdzikir dengan syair-syair produk manusia akan menjadi jelas dengan melihat sejarah. Ternyata, praktek ajaran ini, beribadah dengan membaca syair dan melagukannya, baru muncul pada akhir abad 2 H. Diusung oleh kaum zanaqiqoh ke tengah kaum Muslimin di Baghdad dengan nama taghbîr. Pada asalnya, bersumber dari cara ibadah kaum Nasrani lewat para pemuka agama mereka yang berkuasa penuh dalam mensyariatkan apa saja sesuai dengan keinginan dan hawa nafsu pribadi buruk lagi, fakta lain menyatakan bahwa ritual semacam ini sudah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno yang jelas beridiologi paganisme syirik sebelum diutusnya Nabi Isa Alaihissallam. Dahulu mereka melantunkan dan mendendangkan ilyâdzah kumpulan syair yang berjumlah 16 ribu bait untuk Homerus untuk keperluan dzikir dan demikian, gaya dzikir yang biasa dilantunkan kalangan Sufi ini bersumber dari kaum zindiq, yang mengadopsinya dari Nasrani, dan sebelumnya telah dilakukan kaum watsani paganis Yunani. Jadi, pembaca tahu apa yang harus Buruk Dzikir dan Doa Model Syair Dzikir model syair yang dilagukan dengan nada tertentu jelas bukan berasal dari petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam , utusan Allâh Azza wa Jalla yang terakhir. Maka, membiasakannya sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allâh Azza wa Jalla bukan termasuk cara-cara yang tepat. Justru akan membuat orang jauh dari Allâh Azza wa Jalla dan ajaran Nabi Muhammad yang ma’shum, disadari atau tidak. Dan ini merupakan perbuatan istibdâlul adnâ billadzi huwa khair mengambil yang lebih rendah untuk mengganti yang lebih baik. Maksudnya, lebih perhatian dengan syair-syair yang jelas merupakan produk manusia biasa, sehebat apapun ilmunya, daripada membaca dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang telah diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Akibatnya, cepat atau lambat, dzikir dan wirid ajaran Nabi Shallallahu alaihi wa sallam akan menjadi mahjûr terlupakan. Ini adalah dampak logis dari praktek ibadah tanpa panduan dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , yaitu terbengkalainya petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang berkaitan dengannya secara itu, bentuk doa yang berisi syair-syair dan dibaca dengan lantunan nada tertentu, dengan meninggalkan doa dan wirid yang disyariatkan merupakan perbuatan i’tidâ melampaui batas dalam berdoa yang dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla.[6]Dan jangan lupakan, sisi manusiawi penyusun doa, dzikir dan wirid yang berbentuk syair. Karena seorang manusia biasa, tentu tidak ada jaminan bebas dari kesalahan, sekali lagi, sehebat apapun ilmunya. Baik itu sekedar kesalahan dalam susunan bahasa Arab dengan bahasa yang kurang fasih atau rangkaiannya biasa-biasa saja, bertentangan dengan etika kesopanan, adanya kandugnan tawasul yang bid’ah, atau kesalahan yang fatal yang menjurus pada pelanggaran aqidah Islam yang bertumpu pada pengesaan Allâh Azza wa Jalla dalam peribadahan dan pengagungan. Dan fakta membuktikan pelanggaran syair-syair tersebut terhadap aqidah Islam memang ada!. [7]Perkataan-perkataan yang berbentuk syair yang dibaca dengan nada tertentu sebenarnya hanya akan membawa pelantunnya menuju dunia nyayian’. Apalagi sebagian wirid berbentuk syair ini dilantunkan dengan mengikuti ritme lagu pop tertentu. Belakangan, ada penyayi dan grup musik yang mengadopsinya sebagai lirik lagu yang mereka dendangkan. Tentu ini aneh, sebuah ibadah yang dibarengi dengan sesuatu yang jelas melalaikan hati dari dzikrullâh bacamusik. Ya, ini salah satu bentuk kebatilan berbalut kebatilan yang lain, namun dipandang sebagai bentuk ibadah yang mendatangkan kebaikan !?Maka tak heran bila Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah mengatakan, “Termasuk perkara baru dalam agama yang harus ditolak, yaitu beribadah dengan membaca syair-syair baik dalam berdoa maupun dzikir, baik dilakukan sendiri maupun berjamaah”.Ulama pun Sudah Mengingkari Tidak mengherankan bila para Ulama Ahlus Sunnah mengingkari praktek berdoa dan dzikir dengan cara seperti ini, sekaligus mengingkari para pelakunya. Sebut saja, Imam Syâfi’i w. 204H, al-Hâfizh Yazîd bin Hârûn w. 206, Imam Ahmad bin Hambal w. 241H, al-Hâfizh Ubaidillâh bin Muhammad bin Bathtah bin Walid ath-Thurthusyi w. 520H mengatakan, “Aneh sekali, bila engkau berpaling dari doa-doa yang disebutkan Allâh Azza wa Jalla dalam kitab-Nya tentang doa-doa_ para nabi, dan orang-orang pilihan-Nya yang disertai pengabulan doa-doa itu, kemudian engkau memilah-milih sendiri teks para penyair dan penulis, seolah-olah engkau telah berdoa dengan seluruh doa para nabi dan orang-orang terpilih itu, kemudian merasa butuh dengan doa-doa orang lain”. [8]Allamah al-Mu’allimi t mengatakan, “Betapa meruginya orang yang meninggalkan doa-doa yang berasal Kitabullah atau SUnnah Rasulullah, sampai hampir-hampir tidak berdoa dengannya. Sementara itu, ia mencari yang lain dan memilihnya serta mengamalkannya secara rutin. Bukankan ini perbuatan kezhaliman dan udwan?”. [9]Motivasi Imam ath-Thabraani Menyusun Kitab Doa Dalam muqodimah kitabnya ad-Du’â, Imam ath-Thabrâni menyampaikan motivasi penyusunannya dengan berkata, “Kitab ini aku susun telah mencakup doa-doa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Yang mendorongku menulisnya, aku melihat banyak orang yang justru mengamalkan doa-doa yang berbentuk sajak, doa-doa yang ditulis sesuai dengan jumlah hitungan hari, tidak pernah diriwayatkan dari Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam juga tidak berasal dari salah seorang Sahabat beliau, tidak juga berasal dari kalangan Tâbi’în generasi terbaik umat,red. Ditambah lagi, adanya ketidaksukaan Rasulullah terhadap doa yang berbentuk sajak…maka aku menyusun kitab ini disertai sanad-sanadnya dari Rasul…”. [10]Kesimpulan Menjadi kewajiban umat untuk menomorsatukan petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam segala hal, termasuk mendahulukan dan lebih memilih teks doa-doa dan wirid dari beliau yang jelas kemuliaan dan keutamaannya. Dan ini salah satu dari hal yang akan menguatkan perwujudan kecintaan dan pengagungan kita kepada beliau. Ingat, pilihan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang ma’shum bagi umatnya adalah perkara yang terbaik, paling mendatangkan keselamatan, kebaikan dan kesuksesan. Wallâhu a’lamSilahkan lihat pembahasan ini dalam kitabTashhîhud Du’â , DR. Bakr Abu Zaid. hlm. 93-99Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr, Prof. DR. Abdur Razzaq al-Abbad al-Badr 4/7-10, 2/44-57[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XV/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Do’a & Wirid, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, hlm. 8 [2] Al-Jâmi li Ahkâmil Qur`ân 4/179. Lihat Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr 4/9 [3] Lihat al-Futuhât ar-Rabbâniyyah, Ibnu Allân 1/17 [4] Majmû al-Fatâwâ 1/346 [5] Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr 4/10 [6] Lihat Tashhîhud Du’â hlm. 94 [7] Namun makalah ini tidak membahas hal itu [8] Nukilan dari Tashhîhud Du’â hlm. 94 [9] Al-Ibâdah, al-Mu’allimi. Nukilan Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr dari hlm. 2/47 [10] Ad-Du’â, ath-Thabrâni 2/785. Lihat Fiqhul Ad’iyah 2/48 Home /A9. Fiqih Dakwah Firqah.../Sufi, Berdoa dan Berdzikir...
Dandia mempunyai sayap tanpa bulu yang dapat terbang hingga ke alam malakut disisi Allah, tuhan semesta alam. فترعى في رياض القُدسِ طوراً # وتشربُ من بحار المرسَلينا Maka engkau singgah di taman suci sekali waktu, dan engkau meminum dari lautan para Rasul. عبادٌ قاصدون إليه حتى # دنوا منه وصاروا واصلينا
KERANA CINTA Kerana cinta duri menjadi mawar kerana cinta cuka menjelma anggur segar Kerana cinta keuntungan menjadi mahkota penawar Kerana cinta kemalangan menjelma keberuntungan Kerana cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar Kerana cinta tompokan debu kelihatan seperti taman Kerana cinta api yang berkobar-kobar Jadi cahaya yang menyenangkan Kerana cinta syaitan berubah menjadi bidadari Kerana cinta batu yang keras menjadi lembut bagaikan mentega Kerana cinta duka menjadi riang gembira Kerana cinta hantu berubah menjadi malaikat Kerana cinta singa tak menakutkan seperti tikus Kerana cinta sakit jadi sihat Kerana cinta amarah berubah menjadi keramah-ramahan *********************************************************************************************************** KEARIFAN CINTA CINTA yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bisa saja menghantarkannya pada keadaan ekstasi. Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya, kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang *********************************************************************************************************** CINTA “Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna. Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah adalah sebuah rahasia Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya. *********************************************************************************************************** CINTA LAUTAN TAK BERTEPI Cinta adalah lautan tak bertepi langit hanyalah serpihan buih belaka. Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku. Bila bukan karena Cinta, Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan? Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh hewani? Bagaimana ruh hewani akan mengorbankan diri demi nafas Ruh yang menghamili Maryam? Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju Tidak dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang. Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna Dan naik ke atas laksana tunas. Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah lagu pujian Keagungan pada Tuhan. *********************************************************************************************************** PERIH CINTA Perih Cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta Tiada penyakit yang dapat menyamai duka-cita hati ini. Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi. Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi, Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya. Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta, Bagai keledai dalam lumpur Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri. Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari? Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana. *********************************************************************************************************** PERNYATAAN CINTA Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, Kusimpan kasih-Mu dalam dada. Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, Segera saja bagai duri bakarlah aku. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan Kau yang telah menutup rapat bibirku, Tariklah misaiku ke dekat-Mu. Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu. Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu, Bagai unta memahah biak makanannya, Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa. Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata. Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi. Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi, Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi. *********************************************************************************************************** TANPA CINTA, SEGALANYA TAK BERNILAI Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung Pada Hari Perhitungan nanti Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya. Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari Mereka merupakan bintang-bintang di langit agama yang dikirim dari langit ke bumi Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah Dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya. Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ? Sang lili berbisik pada kuncup “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.” Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati adalah melalui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan “Bukankah Aku ini Rabbmu ?” *********************************************************************************************************** HATI BERSIH MELIHAT TUHAN Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat dalam persemayaman hatinya. Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah ia menggosok hati tersebut. Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap, maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat semakin nyata baginya. *********************************************************************************************************** KEMBALI PADA TUHAN Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya! Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya! Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; kerana Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu! Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan, maka kurangilah menjadi sembilan puluh Sembilan saja. Begitulah caranya! Wahai pejalan! Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayuhlah datang, dan datanglah lagi! Kerana Tuhan telah berfirman “Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.” *********************************************************************************************************** KESUCIAN HATI Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati ialah melalui kerendahan hati. Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan Bukankah Aku Tuhanmu? *********************************************************************************************************** MENYATU DALAM CINTA Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi. Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun. ”Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya. ”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?” “Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun. “Lalu, apa yang kau takuti?” “Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.” “Menyakiti Layla? Mana bisa? Yang dibedah badanmu.” “Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah, tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.” *********************************************************************************************************** MEMAHAMI MAKNA Seperti bentuk dalam sebuah cermin, Kuikuti Wajah itu. Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya. Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa. Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku. Maka katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan. Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan, berasal dari Lautan-Mu. *********************************************************************************************************** TUHAN HADIR DALAM TIAP GERAK Tuhan berada dimana-mana. Ia juga hadir dalam tiap gerak. Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu. Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang. Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang. *********************************************************************************************************** AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU Apa yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim? Aku tidak mengetahui diriku sendiri. Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Majusi, bukan Islam. Bukan dari Timur, maupun Barat. Bukan dari darat, maupun laut. Bukan dari Sumber Alam, Bukan dari surga yang berputar, Bukan dari bumi, air, udara, maupun api; Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk; Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen; Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan; Bukan dari dunia kini atau akan datang surga atau neraka; Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus; Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak. Baik raga maupun jiwaku Semuanya adalah kehidupan Kekasihku … *********************************************************************************************************** LIHATLAH YANG TERDALAM Jangan kau seperti iblis, Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam. Lihatlah di balik lumpur, Beratus-ratus ribu taman yang indah! *********************************************************************************************************** KETERASINGAN DI DUNIA Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang, Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang. *********************************************************************************************************** RUMAH Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.” Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya. *********************************************************************************************************** DEBU DI ATAS CERMIN Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu. *********************************************************************************************************** UPAYA Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap. *********************************************************************************************************** BURUNG HANTU Hanya burung bersuara merdu yang dikurung. Burung hantu tidak dimasukkan sangkar *********************************************************************************************************** DUA ALANG-ALANG Dua alang-alang minum dari satu sungai. Satunya palsu, lainnya tebu. *********************************************************************************************************** KERJA Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang. Bukan sekadar sesuatu yang jika sedang berlangsung, kau dapat melihatnya dari luar. Seberapa lama kita di Bumi-dunia, seperti anak-anak Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan? Mari kita tinggalkan dunia dan terbang ke surga, Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan dan menuju ke kelompok Manusia. *********************************************************************************************************** BURUNG HANTU dan ELANG RAJA Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.” Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya ! Ia menggunakan tipu muslihat untuk kepadanya mencuri rumah kita.” *********************************************************************************************************** PUASA MEMBAKAR HIJAB Rasa manis yang tersembunyi, Ditemukan di dalam perut yang kosong ini! Ketika perut kecapi telah terisi, ia tidak dapat berdendang, Baik dengan nada rendah ataupun tinggi. Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab. Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu. *********************************************************************************************************** DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji. Dia tidak di Salib. Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno. Tidak ada tanda apa pun di dalamnya. Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar Aku memandang. Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah. Dengan tegas, aku pergi ke puncak gunung Kaf yang menakjubkan. Di sana cuma ada tempat tinggal legenda burung Anqa. Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah. Dia tidak ada di sana. Aku menanyakannya kepada Avicenna lbnu Sina sang filosuf Dia ada di luar jangkauan Avicenna … Aku melihat ke dalam hatiku sendiri. Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya. Dia tidak di tempat lain. *********************************************************************************************************** DISEBABKAN RIDHO-NYA Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? *********************************************************************************************************** LETAK KEBENARAN Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat, Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan. *********************************************************************************************************** KAU DAN AKU Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung, Kau dan Aku; Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa, Kau dan Aku. Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku. Bintang-bintang Surga keluar memandang kita – Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku. Kau dan Aku, dengan tiada Kau’ atau Aku’, akan menjadi satu melalui rasa kita; Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku. Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku. Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini … Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan Kau dan Aku. *********************************************************************************************************** RAHASIA YANG TAK TERUNGKAP Apapun yang kau dengar dan katakan tentang Cinta, Itu semua hanyalah kulit. Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan. *********************************************************************************************************** SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG! Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia. Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi, Tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang. Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda. *********************************************************************************************************** JALAN Jalan sudah ditandai. Jika menyimpang darinya, kau akan binasa. Jika mencoba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut, kau melakukan perbuatan setan. *********************************************************************************************************** EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH Empat orang diberi sekeping uang. Pertama adalah orang Persia, ia berkata, "Aku akan membeli anggur." Kedua adalah orang Arab, ia berkata, "Tidak, karena aku ingin inab." Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, "Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum." Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, "Aku ingin stafil." Karena mereka tidak tahu arti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan. Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, "Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping uang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, Sekeping uang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu." Mereka pun tahu bahwa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur. *********************************************************************************************************** AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim? Aku tidak mengetahui diriku sendiri. Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Majusi, bukan Islam. Bukan dari Timur, maupun Barat. Bukan dari darat, maupun laut. Bukan dari Sumber Alam, bukan dari surga yang berputar, Bukan dari bumi, air, udara, maupun api; Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk; Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen; Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan; Bukan dari dunia kini atau akan datang surga atau neraka; Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus; Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak. Baik raga maupun jiwaku Semuanya adalah kehidupan Kekasihku ... *********************************************************************************************************** DIMENSI LAIN Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan, tetapi dalam jenis yang berbeda. Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda. Ini tampak nyata, hanya untuk orang yang berbudi halus - mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu. *********************************************************************************************************** MANFAAT PENGALAMAN Kebenaran yang agung ada pada kita Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan, Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga Bersama, supaya kepingan kita yang paling dalam Menjadi nyata. *********************************************************************************************************** KESADARAN Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, Dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan memburukkan kesadaran orang lain. *********************************************************************************************************** MEREKA YANG TAHU, TIDAK DAPAT BICARA Kapan pun Rahasia Pemahaman diajarkan kepada semua orang Bibir-Nya dijahit melawan pembicaraan tentang Kesadaran. *********************************************************************************************************** JOHA DAN KEMATIAN Seorang anak laki-laki menangis dan berteriak di belakang jenazah ayahnya, ia berkata, "Ayah! Mereka membawamu ke tempat di mana tidak ada pelindung lantai. Di sana tidak ada cahaya, tidak ada makanan; tidak ada pintu maupun bantuan tetangga..." Joha, diperingatkan karena penjelasan tampaknya mencukupi, berteriak kepada ayahnya sendiri "Orangtua yang dihormati oleh Allah, Mereka diambil ke rumah kami!" *********************************************************************************************************** KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektif Bagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari? *********************************************************************************************************** REALITAS SEJATI Di sini, tidak ada bukti akademis di dunia; Karena tersembunyi, dan tersembunyi, dan tersembunyi. *********************************************************************************************************** JIWA MANUSIA Pergilah lebih tinggi - Lihatlah Jiwa Manusia! *********************************************************************************************************** PELEPASAN MENIMBULKAN PEMAHAMAN Wahai Hati! Sampai dalam penjara muslihat, kau dapat melihat perbedaan antara Ini dan Itu, Karena pelepasan seketika dari Sumber Tirani; bertahan di luar *********************************************************************************************************** AKAN JADI APA DIRIKU? Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput; Aku telah alami tujuh ratus dan tujuhpuluh bentuk. Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran; Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang. Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia. Maka mengapa takut hilang melalui kematian? Kelak aku akan mati Membawa sayap dan bulu seperti malaikat Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat Apa yang tidak dapat kau bayangkan. Aku akan menjadi itu. *********************************************************************************************************** RASUL Rasul adalah mabuk tanpa anggur Rasul adalah kenyang tanpa makanan. Rasul adalah terpesona, takjub Rasul adalah tidak makan maupun tidur Rasul adalah raja di balik jubah kasar Rasul adalah harta benda dalam reruntuhan. Rasul adalah bukan dari angin dan bumi Rasul adalah bukan dari api dan air. Rasul adalah laut tanpa pantai Rasul adalah hujan mutiara tanpa menalang. Rasul adalah memiliki ratusan bulan dan langit Rasul adalah memiliki ratusan cahaya matahari. Rasul adalah bijaksana melalui Kebenaran Rasul adalah bukan sarjana karena buku. Rasul adalah melebihi keyakinan dan kesangsian Karena Rasul apakah ada 'dosa' atau 'kebaikan'? Rasul berangkat dari Ketiadaan Rasul telah tiba, benar-benar berangkat. Rasul adalah, Tersembunyi, Wahai Syamsuddin! Carilah, dan temukan - Rasul! *********************************************************************************************************** KEBENARAN Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan "Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kepastian, wahai kekasih Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman. Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini." *********************************************************************************************************** ILMU PENGETAHUAN Pengetahuan akan Kebenaran lenyap dalam pengetahuan Sufi. Kapan manusia akan memahami ucapan ini? *********************************************************************************************************** TINDAKAN DAN KATA-KATA Aku memberi orang-orang apa yang mereka inginkan. Aku membawakan sajak karena mereka menyukainya sebagai hiburan. Di negaraku, orang tidak menyukai puisi. Sudah lama aku mencari orang yang menginginkan tindakan, tetapi mereka semua ingin kata-kata. Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian; tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya. Maka aku hadirkan padamu - kata-kata. Ketidakpedulian yang bodoh akhirnya membahayakan, Bagaimanapun hatinya satu denganmu. *********************************************************************************************************** PENCARIAN Carilah mutiara, saudaraku, di dalam tempurung; Dan carilah keahlian diantara manusia di dunia. *********************************************************************************************************** TUGAS INI Kau mempunyai tugas untuk dijalankan. Lakukan yang lainnya, lakukan sejumlah kegiatan, Isilah waktumu secara penuh, dan jika kau tidak menjalankan tugas ini, seluruh waktumu akan sia-sia. *********************************************************************************************************** KOMUNITAS CINTA Komunitas Cinta tersembunyi diantara orang banyak; Seperti orang baik dikelilingi orang jahat. *********************************************************************************************************** SEBUAH BUKU Tujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah member pengetahuan, petunjuk, keuntungan. *********************************************************************************************************** TULISAN DI BATU NISAN JALALUDDIN AR-RUMI Ketika kita mati, jangan cari pusara kita di bumi, tetapi carilah di hati manusia. *********************************************************************************************************** Jalan Sufi Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah Judul asli The Way of the Sufi, Penterjemah Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha Penerbit Risalah Gusti, Cetakan Pertama Sya'ban 1420H, November 1999
Iamenangis dengan tulus, hingga banyak orang yang turut menangis mendengar nasihat atau syair-syair gubahannya (wa tubkân nussâk ma'ahâ—dan para ahli ibadah turut menangis bersamanya). (Imam Abu al-Farj Ibnu al-Jauzi, Shifah al-Shafwah, 2019, juz 2, h. 48). Lagi pula menangis dapat menambah kekhusyu k an. Allah berfirman dalam al-Qur Syakautu ila Waqi’in sua hifdzi, Fa arsyadani ila tarki al ma’ashi, Wa akhbaroni bi anna ilmu nuurun, Wa Nuurullahi la yu’tha li aashi” Aku mengadukan buruknya 'ingatanku' kepada syeikh waqi. Beliau berkata “tinggalkanlah maksiat, tinggalkanlah dosa. Ilmu adalah cahaya. Bukan sembarang cahaya. Ia adalah cahaya dari Allah SWT. Dan Cahaya Allah tak akan teranugerahkan kepada si Al ashi pelaku maksiat atau pendosa”. Syair populer ini dilantunkan oleh Imam Syafii. Orang lebih mengenal imam syafii sebagai imam mazhab fikih, tapi sesungguhnya beliau juga seorang pengembara ruhani. Secara sanad beliau berguru kepada imam malik dan imam malik berguru kepada imam Jafar As shadiq hingga bersambung sampai rasulallah. Beliau gelisah karena terlempar dari mengingatNya. Memohon agar dibimbing untuk bs mengingatNya kembali. Sang guru menjawab di balik ilmu ada cahaya. Dan itu adalah cahaya Allah. Jika pengetahuan yang kita dapat tidak menerangi hati tetapi malah membuat kita bermaksiat kepada Allah dengan merasa paling benar, paling alim, paling tahu, paling pintar, paling bijak, paling sufi, paling kenal Tuhan maka sesungguhnya ilmu yang kita dapat hanya kumpulan teori dan rumus rumus pemuas syahwat nalar kita. Karena yang terpenting bukan ilmu yang kita dapat tetapi sejauh mana 'NUR' yang Allah simpan dibalik pengetahuan atau bahkan dibalik huruf per huruf itu menyala nyala dalam hati kita untuk menerangi perjalanan kita menuju Allah. Pertemuan, perkumpulan dan persahabatan kaum sufi bukan untuk membahas dan memperdebatkan teori dan konsep cahaya, tetapi justru untuk saling membantu setiap jiwa agar sanggup menyalakan cahaya dalam dirinya lalu bersimpuh di hadapan Allah dan menunggu 'waktu' dimana Allah membuka pintuNya untuk menerima kedatangan hambaNya. Melepaskan kemelakatan atau keterikatan kepada dunia bukan dengan lari dari dunia. Tapi dengan berusaha menyalakan cahaya cinta di dalam hati kita agar hati kita sadar siapa Tuan bagi hati ini dan siapa penumpang gelap. setelah itu kita hadapi dan tundukan penumpang gelap yang bernama dunia itu sebagaimana Musa menundukkan ular untuk kembali menjadi tongkat. Pelajaran terpenting dari kisah imam syafii adalah jangan pernah melihat ilmu dari kegagahannya hawa nafsu karena akan melahirkan kesombongan maksiat. Saat sombong kita telah terlempar dari mengingatNya dan ilmu yang ada pada diri kita tidak memancarkan cahaya. Tidak menerangi diri sendiri apalagi orang lain. Justru pada akhirnya akan mendegradasi kualitas kemanusiaan kita. Sekedar renungan untuk bercermin bagi diri sendiri yang masih membutuhkan bimbingan dan mohon maaf bila terkesan menggurui. Wallahu alam. Asnawi orang yg telah mati di dalam kuburnya tak ubahnya seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan". "berbekallah dgn takwa karena kamu tidak tahu # ketika malam datang apakah esok kamu masih. Kata Jalaludin Rumi Tentang Cinta / Meskipun aku diam Syair panji adalah syair pelipur lara. Syair sufi tentang kematian. Rahasia mengapa bunga berwarna tints, dan.
Syair-syair Imam Syafi’i yang terhimpun di bawah ini merupakan terjemahan Dr. H. Hilmy Muhammad, MA. Diterjemahkan secara bertahap dari bulan April hingga Agustus 2011, dan dipublikasikan melalui akun Facebooknya. Saya menyukai orang-orang yang saleh, meskipun saya bukan termasuk mereka. Saya berharap, disebabkan mereka, saya akan mendapat syafa’at Allah Ta’ala. أُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَلَسْتُ مِنْهُمْ لَعَلِّي أَنْ أَنَالَ بِهِمْ شَفَاعَةً Ucapkan selamat tinggal pada dunia bila tidak ada lagi sahabat yang menyukai kebenaran, menepati janji, dan berlaku adil. قال الإمام الشافعي سَلاَمٌ على الدُّنْيَا إذا لم يَكُنْ بِها صَدِيْقٌ صَدُوْقٌ صَادِقُ الوَعْدِ مُنْصِفا Seandainya Allah menghendaki agar api Jahannam membakarmu selamanya, tentu Allah tak hendak memberi hidayah tauhid ke dalam hatimu. لَوْ شَاءَ أنْ تَصْلَى جَهَنَّمَ خَالِدًا مَا كَانَ أَلْهَمَ قَلْبَكَ التَّوْحِيْدَا Orang yang tidak diberi kesadaran tentang alam keabadian di hari nanti, pasti yang dia pikirkan hanyalah rezeki yang akan dia makan pada esok hari. قال الإمام الشافعي مَنْ كَانَ لَمْ يُؤْتَ عِلْمًا فِي بَقَاءِ غَدٍ مَاذَا تَفَكُّرُهُ فِي رِزْق بَعْدَ غَدٍ Tiga hal yang menjadikan seseorang rusak dan sakit suka minum arak, keseringan tidur [ atau ehm, ditiduri maaf] dan memasukkan makanan terhadap makanan [ makan sebelum lapar] ثلاثٌ هُنَّ مُهْلِكَةُ الأنَامِ وَدَاعِيَةُ الصَّحِيْحِ إلَى السِّقَامِ دَوَامُ مُدَامَةٍ وَدَوَامُ وَطْأٍ وإِدْخَالُ الطَّعَامِ عَلَى الطَّعَامِ Tidak mendapat hikmah, orang yang kesehariannya disibukkan dengan urusan-urusan keluarga. Tidak akan memperoleh ilmu, pelajar yang tidak memfokuskan pikirannya untuk belajar, dan malah menyibukkan dirinya dengan urusan-urusan lain. لاَ يُدْرِكُ الحِكْمَةَ مَنْ عُمْرُهُ يَكْدَحُ فِي مَصْلَحَةِ الأَهْلِ وَلاَ يَنَالُ العِلْمَ إِلاَّ فَتًى خَالٍ مِنَ الأَفْكَارِ والشُّغْلِ Buanglah kesedihanmu. Tidak ada gunanya. Mengapa harus sedih? Percayalah bahwa Tuhan yang telah memenuhi kebutuhanmu di hari kemarin itu akan memberi kecukupan kepadamu di waktu esok hari. فَادْرَأْ الهَمَّ مَا اسْتَطَعْتَ عَنِ النَّفْسِ، فَحُمْلاَنُكَ الهُمُوْمَ جُنُوْنٌ إِنَّ رَبًّا كَفَاكَ بِالأَمْسِ مَا كَاَنَ، سَيَكْفِيْكَ فِي غَدٍ مَا يَكُوْنُ Begadangku guna mengkaji ilmu lebih menyenangkanku daripada mendengar nyanyian biduanita dan ada dlm pelukannya سَهْرِي لِتَنْقِيْحِ العُلُوْمِ أَلَذُّ لِي مِنْ وَصْلِ غَانِيَةٍ وَطِيْبِ عِنَاقٍ Aku menemani gelapnya malam dan tidak tidur malam untuk belajar. Masihkah kamu ingin mengikuti jejakku?! وَأَبِيْتُ سَهْرَانَ الدُّجَا وَتَبِيْتُهُ نَوْمًا. وَتَبْغِي بَعْدَ ذَاكَ لِحَاقِي؟ Seorang menulis kepada Imam Syafi’i, “Tanyakan kepada si Mufti Makkah itu, apakah pelukan sepasang kekasih itu membatalkan puasa?” سَلِ المُفْتِيَ المـَكِّيَّ هَلْ فِي تَزَاوُرٍ وَضَمَّةِ مُشْتَاقِ الفُؤَادِ جُنَاحٌ Saya jawab, “Semoga Allah memberi perlindungan dari batalnya puasa sepasang kekasih yang sekadar berpelukan tanpa jima’.” أَقُوْلُ مَعَاذَ اللهِ أَنْ يُذْهِبَ التُّقَى تَلاَصُقُ أَكْبَادٍ بِهِنَّ جِرَاحٌ Jadilah faqih sekaligus sufi. Sungguh aku menasehatimu karena Allah, jangan kamu menjadi salah satunya. Sebab, menjadi faqih saja hanya akan membuat keras kepala & kurang bertakwa, sedang menjadi sufi saja namanya bego. Mana mungkin ia bisa membawa kebaikan? فقيها وصوفيا فكُنْ لَييسَ واحدا فإِنِّي وَحَقِّ الله إيّاك أَنصَحُ فذلك قَاسٍ، لم يَذُقْ قلبُه تُقًى وهذا جَهول، كيف ذو الجهل يَصلُحُ؟ Termasuk kemalangan adalah kamu mencintai seseorang, sementara orang itu mencintai orang lain. Atau, kamu ingin memberi kebaikan kepada seseorang, sementara orang itu menghendaki keburukan terhadapmu. قال الإمام الشافعي وَمِن الشَّقاوةِ أَنْ تُحِبَّ وَمَنْ تُحِبُّ يُحِبُّ غَيْرَك أَوْ أَنْ تُريدَ الخَيْرَ لِلإنـ ـسانِ وَهُوَ يريدُ ضَيْرَكَ Orang terus saja membuat bid’ah-bid’ah dengan dalih akal, segala sesuatu yang pada masa para rasul tidak ada. Mereka menganggap remeh hak Allah dan meninggalkan hal penting yang menjadi kewajiban, yang mestinya diprioritaskan. لَمْ يَفْتأِ الناسُ حتى أحدثوا بِدَعًا في الدِّيْنِ بالرأيِ لَمْ يُبْعَثْ بها الرُّسُل حتى اسْتَخَفَّ بِحَقِّ اللهِ أَكْثَرُهم وفي الذي حَمِلُوا من حقِّه شُغْلٌ Jika Anda menginginkan kemuliaan-kemuliaan dari Allah, maka bertemanlah dengan orang-orang yang mau memelihara “rumah”-Nya. Itu seperti Anda berteman dengan seekor singa, dia harus bersedia menjaga larangan-larangannya dan memuliakan tamunya, dalam keadaan hidup atau mati. إذا رُمْتَ المكارمَ من كريمٍ فَيَمِّمْ مَنْ بَنَى لله بَيْتًا فذاك اللَّيْثُ مَن يَحْمِي حِماه وَيُكْرِمُ ضَيْفَه، حَيًّا وَمَيْتًا Semoga Allah, Dzat yang memiliki segala kebaikan, akan mengampuni keburukan, kesalahan dan dosa-dosaku. Amin. عسى مَنْ له الإحسانُ يَغفِرُ زَلتي ويَسْتُر أوزاري وما قد تقدَّمَ
Ilmuadalah cahaya. Bukan sembarang cahaya. Ia adalah cahaya dari Allah SWT. Dan Cahaya Allah tak akan teranugerahkan kepada si Al 'ashi (pelaku maksiat) atau pendosa". Syair populer ini dilantunkan oleh Imam Syafii. Orang lebih mengenal imam syafii sebagai imam mazhab fikih, tapi sesungguhnya beliau juga seorang pengembara ruhani.
Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal didiku sendiri Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan Muslim Aku bukan dari Timur, bukan dari Barat, bukan dari darat, bukan dari laut, Aku bukan dari alam, bukan dari langit berputar, Aku bukan dari tanah, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api, Aku bukan dari cahaya, bukan dari debu, bukan dari wujud dan bukan dari hal Aku bukan dari India, bukan dari Cina, bukan dari Bulgaria, bukan dari Saqsin, Aku bukan dari Kerajaan Iraq, bukan dari negeri Korazan. Aku bukan dari dunia in ataupun dari akhirat, bukan dari Sorga ataupun Neraka Syairagama di bagi menjadi 4, yaitu syair sufi, syair kisah nabi, syair nasihat, dan syair tentang ajaran agama Islam. 3. Syair Panji. Syair panji adalah syair yang menceritakan tentang suasana yang berjalan di dalam istana (kerajaan), suasana orang-orang yang tersedia atau berasala dari dalam istana. 4. Syair Romantis. Syair romantis yakni 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Spi50tE_EBlPmHfvFFQQVgTa5Id-wL4llKiaXbw8hyRGg_y8j5ydnA== WahaiTuhan yang lebih kasih dari pada segala Pengasih, Tuhan yang memperkenankan do'a orang yang sedang dalam kesempitan. Sehabis berdo'a ia menghadap kiblat dan membaca dua kalimat syahadat, kemudian ia pun menghembuskan nafas terakhir kembali menemui Tuhan yang di rindukan dan di cintainya siang dan malam. .
  • 9ugv7tllop.pages.dev/705
  • 9ugv7tllop.pages.dev/592
  • 9ugv7tllop.pages.dev/733
  • 9ugv7tllop.pages.dev/196
  • 9ugv7tllop.pages.dev/244
  • 9ugv7tllop.pages.dev/523
  • 9ugv7tllop.pages.dev/217
  • 9ugv7tllop.pages.dev/152
  • 9ugv7tllop.pages.dev/110
  • 9ugv7tllop.pages.dev/750
  • 9ugv7tllop.pages.dev/970
  • 9ugv7tllop.pages.dev/598
  • 9ugv7tllop.pages.dev/321
  • 9ugv7tllop.pages.dev/25
  • 9ugv7tllop.pages.dev/386
  • syair sufi tentang allah